Arto Soebiantoro adalah seorang praktisi, moderator, pembicara, pemerhati dan penggiat [[brand]] lokal di Indonesia. Putra dari artis legendaris [[Kris Biantoro]] ini telah aktif dalam 18 tahun terakhir di dunia brand Indonesia, bekerja menangani lebih dari 120 brand dan aktif berkecimpung di berbagai kegiatan pembangunan brand mulai daripelatihan, proyek profesional dan gerakan kesadaran cinta brand lokal seperti Brand Adventure, Brandstart, Brand Outlook dan Citra Kemasan. Ia juga seorang penulis buku “Merek Indonesia Harus Bisa” terbitan PT. Elex Media Komputindo dan mentor dalam acara TV Big Circle yang di tayangkan di Metro TV bersama Andy F Noya dan ke 7 mentor lainnya. Arto mengenyam pendidikan di bidang Sistem Informatika dan Design Periklanan dari California State University of Fresno dan Academy of Art University, San Francisco, AmerikaSerikat.
Pengenalan Arto tentang brand di mulai ketika ia menjadi seorang junior Art Director di Amerika dan kemudian kembali pulang ke tanah air pada tahun 1999 untuk melanjutkan karir sebagai senior Art Director di McCann Errikson Indonesia, sebuah perusahaan periklanan multinasional berbasis di New York dan memiliki cabang di lebih dari 120 negara dimana ia bertanggung jawab untuk sejumlah klien multinasional seperti [[Nestle]], [[Unilever]], [[Motorola]], [[Coca Cola]] Company, [[Bank Mandiri]], [[Loreal]], [[Prudential]] dan [[Durex]].
Pada tahun pertamanya ia memenangkan Citra Pariwara untuk kategori TV komersial untuk brand Coca Cola yang merupakan salah satu klien utama perusahaannya. Tahun 2002, Arto diangkat menjadi Creative Director di Chuo Senko, sebuah biro iklan dari Jepang dan bertanggung jawab dalam sejumlah klien penting seperti <nowiki>[[Honda]]</nowiki>, <nowiki>[[BCA]]</nowiki>, <nowiki>[[Ajinomoto]]</nowiki> dan Masako. Posisinya sebagai Creative Director kalaitu menjadikannya sebagai salah satu Creative Director termuda pada masanya.
Pada awal tahun 2007, ia mendirikan Gambaranbrand Group. Sebuah komunitas para specialis yang aktif dalam usaha membangun dan mengembangkan brand-brand lokal di Indonesia. Lewat pengalaman langsung dengan para pemilik brand inilah kemudian Arto membuat sebuah metodologi sederhana tentang bagaimana sebuah brand harus di kembangkan yang dia sebut Brandsteps. Metodologi inilah yang kemudian ia tulis dalam buku Merek Indonesia Harus Bisa yang kemudian menjadi panduan bagi banyak pelaku dan pemilik brand lokal.
== Early life ==
Arto Soebiantoro lahir di Jakarta 17 Juni 1973. Putra Kedua dari pasangan <nowiki>[[Kris Biantoro]]</nowiki> dan Maria Nguyen Kim Dung. Ayahnya adalah seorang MC serba bisa dan legenda Televisi Indonesia. Lewat Kris Biantorolah, Arto kecil di gembleng dengan semangat nasionalisme yang tinggi dan cinta tanah air. Sejak kecil ia telah di didik untuk menghargai keanekaragaman Indonesia yang kelak menjadi semangatnya untuk membuat berbagai kegiatan pembangunan brand dengan nafas nasionalisme. Ibunya, Maria Nguyen Kim Dung adalah seorang sarjana hukum kelahiran Hanoi, Vietnam yang pada tahun 1964 mendapatkan program beasiswa Colombo Plan dan kemudian bertemu dengan Kris Biantoro di Sydney, Australia dimana lahir anak pertama, Invianto Soebiantoro, (jabatan terakhir Sales Director PT. MARS INDONESIA). Sang kakak kemudian di panggil Tuhan pada bulan Febuari tahun 2015 pada saat bertugas di Makasar di mana 6 bulan setelah kepergiannya ia telah ditunjuk oleh Board of Director untuk menjadi Country Manager MARS untuk Indonesia.
Sejak masa SMP Arto aktif mengikuti berbagai organisasi kepemudaan dan pramuka selain juga berbagai kegiatan beladiri mulai dari karate, pencak silat dan terakhir Tae Kwon Do dimana ia menyandang sabuk hitam Dan II. Setelah lulus dari SMA KoleseKanisius, Jakarta ia melanjutkan studi ke Amerika dan terus aktif di berbagai bidang kepemudaan dan mahasiswa seperti Permias, Porami dan KKIA. Beberapa karyanya di bidang iklan memenangi kompetisi antar mahasiswa dan memberinya kesempatan untuk magang dan bekerja di Amerika untuk beberapa waktu di antaranya DAE Advertising dan California Pacific Lab.
