Paleontologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ANNAFscience (bicara | kontrib)
fix
ANNAFscience (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 97:
{{font color|yellow|red|&nbsp;'''?'''&nbsp;}} Ciri berdarah panas juga harus berevolusi pada<br />titik-titik ini&nbsp;– sebuah contoh [[evolusi konvergen]].<ref name="CowenHistLifeEd3Pxi4" />
</div>[[Biologi perkembangan evolusioner]], biasanya disingkat sebagai "evo-devo", juga membantuk paleontolog untuk menghasilkan "pohon keluarga" organisme kuno dan memahami fosil.<ref name="Tetrop">{{cite journal|last1=Garwood|first1=Russell J.|last2=Sharma|first2=Prashant P.|last3=Dunlop|first3=Jason A.|last4=Giribet|first4=Gonzalo|author4-link=Gonzalo Giribet|year=2014|title=A Paleozoic Stem Group to Mite Harvestmen Revealed through Integration of Phylogenetics and Development|journal=Current Biology|volume=24|issue=9|pages=1017–23|doi=10.1016/j.cub.2014.03.039|pmid=24726154|doi-access=free}}</ref> Contohnya, perkembangan [[embrio]] pada beberapa [[brakiopoda]] moderen menyarankan bahwa kelompok hewan ini kemungkinan merupakan keturunan dari hewan [[halkieriid]], yang punah pada periode [[Kambrium]].<ref>{{Cite journal|author=Cohen, B.L.|author2=Holmer, L.E.|author3=Luter, C.|date=2003|title=The brachiopod fold: a neglected body plan hypothesis|journal=Palaeontology|volume=46|issue=1|pages=59–65|bibcode=2003Palgy..46...59C|doi=10.1111/1475-4983.00287|name-list-style=amp|doi-access=free}}</ref>{{Clear}}
 
== Menentukan penanggalan organisme kuno ==
{{Main|Geokronologi}}
Paleontologi bertujuan untuk memetakan bagaimana kehidupan berubah seiring waktu. Salah satu halangan substansial pada hal ini adalah kesulitan untuk menentukan seberapa tua suatu fosil. Lapisan batuan yang mengawetkan fosil-fosil biasanya tidak memiliki elemen-elemen radioaktif yang dibutuhkan untuk melaksanakan [[penanggalan radiokarbon]]. Teknik ini adalah satu-satunya cara paleontolog untuk memberi batuan yang usianya lebih tua dari 50 juta tahun sebuah umur absolut,<!--<ref group=note>Astrochronology can date sediments back to the Eocene{{Confusing|date=May 2012}}</ref> the link for this note appears not to work--> dan memiliki keakuratan sampai sekitar 0.5% atau lebih baik.<ref name="Martin2000">{{Cite journal|author=Martin, M.W.|author2=Grazhdankin, D.V.|author3=Bowring, S.A.|author4=Evans, D.A.D.|author5=Fedonkin, M.A.|author5-link=Mikhail Fedonkin|author6=Kirschvink, J.L.|author6-link=Joseph Kirschvink|date=May 5, 2000|title=Age of Neoproterozoic Bilaterian Body and Trace Fossils, White Sea, Russia: Implications for Metazoan Evolution|journal=Science|type=abstract|volume=288|issue=5467|pages=841–45|bibcode=2000Sci...288..841M|doi=10.1126/science.288.5467.841|pmid=10797002|s2cid=1019572}}</ref> Meski penanggalan radiometrik membutuhkan pekerjaan di laboratorium dengan penuh kehati-hatian, prinsip dasarnya sederhana: laju [[Peluruhan radioaktif|meluruhnya]] elemen radioaktif telah diketahui, maka perbandingan elemen radioaktif dengan elemen yang merupakan hasil dari peluruhan elemen radioaktif tersebut menunjukkan seberapa lama yang lalu elemen radioaktif tersebut masuk kedalam batuan. Elemen radioaktif biasanya digunakan hanya pada batuan dengan asal-usul vulkanik, sehingga bebatuan penyandang fosil yang hanya dapat ditanggali secara radiometrik hanyalah segelintir lapisan abu vulkanik.<ref name="Martin2000" />
 
Oleh karena itu, paleontolog biasanya harus mengandalkan [[stratigrafi]] untuk menanggali fosil. Stratigrafi adalah ilmu yang mengartikan catatan [[sedimen]] mirip lapisan kue, dan telah dibandingkan dengan menyelesaikan [[teka teki gambar]].<ref>{{Cite journal|author=Pufahl, P.K.|author2=Grimm, K.A.|author3=Abed, A.M.|author4=Sadaqah, R.M.Y.|date=October 2003|title=Upper Cretaceous (Campanian) phosphorites in Jordan: implications for the formation of a south Tethyan phosphorite giant|journal=Sedimentary Geology|volume=161|issue=3–4|pages=175–205|bibcode=2003SedG..161..175P|doi=10.1016/S0037-0738(03)00070-8|name-list-style=amp}}</ref>
 
