Trinitas mustahil: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Farras (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{distinguish|Segitiga mustahil}}
 
[[ImageBerkas:Impossible trinity diagram.svg|thumbjmpl|350px|Trinitas Mustahil atau "Trilema"; ada tiga posisi kebijakan yang mungkin diambil. Apabia sebuah negara ingin mengambil posisi '''''a''''', negara tersebut harus memiliki nilai tukar tetap dan membuka arus modal. Akibatnya, negara tersebut akan kehilangan kebijakan moneter yang independen.]]
 
'''Trinitas mustahil''' (biasa disebut '''Trilema''') adalah [[trilema]] [[ekonomi internasional]] yang menyatakan bahwa sebuah negara mustahil menerapkan tiga kebijakan di bawah ini secara bersamaan:
Baris 11:
Trinitas mustahil ini merupakan hipotesis yang didasarkan pada [[paritas tingkat bunga terbuka]] dan hasil penelitian empiris bahwa negara-negara yang pernah mencoba menerapkan tiga kebijakan tersebut justru gagal melaksanakannya.
 
== Peristiwa bersejarah ==
Gabungan dari tiga kebijakan ini, yaitu nilai tukar tetap, arus modal terbuka, dan kebijakan moneter independen, dikenal sebagai penyebab krisis keuangan. [[Krisis peso Meksiko]] (1994–95), [[krisis keuangan Asia 1997]] (1997–98), dan [[depresi besar Argentina 1998–2002|jatuhnya keuangan Argentina]] (2001–02)<ref>Aizenman, Joshua. (2010). The Impossible Trinity (aka The Policy Trilemma). UC Santa Cruz: Department of Economics, UCSC. pp.11. Retrieved from: https://escholarship.org/uc/item/9k29n6qn</ref> sering dijadikan contoh kasus trinitas mustahil.
 
Krisis Asia Timur (1997–98) diketahui terjadi akibat penggabungan tiga kebijakan yang melanggar konsep trinitas mustahil.<ref name="ila">Ila Patnaik, Ajay Shah (2010) "[http://www.nipfp.org.in/media/medialibrary/2013/04/wp_2010_64.pdf Asia confronts the impossible trinity]", Working Paper 2010-64</ref> Negara-negara Asia Timur saat itu menjangkarkan mata uangnya ke dolar Amerika Serikat secara ''de facto'' (nilai tukar tetap),<ref>R. Garnaut (1999) "[http://books.google.com/books?id=uIqNc7WZVB0C&pg=PA93 Southeast Asia's Economic Crisis: Origins, Lessons, and the Way Forward]" Heinz Wolfgang Arndt and Hal Hill, Institute of Southeast Asian Studies</ref> mengizinkan pergerakan modal yang bebas (arus modal terbuka),<ref name="ila"/> dan membuat kebijakan moneter yang independen secara bersamaan. Karena ada penjangkaran dolar secara ''de facto'', investor asing dapat menanamkan modal di negara-negara Asia tanpa perlu mengkhawatirkan fluktuasi nilai tukar. Kedua, keterbukaan arus modal membuat investasi asing masuk tanpa hambatan. Ketiga, tingkat bunga jangka pendek di negara-negara Asia jauh lebih tinggi daripada tingkat bunga jangka pendek Amerika Serikat tahun 1990-1999. Berkat faktor-faktor tersebut, banyak investor asing yang menanamkan uangnya di Asia dan mendulang laba besar. Ketika keseimbangan perdagangan negara-negara Asia sedang baik, investasi akan terus berputar di negara tersebut. Ketika keseimbangan perdagangannya bergeser, investor langsung menarik uangnya sehingga memicu krisis Asia.
 
== Lihat pula ==
* [[Paradoks liberal]]
* [[Model Mundell–Fleming]]
Baris 23:
* [[Pengendalian modal]]
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
[[Kategori:Ekonomi makro]]
[[Category:Makroekonomi]]
[[CategoryKategori:Pasar valuta asing]]
[[CategoryKategori:Kebijakan moneter]]