(4 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{distinguish|Idiocracy}}
'''Ideokrasi''' (gabungan dari kata "[[ideologi]]" dandengan kata "kekuasaan" dalam [[bahasa Yunani Kuno]]: ''kratos'') adalah pemerintahan suatu daerah berdasarkan sebuah ideologi tertentu.<ref>''Oxford English Dictionary''.</ref> Pemerintahan ideokrasi merupakan pemerintahan yang didasarkan pada sebuah ideologi [[monisme|tunggal]]. Negara ideokrasi berbeda dengan negara [[otoriter]] seperti [[Turki]] dan [[Rusia]]—yang pemerintahannya berada di bawah kekuasaan pusat yang kuat dengendengan kebebasan politik yantyang terbatas—dan berbeda pula dengan sebuah negara [[demokrasi]].{{sfn|Piekalkiewicz|Penn|1995|p=4, 148}}{{sfn|Uwe|Steffen|2013}} Pemerintahan ideokrasi dapat memiliki sifat seperti pemerintahan [[totaliter]] jika warga dipaksa untuk menganut sebuah ideologi, atau seperti pemerintahan [[populisme|populis]] jika warganya secara sukarela menganut sebuah ideologi tertentu.{{sfn|Piekalkiewicz|Penn|1995|p=22}} Penggunaan pertama istilah "totalitarianisme" salah satunya berasal dari tulisan penulis [[Austria]] yaitu [[Franz Borkenau]] pada tahun 1938 yang membahas mengenai kediktatoran di [[Uni Soviet]] dan [[Jerman]].<ref>{{cite journal |author=Nemoianu, Virgil |title=Review of ''End and Beginnings'' |pages= 1235–1238 |journal=MLN |Volumevolume=97 |Issueissue=5 |year=1982}}</ref> Ekonom dan sosiolog [[Britania Raya]] yaitu [[Sidney Webb|Sidney]] dan [[Beatrice Webb]] menggunakan istilah ''ideocracy'' pada tahun 1936 yang kemudian disebutkan kembali oleh filsuf [[Rusia]] yaitu [[Nicholas Berdyaev]] pada tahun 1947.{{sfn|Piekalkiewicz|Penn|1995|p=20, 182}}
Setiap pemerintah memiliki landasan ideologi dalam menentukan kebijakan mereka. Akan tetapi, di dalam pemerintahan ideokrasi, satu ideologi dominan telah tertanam dalam di perpolitikan negara dan kehidupan masyarakat. Ideologi dari sebuah ideokrasi ditampilkan sebagai sistem yang agung, absolut, dan universal dalam kehidupan serupalayaknya [[Tuhan]] dalam [[monoteisme|agama monoteis]].
== Analisis ==
Baris 12:
== Psikologi ==
Warga-warga di dalam negara ideokrasi dapat mengembangkan sebuah [[kepribadian otoriter]] agar dapat bertahan hidup dan berhasil. Setelah negara ideokrasi tersebut bubar pun, warga-warga ini cenderung segan terhadap [[demokratisasi]].{{sfn|Piekalkiewicz|Penn|1995|p=190-191}} Mereka memiliki [[pikiran tertutup|pikiran yang tertutup]] dengan mengunggulkan pandangan mereka terhadap kondisi di dalam negara ideokrasi mereka sendiri dibandingkan dengan dunia luar yang "sesat". Slogan-slogan sederhana digunakan berulang-ulang sebagai tanda kenyamanankepatuhan dan loyalitas terhadap ideologi.{{sfn|Piekalkiewicz|Penn|1995|p=44-45}} Menurut Piekalkiewicz dan Penn, kemunculan warga yang kemudian tidak menganut ideologi ideokrasi adalah [[fatalisme|fatalis]]. Mereka dapat berlanjut untuk mendukung sistem yang ada tersebut karena mereka merasa tidak dapat mengubahnya atau menjadi [[Machiavellianisme|Machiavellianis]] dengan memanfaatkan sistem tersebut untuk keinginan mereka sendiri. Penulis Britania Raya yaitu [[George Orwell]] menyebut sikap-sikap tersebut sebagai ''[[doublethink]]''.{{sfn|Piekalkiewicz|Penn|1995|p=52-55}}