Bebatuan biasanya membentuk lapisan yang relatif horizontal, dengan tiap lapisan yang terbentuk, lebih muda daripada yang ada dibawahnya. Bila sebuah fosil ditemukan diantara dua lapisan dengan umur yang telah diektahui, maka umur dari fosil tersebut seharusnya berada diantara dua umur yang telah diketahui.<ref>{{cite web|title=Geologic Time: Radiometric Time Scale|url=http://pubs.usgs.gov/gip/geotime/radiometric.html|publisher=U.S. Geological Survey|archive-url=https://web.archive.org/web/20080921135337/http://pubs.usgs.gov/gip/geotime/radiometric.html|archive-date=September 21, 2008|access-date=September 20, 2008|url-status=live}}</ref>
 
Karena deretan batuan tidak sinambung, dan biasanya terpotong dengan [[Patahan (geologi)|patahan]] atau periode [[erosi]], mencocokkan lapisan batuan yang tidak berada disamping satu sama lainnya sangat sulit. Namun, fosil-fosil spesies yang selamat selama periode waktu yang relatif pendek dapat digunakan untuk mengubungan bebatuan terisolasi: teknik ini dikenal sebagai ''biostratigrafi''. Contohnya, spesies [[conodont]] ''Eoplacognathus pseudoplanus'' hanya hidup pada jangka waktu yang pendek di periode Ordovisium Tengah.<ref>{{Cite journal|author=Löfgren, A.|date=2004|title=The conodont fauna in the Middle Ordovician ''Eoplacognathus pseudoplanus'' Zone of Baltoscandia|journal=Geological Magazine|volume=141|issue=4|pages=505–24|bibcode=2004GeoM..141..505L|doi=10.1017/S0016756804009227|s2cid=129600604}}</ref> Bila sebuah batuan dengan umur yang tidak diketahui memiliki sisa-sisa ''E. pseudoplanus'', maka batuan tersebut pasti berasal dari periode Ordovisium Tengah. "[[Fosil indeks]]" semacam itu harus kentara (khas), terdistribusi secara global, dan memiliki jangkauan waktu yang pendek untuk menjadi berguna. Namun, hasil yang menyesatkan dapat dihasilkan bila fosil indeksnya ternyata memiliki jangkauan fosil yang lebih panjang daripada yang sebelumnya diketahui.<ref name="Gehling2001">{{Cite journal|last1=Gehling|first1=James|last2=Jensen|first2=Sören|last3=Droser|first3=Mary|last4=Myrow|first4=Paul|last5=Narbonne|first5=Guy|date=March 2001|title=Burrowing below the basal Cambrian GSSP, Fortune Head, Newfoundland|journal=Geological Magazine|volume=138|issue=2|pages=213–18|bibcode=2001GeoM..138..213G|doi=10.1017/S001675680100509X|s2cid=131211543}}</ref> Stratigrafi dan biostratigrafi dapat secara umum memberi hanya penanggalan relatif (A ada sebelum B, dan semacamnya), yang biasanya cukup untuk mempelajari evolusi. Namun, hal ini sulit untuk beberapa periode waktu, karena masalah-masalah yang terlibat pada mencocokan batuan dengan usia yang sama pada benua yang berbeda.<ref name="Gehling2001" />
 
Hubungan pohon keluarga dapat juga membantu mempersempit tanggal suatu garis keturunan muncul. Contohnya, bila fosil-fosil B atau C berasal dari X juta tahun lalu dan "pohon-keluarga" yang dihitung mengatakan A adalah leluhur B dan C, maka A seharusnya berevolusi lebih dari X juta tahun lalu.
 
Juga mungkin untuk memperkirakan seberapa lama yang lalu dua klad hidup terpisah&nbsp;– i.e. kurang lebih seberapa lama lalu leluhur bersama terakhir mereka hidup&nbsp;– dengan menganggap bahwa [[mutasi]] DNA terakumulasi pada laju yang konstan. Hal ini, yang dikenal sebagai teknik "[[jam molekuler]]", namun, bisa salah, dan hanya memberi penentuan waktu dengan perkiraan yang tinggi: contohnya, mereka tidak cukup akurat dan dapat diandalkan untuk menentukan kapan kelompok-kelompok yang muncul pada [[Letusan Kambrium]] muncul,<ref>{{Cite journal|author=Hug, L.A.|author2=Roger, A.J.|date=2007|title=The Impact of Fossils and Taxon Sampling on Ancient Molecular Dating Analyses|journal=Molecular Biology and Evolution|volume=24|issue=8|pages=889–1897|doi=10.1093/molbev/msm115|pmid=17556757|name-list-style=amp|doi-access=free}}</ref> dan perkiraan yang dihasilkan oleh teknik-teknik yang berbeda dapat bervariasi sampai dua kali lipat.<ref name="PetersonEtAl20052">{{Cite journal|author=Peterson, Kevin J.|author2=Butterfield, N.J.|date=2005|title=Origin of the Eumetazoa: Testing ecological predictions of molecular clocks against the Proterozoic fossil record|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences|volume=102|issue=27|pages=9547–52|bibcode=2005PNAS..102.9547P|doi=10.1073/pnas.0503660102|pmc=1172262|pmid=15983372|name-list-style=amp|doi-access=free}}</ref>
 
== Catatan kaki ==