Jurnalisme Warga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Mengalihkan ke Jurnalisme warga
Tag: Pengalihan baru
 
Baris 1:
=#ALIH [[Jurnalisme Warga=warga]]
{{hapus|repost}}
 
=Jurnalisme Warga=
 
===Pengertian===
Jurnalisme Warga atau jurnalisme warga merupakan kegiatan warga yang memanfaatkan media dalam menginformasikan kegiatannya (Straubhaar dan La Rose dalam Nur Fithryani, 2015). Jurnalisme Warga juga diartikan sebagai partisipasi yang kerap dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatannya dalam pengumpulan, pelaporan, analisis serta penyampaian informasi dan berita yang ada. (Bowman dan Willis dalam Nur Fithryani 2015). Jurnalisme Warga dapat menyampaikan beritanya secara cepat dan bebas. Menjadi Jurnalisme Warga dapat menambah pengetahuan sehingga didapatkan kepuasan sendiri dengan menyampaikan informasi ang ada disekitar kita dengan baik.
 
=== Sejarah Singkat ===         
 
''Jurnalisme Warga'' dalam Yuda (2013) muncul saat Mrak Drudge menuliskan berita terkait perselingkuhan Bill Clinton (Presiden Amerika Serikat) dengan stafnya pada 19 Januari 1998 di internet. Konsep ''Jurnalisme Warga'' berkaitan dengan ''civic journalism'' atau ''public journalism'' di Amerika Serikat  setelah pemilihan presiden 1998. Gerakan tersebut muncul karena masyarakat mengalami krisis kepercayaan terhadap media-media ''mainstream'' dan kecewa terhadap kondisi politik pada masa itu. Inti dari ''Jurnalisme Warga'' ialah masyarakat berperan sebagai objek sekaligus subjek berita.
 
===Prinsip Dasar===
Sebagai suatu bentuk kegiatan jurnalistik, ''Jurnalisme Warga'' atau yang biasa diartikan sebagai jurnalisme publik, jurnalisme warga atau jurnalisme akar rumput memiliki beberapa prinsip dasar (Kusnadi & Priono, 2014):
 
#Pewarta atau repoerternya adalah pembaca, khalayak ramai, atau siapapun yang memiliki informasi tertentu.
#Berita atau informasi yang diterbitkan  dapat diberikan komentar, koreksi, serta klarifikasi oleh siapapun.
#Karena tidak dibawah naungan sebuah perusahaan media, maka biasanya ''Jurnalisme Warga'' tidak berorientasi pada keuntungan (non profit)
#Sampai saat ini masih didominasi oleh media-media online
#Terdapat komunitas-komunitas yang sering melakukan pertemuan
#Tidak membedakan pewartanya merupakan profesional atau amatir
#Tidak ada seleksi ketat terhadap beritanya yang hendak disebarkan
#Ada yang dikelola secara profesional namun ada juga yang sekedar amatir
#Interaksi antara pembaca dan penulis dapat berlangsung melalui kontak komentar atau email
 
===Bentuk-Bentuk===
Menurut J.D Lasica yang dikutip oleh Suwandi dalam Yuda (2013) Jurnalisme Warga dibagi dalam beberapa bentuk yakni:
 
#Pemberdayaan masyarakat. Yang termasuk dalam kategori ini ialah komentar yang dicantumkan dalam sebuah berita,  blog pribadi, foto atau video yang direkam dari kamera HP, ataupun berita yang ditulis oleh suatu komunitas)
#Berita independen  atau web seperti ''consumer reports, drudge report''
#Partisipasi pada berita situs (web partisipatoris)
#Situs media kolaboratif.
#Tulisan dalam milis atau e-mail
#Situs pemancar pribadi seperti youtube.
 
===Etika Jurnalisme Warga===
Kegiatan ''Jurnalisme Warga'' dilakukan secara bebas oleh setiap individu, maka etika sebagai seorang individu dan citizen journalist harus selalu dijunjung. Artinya segala hal yang ditulis atau diunggah di ''platform'' media apapun, itu akan menjadi bersifat publik. Maka sebagai seorang ''citizen journalist'' harus dapat membedakan mana tulisan pribadi atau hanya menyangkut kepentingan penulis, dengan tulisan yang dapat dibaca atau dikonsumsi oleh khalayak atau masyarakat umum.
 
[[Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik|Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE)]] merupakan salah satu batasan atau aturan bagi jurnalis termasuk ''citizen journalist'', karena memang belum ada satu undang-undang yang mengatur ''citizen journalist'' ini. Undang-undang ini berisi tentang aturan akan perbuatan yang dilarang dalam internet, yaitu tentang pencemaran nama baik, pornografi, konten SARA, dan lainnya. Sebenarnya tidak hanya UU ITE ini yang menjadi dasar para jurnalis ataupun ''citizen journalist'' untuk berkegiatan namun dasar utama para citizen journalist dalam berkegiatan adalah hati nurani.
 
