Idham Chalid: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
→‎cleanup: - honorics; fixed infobox; rm "beliau"
Baris 1:
{{Kotak info pemegang jabatan
|honorific-prefix = <small>[[Doktor|Dr.]]!-- [[HonorisKolom Causa|(H.C.)]]ini [[Ulama|K.]]hanya [[Hajiuntuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar)|H.]]< akademis/smallkeagamaan/profesi) -->
|name = Idham Chalid
|image = Idham Chalid, Kami Perkenalkan (1952), 78.jpg
|image_size = 250px200px
|caption =
|office = [[Daftar Wakil Perdana Menteri Indonesia|Wakil Perdana Menteri Indonesia]]
Baris 91:
|residence =
|alma_mater = [[Universitas Al-Azhar]]
|occupation = {{ublhlist|[[Pendakwah]]|[[Politikus]]}}
|profession = [[Ulama]]
|profession = [[Ulama]]}}[[Doktor|Dr.]] [[Honoris Causa|(H.C.)]] [[Kiai|K.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Idham Chalid''' ({{lahirmati|[[Satui, Tanah Bumbu|Satui]], [[Hindia Belanda]]|27|8|1921|[[Jakarta]]|11|7|2010}}) adalah [[tokoh bangsa]], [[tokoh agama]], tokoh organisasi besar Islam [[Nahdlatul Ulama]] ([[NU]]) dan juga deklarator sekaligus pemimpin [[Partai Persatuan Pembangunan]] ([[PPP]]). Bahkan KH. Idham Chalid merupakan Ketua [[Tanfidziyah Nahdlatul Ulama]] terlama dalam sejarah NU dari periode [[1956]]-[[1984]].
}}
[[Berkas:Idham Chalid.jpg|kiri|jmpl]]
 
Beliau merupakan salah satu politisi [[Indonesia]] yang berpengaruh pada masanya. Selain pernah menjabat sebagai [[Daftar Wakil Perdana Menteri Indonesia|Wakil Perdana Menteri Indonesia]] pada [[Kabinet Ali Sastroamidjojo II]] dan [[Kabinet Djuanda]], Ia juga pernah menjabat sebagai [[Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat|Ketua MPR]] dan [[Ketua Dewan Perwakilan Rakyat|Ketua DPR]]. Bahkan oleh Presiden Soeharto ia dipercaya menjadi [[Menteri Kesejahteraan Rakyat]], [[Menteri Sosial]] Ad Interim dan [[Ketua DPA]].
|profession = [[Ulama]]}}[[Doktor|Dr.]] [[Honoris Causa|(H.C.)]] [[Kiai|K.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Idham Chalid''' ({{lahirmati|[[Satui, Tanah Bumbu|Satui]], [[Hindia Belanda]]|27|8|1921|[[Jakarta]]|11|7|2010}}) adalah [[tokoh bangsa]], [[tokoh agama]], tokoh organisasi besar Islam [[Nahdlatul Ulama]] ([[NU]]) dan juga deklarator sekaligus pemimpin [[Partai Persatuan Pembangunan]] ([[PPP]]). Bahkan KH. Idham Chalid merupakan Ketua [[Tanfidziyah Nahdlatul Ulama]] terlama dalam sejarah NU dari periode [[1956]]-[[1984]].
 
BeliauIa merupakan salah satu politisi [[Indonesia]] yang berpengaruh pada masanya. Selain pernah menjabat sebagai [[Daftar Wakil Perdana Menteri Indonesia|Wakil Perdana Menteri Indonesia]] pada [[Kabinet Ali Sastroamidjojo II]] dan [[Kabinet Djuanda]], Ia juga pernah menjabat sebagai [[Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat|Ketua MPR]] dan [[Ketua Dewan Perwakilan Rakyat|Ketua DPR]]. Bahkan oleh Presiden Soeharto ia dipercaya menjadi [[Menteri Kesejahteraan Rakyat]], [[Menteri Sosial]] Ad Interim dan [[Ketua DPA]].
 
Pada tanggal 19 Desember 2016, atas jasa jasanya, Pemerintah Republik Indonesia, mengabadikan beliaumengabadikannya di pecahan uang kertas rupiah baru, pecahan Rp. 5.000,-.
 
== Latar Belakang ==
Idham Chalid lahir pada tanggal 27 Agustus 1921 di [[Satui, Tanah Bumbu|Satui]], bagian tenggara [[Kalimantan Selatan]]. Ia merupakan anak tengah dari 8 bersaudara, 4 Laki-laki dan 4 perempuan. Ayahnya H Muhammad Chalid, penghulu asal [[Amuntai, Hulu Sungai Utara|Amuntai]] yang sekitar 200 kilometer dari [[Kota Banjarmasin]]. Saat usia Idham enam tahun, keluarganya hijrah ke Amuntai dan tinggal di daerah Tangga Ulin, kampung halaman leluhur ayahnya.
 