== Karier ==
Sepulang dari California, Amerika, Arto mendapatkan surat referensi dari Dekan Academy of Art , Jim McCarthy, mantan Creative Director McCann Errikson San Francisco. Lewat surat itu Arto mendapatkan kesempatan pertamanya untuk bekerja di Indonesia di bawah bimbingan Marianne Waller, Creative Director dari McCann Erickson Indonesia pimpinan Ibu Lote Mohammad. Bersama Marianne dan beberapa art director senior, Arto di tugaskan untuk bertanggung jawab mengerjakan akun Coca Cola Group.
Karirnya yang cukup baik pada tahun pertamanya, membawanya pindah ke posisi lain yang lebih strategis, yaitu menjadi Creative Director di PT. Chuo Senko Indonesia. Arto dipercaya untuk mengepalai proyek besar perusahaan dan bertanggung jawab terutama dalam mengelola akun Honda Automotive lewat PT. Honda Prospek Motor. Disana, networknya semakin berkembang dengan banyaknya fotografers dan directors serta pekerja senilainnya.
Tahun 2004 ia memutuskan hengkang dari Perusahaan yang memberinya banyak kesempatan. Kalimat sang ayah yang selalu menantangnya untuk melakukan sesuatu yang lebih nyata bagi Indonesia membuatnya untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Arto di minta untuk menjadi CEO bagi sebuah kreatif butik di Jakarta bernama Kreatif Seven. Awalnya focus dari perusahaan ini sama dengan apa yang Arto harapkan, yakni mengembangkan brand brand lokal namun karena tuntutan target pada akhirnya perusahaan tidak kuasa untuk mengerjakan proyek non lokal. Dengan berat hati, Arto mengundurkan diri dan kemudian bersolo karir mendirikan Concept Box sebuah butik brand lokal di bilangan Kemang yang banyak berfokus pada bidang design dan komunikasi.
Keinginannya untuk membangun brand lokal mengalami kendala. Terutama karena kemampuannya memahami brand yang masih terbatas. Hal yang menyedihkan adalah 3 dari klien pertamanya gagal total di pasaran. Arto mengalami permenungan. Dia menyadari bahwa untuk membangun sebuah brand tidaklah cukup hanya dengan memiliki kemampuan design dan komunikasi namun harus memahami secara utuh. Disanalah dia bertemu dengan Roy Kuntjoro, seorang mantan banker dan direktur di salah satu bank swasta nasional. Pertemuannya dengan Roy membuka wawasannya dan memahami brand dari berbagai sudut pandang. Dalam risetnya, Arto menemukan11 disiplin ilmu yang berhubungan dengan brand. Oleh karenanya membangun brand lewat aspek-aspek itu adalah keharusan.
Bermodal impian dan network yang cukup banyak timbullah ide untuk membentuk komunitas berbasis perusahaan professional. Tahun 2007 ia mendirikan Gambaranbrand. Anggotanya adalah para senior dan spesialis dari 11 disiplin ilmu di antaranya : Design, Manajemen, Hospitality, IT, Kehumasan, Hukum, Riset, Sumberdaya manusia, Keuangan, pemasaran, bisnis. Komunitasnya memiliki idealisme yang sama yakni membangun brand lokal yang tangguh. Lewat komunitas ini para spesialis bisa berbagi informasi, proyek dan berbagi kegiatan lain seputar pengembangan brand.
=== Merek Indonesia Harus Bisa ===
Dalam bukunya, Arto menjelaskan kondisi dan persaingan yang sudah tidak lagi sama. Dunia akan dipenuhi oleh brand dan mereka yang memliki brandlah yang akan menjadi pemenang. Ia memberikan contoh-contoh nyata dan kutipan-kutipan singkat dari para tokoh yang secara personal memberikan kutipannya bagi buku ini, diantaranya : Martha Tilaar dari Martha Tilaar Group, Emirsyah Satar dari Garuda Indonesia, Yongky Susilo dari AC Nielsen, Fabian Gelael dari KFC, Morgan Sutanto dari Equil dan masih banyak lagi.
Dalam bab lain Arto menjelaskan terminology branding dari sudut pandang yang mudah untuk di pahami, keuntungan dan hal-hal yang dibutuhkan untuk membangun dan mengembangkan sebuah brand.
Pada bab utama Arto menjelaskan langkah-langkah kongrit yang harus dilakukan oleh seseorang pemilik brand untuk menjalankan brand-nya secara sistematis.
|