<noinclude>;4{{kotak Maret 2014</noinclude>arsip|
*[[/2016]]
{{berita
*[[/2015]]
|tgl = 5 Maret 2014
*[[/2014]]
|ber = "Bulan [[Februari 2014]] merupakan bulan terkering yang dialami Singapura sejak tahun 1989. Hal ini mengancam usaha pertanian dan meningkatkan harga pangan di negara tersebut. Diperkirakan [[kekeringan]] akan terus berlangsung hingga buan Maret."
|box-width=10em|}}</noinclude>
|gbr = Drought.jpg
|cap = [[Kekeringan]]
<noinclude>; 230 Maret 20142017</noinclude> ▼
|wid= 100px
|u1 = http://www.straitstimes.com/breaking-news/singapore/story/february-was-the-driest-month-singapore-1869-says-nea-20140304
|n1 = Straits Times
|u2 = http://www.bbc.com/news/business-26445373
|n2 = BBC
|u3 = http://internasional.kompas.com/read/2014/03/05/1612075/Singapura.Alami.Kekeringan.Terburuk.sejak.1989
|n3 = Kompas
}}{{clear}}<br>
{{berita
|tgl = 530 Maret 20132017
|ber = "Apa yang kita makan memberikan dampak di tempat lain. Sebuah studi yang dilakukan [[University College London]] dan [[NASA]] [[Goddard Institute for Space Studies]] menemukan bahwa setidaknya sebelas persen dari [[air tanah]] tak terbarukan dikonsumsi oleh tanaman komoditas yang diperdagangkan antar negara. 29 persen dari jumlah tersebut merupakan air tanah di wilayah Pakistan, 27 persen Amerika Serikat, dan 12 persen India. Mereka menggunakan model [[hidrologi]] global dibantu pemantauan satelit untuk melacak keberadaan air tanah dan komoditas yang memanfaatkannya. Dan jumlah komoditas perdagangan antar negara yang memanfaatkan air tanah tak terbarukan jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya."
|ber = "Konsumsi [[daging]], [[keju]], dan [[protein hewani]] lainnya di usia senja meningkatkan risiko [[kanker]]. Protein tersebut memicu pembentukan [[hormon pertumbuhan]] IGF-1. Hormon ini baik bagi perkembangan anak-anak, namun di usia dewasa peningkatan level hormon ini amat terkait dengan peningkatan risiko terkena kanker."
|gbr = Emmentaler.jpg
|cap = [[Keju]]
|wid = 100px
|u1 = https://phys.org/news/2017-03-percent-groundwater-internationally-food.html
|u1 = http://www.foxnews.com/health/2014/03/04/eating-large-amounts-meat-cheese-may-be-as-deadly-as-smoking-study-shows/
|n1 = Fox NewsPhys.org
|u2 = http://abcnewswww.goupi.com/blogsScience_News/health/20142017/03/0429/deliInternationally-dilemmatraded-meatcrops-andare-cheeseshrinking-linkedglobes-tounderground-earlier-deathaquifers/7391490811254/
|n2 = ABC NewsUPI
|u3 = http://news.discovery.com/human/health/diet-high-in-meat-cheese-can-be-as-bad-as-smoking-140304.htm
|n3 = Discovery Channel
}}{{clear}}<br>
<noinclude>;413 Maret 20142017</noinclude>
{{berita
|tgl = 413 Maret 20142017
|ber = "Infeksi jamur ''[[Aspergillus]]'' pada [[jagung]] telah menyebabkan kerugian besar di seluruh dunia, karena selain menyebabkan kerusakan hasil, jamur ini mengeluarkan toksin [[karsinogen]] [[aflatoksin]]. Sebuah jagung transgenik terbaru dikembangkan oleh [[University of Arizona]] mampu menon-aktifkan gen dari ''Aspergillus'' penghasil toksin tersebut sehingga infeksi ''Aspergillus'' tidak memunculkan risiko kanker bagi manusia yang memakannya."
|ber = "Pola makan warga dunia semakin seragam dan dapat memberikan ancaman terhadap [[ketahanan pangan]]. Masyarakat [[Kepulauan Pasifik]] yang memanfaatkan [[kelapa]] sebagai sumber [[lemak]] semakin berkurang, dan semakin banyak masyarakat [[Asia]] yang beralih dari [[beras]]. Terjadi tren peningkatan konsumsi pada makanan pokok utama dunia seperti [[gandum]], [[kentang]], dan [[jagung]], dan hasil panen tradisional seperti [[singkong]] dan [[sorghum]] semakin terpinggirkan. Ketika terjadi gagal panen pada satu komoditas pangan utama tersebut, maka akan terjadi wabah kelaparan mengingat pola makan sudah terlanjur seragam."
