Portal:Pertanian/Berita terkini/Maret: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Worst drought in Syria |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
(31 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
<noinclude>{{kotak arsip|
*[[/2016]]
*[[/2015]]
*[[/2014]]
|box-width=10em|}}</noinclude>
<noinclude>;
{{berita
|tgl =
|ber = "Apa yang kita makan memberikan dampak di tempat lain. Sebuah studi yang dilakukan [[University College London]] dan [[NASA]] [[Goddard Institute for Space Studies]] menemukan bahwa setidaknya sebelas persen dari [[air tanah]] tak terbarukan dikonsumsi oleh tanaman komoditas yang diperdagangkan antar negara. 29 persen dari jumlah tersebut merupakan air tanah di wilayah Pakistan, 27 persen Amerika Serikat, dan 12 persen India. Mereka menggunakan model [[hidrologi]] global dibantu pemantauan satelit untuk melacak keberadaan air tanah dan komoditas yang memanfaatkannya. Dan jumlah komoditas perdagangan antar negara yang memanfaatkan air tanah tak terbarukan jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya."
|gbr =
|cap =
|wid = 100px
|u1 = https://phys.org/news/2017-03-percent-groundwater-internationally-food.html
|n1 =
|u2 = http://www.upi.com/Science_News/2017/03/29/Internationally-traded-crops-are-shrinking-globes-underground-aquifers/7391490811254/
|n2 =
}}{{clear}}<br>
<noinclude>;
{{berita
|tgl =
|ber = "Infeksi jamur ''[[Aspergillus]]'' pada [[jagung]] telah menyebabkan kerugian besar di seluruh dunia, karena selain menyebabkan kerusakan hasil, jamur ini mengeluarkan toksin [[karsinogen]] [[aflatoksin]]. Sebuah jagung transgenik terbaru dikembangkan oleh [[University of Arizona]] mampu menon-aktifkan gen dari ''Aspergillus'' penghasil toksin tersebut sehingga infeksi ''Aspergillus'' tidak memunculkan risiko kanker bagi manusia yang memakannya."
|gbr = A_visual_treat_of_Maize.JPG
|cap = [[
|wid = 100px
|u1 =
|n1 =
|u2 = http://www.
|n2 =
}}{{clear}}<br>
<noinclude>;1 Maret
{{berita
|tgl = 1 Maret
|ber = "Peneliti dari [[University of Burgos]], Spanyol, mengembangkan polimer baru yang akan [[fluoresensi|berpendar]] ketika terkena paparan [[merkuri]] dalam wujud senyawa organik ([[metilmerkuri]]) maupun inorganik. Mereka menerapkan polimer tersebut untuk mendeteksi keberadaan dan kadar [[merkuri pada ikan]]. Polimer ini dapat dijadikan alat ukur yang bisa dipakai di lokasi layaknya [[kertas lakmus]], sehingga sampel tidak perlu dibawa ke laboratorium."
|gbr =
|cap = [[
|wid = 100px
|u1 = https://www.sciencedaily.com/releases/2017/02/170220085135.htm
|n1 =
|u2 = http://
|n2 =
}}{{clear}}<br>
Arsip:<!--
* [[Portal:Pertanian/Berita terkini/Maret|Berita bulan Maret]]-->
Baris 54 ⟶ 55:
* [[Portal:Pertanian/Berita terkini/Januari|Berita bulan Januari]]
* [[Portal:Pertanian/Berita terkini/Februari|Berita bulan Februari]]
[[Kategori:Portal pertanian]]
</noinclude>
|