===Kategori Media Jurnalisme Warga===
           Ada beberapa kategori media yang digunakan para ''citizen journalist''. Mulai dari media ''mainstream'', seperti televisi, radio, surat kabar, hingga saat ini melalui media ''online''. Salah satunya adalah media penyiaran televisi di Indonesia yaitu [https://netcj.co.id/ NET TV]. NET TV menyediakan forum atau priogram untuk para ''citizen journalist'' yang bernama NET CJ. Para citizen journalist dapat mengirim hasil liputan mereka ke pihak NET TV. Selanjutnya dari pihak NET TV akan menyeleksi hasil liputan dari para citizen jounalist yang mengirim liputan. Setelah terpilih kemudian liputan itu akan disiarkan saat program news ''Jurnalisme Warga''. Selain itu juga melaui radio, salah satu radio yang memberlakukan program Jurnalisme Warga adalah [http://repository.telkomuniversity.ac.id/home/catalog/id/18605/slug/penerapan-citizen-journalism-di-radio-siaran-studi-kasus-penerapan-citizen-journalism-pada-program-berita-dari-anda-di-radio-pikiran-rakyat-107-5-fm-news-channel-bandung-.html Radio PR FM 107.5 FM News Channel Bandung] melalui program Berita dari Anda.
 
           Hingga berkembang sampai saat ini, adanya internet memunculkan ''platform-platform'' media ''online''. Para citizen jounalist dapat menyampaikan atau memberitakan berita ataupun tulisan melalui situs atau portal-portal media ''online''. Seperti melalui blog, situs berita online seperti [https://www.kompasiana.com/ kompasiana.com], dan sebagainya. Youtube juga bisa menjadi media bagi ''citizen journalist'' yang menggunakan video begitu juga  instagram yang sekarang ini juga sedang ''booming''.
 
===Kelebihan dan Kekurangan Jurnalisme Warga===
 
====Keunggulan====
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nino Macharashvili dalam Anindita (2014) ''Jurnalisme Warga'' mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya:
 
#Murah, cepat dan mudah diakses. Dengan adanya warga yang tersebar dan dekat dengan peristiwa, maka berita akan cepat didapat, selain itu berita yang didapat oleh media tak jarang juga gratis. Akses terhadap berita juga sangat mudah, karna publikasi yang dilakukan dapat melalui berbagai media seperti sosial media atau media online lain.
#Memberi masyarakat ruang untuk berpendapat. Salah satu manfaat ''Jurnalisme Warga'' ialah untuk memberi ruang berpendapat bagi masyarakat, sehingga demokrasi juga menjadi salah satu nilai yang muncul dengan adanya ''Jurnalisme Warga.''
#Munculnya angle baru. Banyaknya masyarakat dengan sudut pandang yang berbeda dalam melihat suatu peristiwa menghadirkan berita yang beragam serta dekat dengan masyarakat.
#''Self regulatory.'' Berita yang dilaporkan tidak terikat pada suatu peraturan.
#Menjadi pengganti media tradisional dalam melaporkan berita
 
''Citizen journalist'' dapat menggantikan jurnalis profesional dengan menangkap peristiwa-peristiwa khusus, atau yang terjadi ditempat tertentu yang tidak memungkinkan bagi jurnalis profesional untuk meliput.
 
Adapun beberapa keunggulan lain ''Jurnalisme Warga'' juga dipaparkan oleh Sukmawati (2017), diantaranya yakni:
 
#Meningkatkan budaya tulis dan baca masyarakat. Blog dan juga media sosial menjadi sarana menulis dan membaca yang baik bagi masyarakat.
#Mendukung fungsi ''watch dog'' (kontrol sosial)
#Masyarakat yang bebas berpendapat tentu dapat mengontrol kekuasaan pemerintah. Hal tersebut dapat semakin memperkuat fungsi media karena media tradisional terikat peraturan sehingga tidak semua informasi dapat diinformasikan,sedangkan ''Jurnalisme Warga'' tidak terikat oleh peraturan.
 
====Kekurangan====
 
#Munculnya [[Pemberitaan palsu|hoax]], kualitas yang rendah, dan kesulitan verifikasi. Adanya kebebasan dan ketiadaan aturan membuat berita yang dipublikasi terkadang memiliki kualitas rendah selain itu juga kebenaran berita yang tidak pasti menjadi sesuatu yang patut untuk diantisipasi.
#Kelemahan profesionalitas. ''Citizen journalist'' bukanlah profesional, sehingga banyak menggunakan prasangka dan kurang objektif, cara pelaporan berita juga menjadi terpengaruh.
#Tidak representatif
#Masih banyak masyarakat yang tidak mau berpendapat dikarenakan ketakutan akan perbedaan pendapat sehingga berbagai perspektif yang ada juga juga belum representatif.
 
