Sejarah Indonesia (1945–1949): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Hwangboy (bicara | kontrib)
Baris 159:
 
=== Peristiwa yang terjadi terkait dengan hasil Perundingan Linggarjati ===
[[Berkas:Parade militer.jpg|kiri|300px|jmpl|Parade [[Tentara Republik Indonesia]] (TRI) di [[Purwakarta]], [[Jawa Barat]], pada tanggal [[17 Januari]] [[1947]].]]
Pada bulan Februari dan Maret 1947 di Malang, [[S M Kartosuwiryo]] ditunjuk sebagai salah seorang dari lima anggota Masyumi dalam komite Eksekutif, yang terdiri dari 47 anggota untuk mengikuti sidang KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat), dalam sidang tersebut membahas apakah Persetujuan Linggarjati yang telah diparaf oleh Pemerintah Republik dan Belanda pada bulan November 1946 akan disetujui atau tidak Kepergian S M Kartosoewirjo ini dikawal oleh para pejuang Hizbullah dari Jawa Barat, karena dalam rapat tersebut kemungkinan ada dua kubu yang bertarung pendapat sangat sengit, yakni antara sayap sosialis (diwakili melalui partai Pesindo), dengan pihak Nasionalis-Islam (diwakili lewat partai Masyumi dan PNI). Pihak sosialis ingin agar KNIP menyetujui naskah Linggarjati tersebut, sedangkan pihak Masyumi dan PNI cenderung ingin menolaknya Ketika anggota KNIP yang anti Linggarjati benar-benar diancam gerilyawan Pesindo, Sutomo (Bung Tomo) meminta kepada S M Kartosoewirjo untuk mencegah pasukannya agar tidak menembaki satuan-satuan Pesindo.