|gbr = Sorghum nigrumA_visual_treat_of_Maize.JPG
|cap = [[SorghumJagung]]
|wid = 100px
|u1 = https://www.newscientist.com/article/2124191-maize-engineered-to-silence-deadly-toxins-in-poisonous-mould/
|u1 = http://in.reuters.com/article/2014/03/03/environment-diets-idINL6N0LX1PD20140303
|n1 = ReutersNew Scientist
|u2 = http://www.bbcreuters.com/newsarticle/scienceglobal-environmentfood-science-26382067idUSL5N1GK5G9
|n2 = BBCReuters
|u3 = http://www.voanews.com/content/global-diets-growing-similar/1863397.html
|n3 = VOA
}}{{clear}}<br>
<noinclude>;1 Maret 2017
{{berita
|tgl = 41 Maret 20142017
|ber = "Peneliti dari [[University of Burgos]], Spanyol, mengembangkan polimer baru yang akan [[fluoresensi|berpendar]] ketika terkena paparan [[merkuri]] dalam wujud senyawa organik ([[metilmerkuri]]) maupun inorganik. Mereka menerapkan polimer tersebut untuk mendeteksi keberadaan dan kadar [[merkuri pada ikan]]. Polimer ini dapat dijadikan alat ukur yang bisa dipakai di lokasi layaknya [[kertas lakmus]], sehingga sampel tidak perlu dibawa ke laboratorium."
|ber = "Kerugian [[lahan usaha tani|usaha pertanian]] akibat letusan [[gunung Sinabung]] dan [[gunung Kelud]] mencapai 1.87 triliun rupiah, dengan rincian 1.5 triliun akibat letusan gunung Sinabung dan 377 miliar rupiah akibat letusan gunung Kelud."
|gbr = SinabungHalibut_and_salmon_fillets.jpg
|cap = [[SinabungDaging ikan]], 1987
|wid = 100px
|u1 = https://www.sciencedaily.com/releases/2017/02/170220085135.htm
|u1 = http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/03/04/n1wm89-kerugian-erupsi-sinabung-dan-kelud-rp-187-triliun
|n1 = RepublikaScience Daily
|u2 = http://newatlas.com/fish-mercury-probe/48033/
|u2 = http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/03/04/215555/erupsi-sinabung-rugikan-pertanian-rp1-5-triliun#.UxXCe85SSYE
|n2 = MetroTvNew NewsAtlas
|u3 = http://www.antaranews.com/berita/422159/kerugian-pertanian-akibat-erupsi-kelud-capai-rp377-miliar
|n3 = Antara
}}{{clear}}<br><noinclude>
;3 Maret 2014
{{berita
|tgl = 3 Maret 2014
|ber = "Kelompok tani di [[Kabupaten Solok]], [[Sumatera Barat]], [[pemuliaan tanaman|mengembangkan varietas]] [[padi]] yang tahan terhadap [[iklim]] dingin di [[dataran tinggi]] yang disebut dengan varietas Saganggam Panuah."
|gbr = Lambang_Kabupaten_Solok.gif
|cap = [[Kabupaten Solok]]
|wid = 100px
|u1 = http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/03/02/n1t9d3-gubernur-sumbar-tanam-perdana-varietas-unggul-saganggam-panuah
|n1 = Republika
|u2 = http://www.antaranews.com/berita/421851/solok-kembangkan-varietas-padi-dataran-tinggi
|n2 = Antara
|u3 = http://skalanews.com/berita/detail/169393/Kelompok-Tani-di-Solok-Kembangkan-Varietas-Padi-Dataran-Tinggi
|n3 = Skalanews
}}{{clear}}<br>
▲<noinclude>;2 Maret 2014</noinclude>
{{berita
|tgl = 2 Maret 2014
|ber = "Hasil pertanian dari [[Kabupaten Batang]], [[Jawa Tengah]] telah berhasil menembus pasar ekspor, sebagian besar ke [[Singapura]]. Hasil pertanian tersebut diantaranya [[buncis]], [[kentang]], [[bit]], [[terong]], [[lobak]], dan [[waluh]]."
|gbr = Pommes de terre dans le jardin.JPG
|cap = [[Kentang]]
|wid = 100px
|u1 = http://www.antaranews.com/berita/421770/tujuh-komoditas-sayuran-kabupaten-batang-diekspor
|n1 = Antara
}}{{clear}}<br><noinclude>
Arsip:<!--
* [[Portal:Pertanian/Berita terkini/Maret|Berita bulan Maret]]-->
* [[Portal:Pertanian/Berita terkini/Januari|Berita bulan Januari]]
* [[Portal:Pertanian/Berita terkini/Februari|Berita bulan Februari]]
[[Kategori:Portal pertanian]]
</noinclude>
|