===Tantangan===
Kemunculan ''Jurnalisme Warga'' menjadi bukti bahwa akses media semakin terbuka bagi khalayak. Setiap orang bisa terlibat dalam kegiatan mencari, menulis, dan melaporkan informasi dalam bentuk berita, artikel, foto, video, dll. Meskipun terlihat mudah dilakukan, ''Jurnalisme Warga'' juga tetap memiliki tantangan. Berikut kelima tantangan ''Jurnalisme Warga'' dalam Sukmawati (2017) :
 
#Profesionalisme. Jurnalis merupakan suatu profesi seseorang yang bertugas mencari, mengolah, dan menyebarkan informasi. Melalui profesi tersebut, mereka mendapatkan gaji. Berbeda dengan ''Jurnalisme Warga,'' terkadang para ''blogger'' hanya sekedar menyalurkan hobi dan tidak digaji.
#Menjadi seorang jurnalis profesional membutuhkan keahlian tertentu dan jurnalis adalah orang yang sudah terlatih. Artinya, tak semua orang dapat membuat suatu beritaseperti menginvestigasi fakta, menulis ''straight news, feature,'' dsb, tanpa melalui proses pelatihan.
#Jurnalis terikat oleh sistem yang ada di media massa, seperti aturan atau undang-undang tertentu. Pers diatur oleh sistem pers, kemudian sistem pers diatur oleh sistem politik. Ketika narasumber mengatakan “''off the record”,'' maka wartawan tidak boleh merekamnya dan menuliskannya di media.
#Kemunculan ''Jurnalisme Warga'' seolah menjadi lawan kata dari ''nation state.'' Dalam nation ''state,'' warga negara merupakan individu yang memiliki bukti legal sebagai warga negara dalam suatu negara. Bukti tersebut merupakan salah satu syarat menjadi ''Jurnalisme Warga'' selain memiliki akses internet dan bisa menulis, karena menjadi jurnalis tidak diperkenankan anonim.
#Seorang jurnalis juga harus memperhatikan kualitas tulisan, karena kualitas isi tulisan dapat mempengaruhi khalayak. Tulisan harus dapat dipertanggungjawabkan, apabila melanggar maka akan ada hukum yang mengaturnya.
 
==Referensi:==
 
#Anindita, Mirza Ayu. 2014. ''Peran Jurnalisme Warga dalam Menyajikan Informasi Kepentingan Publik Melalui Media Masa: Studi Kasus Net Citizen Journalist.'' Jakarta: Universitas Indonesia. Diakses pada tanggal 29 September 2018 dalam http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20404648-MK-Mirza%20Ayu%20Anindita.pdf
#Ervina, Nevi. 2013,. ''Penerapan Citizen Journalism di Radio Siaran (Studi Kasus Penerapan Citizen Journalism pada Program Berita dari Anda di Radio Pikiran Rakyat 107.5 FM News Channel Bandung).'' Bandung: Telkom University. Diakses pada tanggal 24 September 2018 dalam http://repository.telkomuniversity.ac.id/home/catalog/id/18605/slug/penerapan-citizen-journalism-di-radio-siaran-studi-kasus-penerapan-citizen-journalism-pada-program-berita-dari-anda-di-radio-pikiran-rakyat-107-5-fm-news-channel-bandung-.html
#Fithryani, Nur. 2015. ''Peran Jurnalisme Warga Dalam Program Berita Stasius Televisi (Studi Deskriptif Kualitatis Terhadap Situs Liputan6.com Pada Program Berita Liputan6 SCTV).'' Semarang: Universitas Diponegoro. Diakses pada tanggal 23 September 2018 dalam http://download.portalgaruda.org/article.php?article=363894&val=1308&title=PERAN%20CITIZEN%20JOURNALISM%20DALAM%20PROGRAM%20BERITA%20STASIUN%20TELEVISI%20(STUDI%20DESKRIPTIF%20KUALITATIF%20TERHADAP%20SITUS%20LIPUTAN6.COM%20PADA%20PROGRAM%20BERITA%20LIPUTAN6%20SCTV)
#Kusnandi & Priono. 2014. ''Citizen Journalism Indonesia: Suatu Wujud dari Demokratisasi di Indonesia.'' Jakarta: Universitas Terbuka. Diakses pada tanggal 23 September 2018 dalam http://repository.ut.ac.id/2306/1/fisip201014.pdf
#Sukmawati. 2017. ''Partisipasi Jurnalisme Warga terhadap Media Online Tribun Timur.'' Makassar: UIN Alauddin Makassar. Diakses pada tanggal 29 September 2018 dalam http://repositori.uin-alauddin.ac.id/8148/1/SUKMAWATI.pdf
#Yuda, Fransiscus Asisi Aditya. 2013. ''Kelayakan Berita Jurnalisme Warga (Studi Analisis Isi Kuantitatif Mengenai Kelayakan Berita dalam Kolom Jurnalisme Warga Surat Kabar Harian Tribun Jogja Periode November 2012- Februari 2013.'' Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2018 dalam http://e-journal.uajy.ac.id/4456/2/1KOM03491.pdf
#https://netcj.co.id/
#https://www.kompasiana.com/