Pengguna:Hysocc/SMKLMKimia10/Reduksioksidasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(5 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 49:
Contoh lain dari variasi bilangan oksidasi ada pada isoprena, bahan baku pembuatan ban kendaraan. Isoprena didapatkan dari penyadapan karet. [[:en:Vulcanization|Vulkanisasi]] menjadikan getah karet lebih rigid / kaku sehingga mampu menahan beban dari kendaraan.
;Jawab:
:Setiap atom C berikan nomor. Untuk urutan nomor 1 sampai 5 dengan urutan dari kiri ke kanan:
:*C1 = -2
:*C2 = -3
:*C3 = 0
:*C4 = -1
:*C5 = -2
<gallery>
Wheelbarrow_tyre.JPG
Mountain_bike_tires.JPG
</gallery>
{{clear}}
[[File:Corrosion_atmosph%C3%A9rique_d%27un_clou_-_Atmospheric_corrosion_of_a_nail.jpg|thumb|Korosi pada paku besi]]
[[File:Opel_engine_X14NZ-rusty_block_near_the_water_pump.jpg|thumb|Mesin yang berkarat]]
Korosi merupakan gejala reduksi dan oksidasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Setiap besi yang terpapar lingkungan asam akan lebih mudah mengalami korosi karena perpindahan elektron lebih leluasa. Besi yang berkarat dapat menimbulkan bahaya, terutama jika terjadi pada besi yang menopang beban yang besar, misalnya besi pada rim sepeda motor. Reaksi korosi pada besi diawali dengan pembentukan besi hidroksida dengan reaksi sebagai berikut:
Baris 60 ⟶ 72:
:<math>Fe(OH)_2 \rightarrow FeO + H_2O</math>
;Jawab:
:Pada reaksi pembentukan Fe(OH)<sub>2</sub>, lakukan analisis bilangan oksidasinya per spesies, maka akan didapatkan pada reaktan:
:*Fe memiliki biloks 0 (karena unsur bebas)
:*H pada H<sub>2</sub>O memiliki biloks +1
:*O pada H<sub>2</sub>O memiliki biloks -2
:Pada produk reaksi:
:*Fe pada Fe(OH)<sub>2</sub> memiliki biloks +2
:*H pada Fe(OH)<sub>2</sub> memiliki biloks +1
:*O pada Fe(OH)<sub>2</sub> memiliki biloks -2
:*H pada H<sub>2</sub> memiliki biloks 0 (karena unsur bebas)
:Sehingga bisa disimpulkan bahwa Fe mengalami oksidasi (karena mengalami peningkatan biloks dari 0 ke +2, sedangkan hidrogen mengalami reduksi karena mengalami penurunan biloks dari +1 ke 0.
:Sedangkan pada reaksi pembentukan FeO, lakukan dengan cara yang sama, pada reaktan:
:*Fe pada Fe(OH)<sub>2</sub> memiliki biloks +2
:*H pada Fe(OH)<sub>2</sub> memiliki biloks +1
:*O pada Fe(OH)<sub>2</sub> memiliki biloks -2
:Pada produk:
:*Fe pada FeO memiliki biloks +2
:*O pada FeO memiliki biloks -2
:*H pada H<sub>2</sub>O memiliki biloks +1
:*O pada H<sub>2</sub>O memiliki biloks -2
:Bisa disimpulkan bahwa pada kasus ini tidak ada perubahan bilangan oksidasi, sehingga bisa dikatakan '''bukan reaksi redoks'''.
{{clear}}
[[File:4StrokeEngine_Ortho_3D_Small.gif|thumb|220px|Siklus mesin bensin 4-tak]]
Pada mesin bensin, reaksi reduksi dan oksidasi juga terjadi. Di dalam ruang bakar, bensin yang memiliki rumus empiris rata-rata C<sub>7</sub>H<sub>18</sub> bereaksi dengan oksigen yang diambil dari udara dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
:<math>C_7H_{18} + O_2 \rightarrow CO_2 + H_2O</math>
::'''Tugas: Tentukan perubahan bilangan oksidasi pada reaksi pembakaran bensin di atas'''
|