Adaro Energy Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rian Sastra N (bicara | kontrib)
Rian Sastra N (bicara | kontrib)
Baris 60:
=== 2005 - sekarang ===
Pada tahun 2005, Adaro Energy resmi mengakuisisi AI melalui [[pembelian terutang]] sebesar US$923 juta dan ekuitas sebesar US$50 juta. Pada tahun 2008, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tahun 2010, perusahaan ini berekspansi ke luar [[Kalimantan Selatan]] dengan mengakuisisi 25% saham proyek IndoMet Coal, suatu [[perusahaan patungan]] dengan [[BHP Billiton]] yang terletak di [[Kalimantan Tengah]] dan [[Kalimantan Timur]]. Pada tahun 2011, perusahaan ini berekspansi ke [[Sumatera Selatan]] dengan mengakuisisi dua perusahaan batu bara, yakni PT Mustika Indah Permai dan PT Bukit Enim Energi. Pada tahun 2012, perusahaan ini meneken perjanjian opsi untuk mengakuisisi hingga 90% saham PT Bhakti Energi Persada, sebuah perusahaan batu bara asal [[Kalimantan Timur]]. Pada tahun 2013, perusahaan ini mengakuisisi PT Semesta Centramas, PT Laskar Semesta Alam, dan PT Paramitha Cipta Sarana yang konsesi tambang batu baranya berada di dekat wilayah operasional AI. Pada bulan Juni 2016, bersama [[Japan Electric Power Development]] (J-Power) dan [[Itochu]], perusahaan ini mulai membangun PLTU dengan teknologi ''ultra-supercritical'' berkapasitas 2x1000 MW di [[Batang, Jawa Tengah]]. Perusahaan inipun menanamkan investasi sebesar US$4,2 milyar pada proyek pembangunan PLTU tersebut.<ref>{{Cite news|last=Umah|first=Anisatul|title=Mundur Gegara Covid, PLTU Batang Beroperasi Paling Telat 2022|url=https://www.cnbcindonesia.com/market/20210419162513-17-239016/mundur-gegara-covid-pltu-batang-beroperasi-paling-telat-2022|work=[[CNBC Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2021-05-28}}</ref> Pada tahun 2016 juga, perusahaan ini menyelesaikan akuisisi terhadap 75% saham proyek
IndoMet Coal. Pada tahun 2018, perusahaan ini berekspansi ke luar Indonesia dengan mengakuisisi tambang batu bara Kestrel di [[Australia]]. Pada tahun 2019, melalui PT Tanjung Power Indonesia, perusahaan ini mulai mengoperasikan PLTU berkapasitas 2x100 MW di [[Tabalong]]. Pada kuartal kedua tahun 2020, untuk pertama kalinya, melalui PT. Adaro MetcoalMinerals CompaniesTbk., perusahaan ini mengirimkan batu bara kokas keras dari konsesi Maruwai ke pelanggan di [[Jepang]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.adaro.com/pages/read/6/14/History|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Adaro Energy Tbk|language=id|access-date=14 Januari 2022}}</ref>
 
== Direksi ==