Konon, keluarganya berasal dari kalangan bergelar atau bangsawan. Tetapi beliauia mempunyaimemiliki cara dan penilaian tentang keturunan dan nasab. Ajaran Islam dan didikan keras ayahnya mengajarkan beliaumengajarkannya bahwa kemuliaan seseorang tidak terletak pada darahnya, melainkan pada amal perbuatan dan darma baktinya.{{cn}}
 
Idham Chalid memiliki 8 orang anak sebagai buah pernikahannya dengan Ibu Hj. Masturah berasal dari Kalimantan Selatan dan dimakamkan berdampingan di pesantren Darul Qur'an, Cisarua.<ref>{{Cite web|date=2017-07-14|title=Banser Bogor Kawal Pemakaman Jenazah Nyai Masturah Idham Khalid|url=https://www.nu.or.id/post/read/79561/banser-bogor-kawal-pemakaman-jenazah-nyai-masturah-idham-khalid|website=www.nu.or.id|language=id-id|access-date=2021-04-27}}</ref><ref>{{Cite news|last=Fanani|date=2017-07-13|title=Istri KH Idham Chalid tutup usia|url=https://www.antaranews.com/berita/640128/istri-kh-idham-chalid-tutup-usia|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2021-04-27|first=Aubrey Kandelila|editor-last=Sidik|editor-first=Jafar M}}</ref>
Baris 120 ⟶ 123:
 
Sepanjang tahun 1952-1955, ia, yang juga duduk dalam Majelis Pertimbangan Politik PBNU, sering mendampingi Rais Am K.H. [[Abdul Wahab Hasbullah]] berkeliling ke seluruh cabang NU di Nusantara.
[[Berkas:Idham Chalid.jpg|kiri|jmpl]]
 
Dalam Pemilu 1955, NU berhasil meraih peringkat ketiga setelah PNI dan Masyumi. Karena perolehan suara yang cukup besar dalam Pemilu 1955, pada pembentukan kabinet tahun berikutnya, [[Kabinet Ali Sastroamidjojo II]], NU mendapat jatah lima menteri, termasuk satu kursi [[Daftar Wakil Perdana Menteri Indonesia|wakil perdana menteri]], yang oleh PBNU diserahkan kepada Idham Chalid. Pada Muktamar NU ke-21 di Medan bulan Desember tahun yang sama, Idham terpilih menjadi [[Daftar Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama|ketua umum PBNU]]. Saat dipercaya menjadi orang nomor satu NU ia masih berusia 34 tahun. Jabatan tersebut dijabatya hingga tahun 1984 dan menjadikannya orang terlama yang menjadi ketua umum PBNU selama 28 tahun.
 
Baris 134 ⟶ 137:
 
== Pahlawan nasional ==
KH Dr Idham Chalid merupakan salah seorang tokoh yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mewakili pemerintah di Istana Negara, bersama dengan 6 tokoh lain, berdasarkan Keppres Nomor 113/TK/Tahun 2011 tanggal 7 November 2011.<ref>[http://www.radarbanjarmasin.co.id/index.php/berita/detail/59/19308 Radar Banjarmasin - Idham Chalid Pahlawan Nasional]</ref><ref>[http://www.radarbanjarmasin.co.id/index.php/berita/detail/59/19432 Radar Banjarmasin - KH Idham Chalid, Pahlawan Nasional Ketiga dari Banua]</ref> Ia merupakan putera [[Suku Banjar|Banjar]] ketiga yang diangkat sebagai Pahlawan Nasional setelah [[Pangeran Antasari]] dan [[Hasan Basry]].<ref>[http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/news/2010/07/17/59937 Puar: "KH Idham Chalid Bisa Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional,"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140311124150/http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/news/2010/07/17/59937 |date=2014-03-11 }} - suaramerdeka</ref><ref>[http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,1-id,34704-lang,id-c,warta-t,Bulan+Ruwah+dan+Kisah+Sayyidina+Umar+ra-.phpx Tokoh Kalsel Bangga Idham Chalid Pahlawan Nasional] - situs resmi NU</ref>[[Berkas:Indonesia 2016 5000r o.jpg|jmpl|275x275px|Pecahan uang 5000 Rupiah|kiri]]Mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) dan Ketua MPR/DPR tersebut mendapat gelar Pahlawan Nasional karena dianggap berjasa luar biasa bagi kepentingan bangsa dan negara. Sebagai Ketua NU yang menjabat cukup lama, beliauIdham bisaChalid dapat menentramkan kegelisahan warga NU. Selain untuk agama dan negara, beliauia juga aktif dalam dunia pendidikan dan mewariskan dua yayasan pendidikan agama Islam Darul Maarif di Jakarta Selatan dan Darul Qur'an di Cisarua-Bogor, yang sekaligus juga menjadi tempat peristirahatan terakhirnya. Komitmennya dalam bidang pendidikan adalah dengan membuka yayasan pendidikan non-profitnirlaba untuk orang yang susah atau tidak mampu. {{cn}}
 
Atas jasa-jasanya selama hidup, Ketua Umum PBNU dari 1956 hingga 1984, KH Idham Chalid menghiasi mata uang Rupiah pecahan 5.000 yang diluncurkan oleh Bank Indonesia dan ditetapkan atas Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2016 tentang Penetapan Gambar Pahlawan Nasional sebagai Gambar Utama pada Bagian Depan Rupiah Kertas dan Rupiah Logam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 
Baris 154 ⟶ 158:
 
== Catatan ==
 
{{notelist}}
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
 
* [http://nasional.kompas.com/read/2010/07/11/10355693/twitter.com ''Riwayat Hidup KH Idham Chalid''] - Kompas.com, 11 Juli 2010. Diakses 30 Desember 2013.
* [http://www.antaranews.com/berita/370464/bagir-manan-idham-chalid-pantas-dijadikan-teladan ''Bagir Manan: Idham Chalid pantas dijadikan teladan''] - Antaranews.com, 21 April 2013, diakses 21 Februari 2014.