Pengguna:Rangga Suryo/Buku/Rangga Suryo/Buku/MN: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rangga Suryo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-resiko +risiko)
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
 
 
'''BAB I : LAHIRNYA KERAJAAN'''
 
'''A. Pendahuluan'''
Baris 50:
'''D. Lokasi Mangkunegaran'''
 
Istana Mangkunegaran berlokasi di Kota Surakarta di jalan Ronggowarsito dan bangunan menghadap ke Selatan.Sebagai kerajaan yang terbuka dengan ide ide baru perjumpaan Kebudayaan jawa dengan Eropa dicermati dengan seksamasaksama dan di akulturasikan menjadi milik Jawa.Akulturasi ini di inkulturasi sampai unsur dan elemen Eropa menjadi semakin Jawa.
 
'''E. Bangunan Istana'''
Baris 76:
 
 
'''BAB II : SITUASI GLOBAL MATARAM'''
 
Solo adalah tempat atau ibukota Kraton Mataram sedangkan Giyanti, Salatiga dan Magelang adalah tempat yang menyisakan catatan catatan sejarah Mataram. Perhelatan kekuasaan Mataram meninggalkan jejak jejak nya di tempat tempat termasud; Solo, Giyanti (Sragen), Salatiga dan Magelang.
Baris 190:
Negara Kerajaan Mataram pada hakikatnya adalah monarki absolut yang kurang dapat mengimplementasikan keabsolutannya kedalam pemerintahan yang kuat.Ilmu pemerintahan dan ideologi pada masa Mataramitu belum ada dan untuk menerangkan kepada masyarakat tentang kehidupan bernegara maka sarana yang dipergunakan adalah elemen elemen kebudayaan, agama, seni pertunjukan wayang dan mitos mitos sebagai penguat legitimasi.
 
Ketika Belanda menjadi unsur stabilisator yang menjadikan Mataram stabil, tak kurang disini ditemui beberapa hal yang menjadikan cermatan bahwa para personil Belanda di Jawa adalah para bandit yang berkedok dermawan kepada penguasa Mataram.Peristiwa klasik yang dapat dilihat adalah peristiwa pemahkotaan Amangkurat II yang menggantikan ayahnya menjadi Raja Mataram.Kapten Tack seorang perwira Belanda medapat kehormatan untuk menyematkan Mahkota Mataram ke Amangkurat II. Mahkota yang dipakai raja baru ini sudah hilang beliannyaberliannya sidi Mahkota karena di ambil oleh Kapten Tack.
 
Para petualang yang tergabung dalam korps militer Belanda memang sudah ditengarai membawa penyakit ketidak beresannya dalam kapasitas sebagai pegawai di dinas kemiliteran VOC-Belanda. Stabilitas dan ketenteraman di Jawa bagi sebagian orang Belanda yang dinas di militer sangat tidak menguntungkan posisinya karena peran dan penghasilan mereka sebagai pegawai menjadi berkurang (Soekanto, Dr.,1952).Tambahan penghasilan dan karier dalam dinas menjadi berarti ketika tenaga dan keberadaan mereka dibutuhkan dan ini hanya terjadi jika konflik yang berujung perang terbuka terjadi.
 
Dinasti Mataram sepanjang sejarahnya adalah dinasti penuh dengan konflik antar keluarga yang sedang memegang tampuk kekuasaan.Yogyakarta sebagai pecahan dari Mataram tidak terkecuali pula dalam hal ini.Kekerabatan di Kasultanan Yogyakarta setelah perjanjian Giyanti meningkat dengan pesat.Peningkatan ini disebabkan tingkat kelahiran di kalangan bangsawan Yogyakarta lebih tinggi dibanding dua kerabat Kraton yang lain (Lihat: Ricklefs, MC.,2002).
 
Meningkatnya jumlah keturunan di Yogyakarta tidak diimbangi dengan kekompakan diantara para pewaris yang mengakibatkan terjadinya banyak kesedihan pada diri Sultan (Soekanto, Dr.,1952).Koflik yang bermula diantara para pewaris Yogyakarta ini lantas sedikit banyak mengundang pihak luar untuk terseret dan campur tangan.
 
Konflik yang semakin panas dan tegang sudah dapat ditengarai tradisi Mataram yang lama bakal muncul kembali.Tradisi yang menyelesaikan permasalahan dengan kekuatan bersenjata adalah cara klasik yang kembali dipergunakan untuk mengakhiri suatu konflik sampai seorang yang menang mengungguli dan mengatasi yang lain.
 
Referensi
Baris 279 ⟶ 287:
* Ricklefs, MC., Jogjakarta Under Sultan Mangkubumi, 1749-1792, Sejarah pembagian Jawa, Yogyakarta:Matabangsa, 2002.
 
'''BAB IV Raja Muda: Aktor Dan Penonton'''
 
Sebelum disampaikan Peranan dan kapasitasnya sebagai pelaku dan aktor panggung politik kekuasaan Jawa, ada baiknya para aktor dikemukakan di bab ini sebagai para petarung kerajaan.
Baris 287 ⟶ 295:
'''B. Mangkunegara II'''
 
Mangkunegara II adalah raja di Mangkunegaran yang melanjutkan tahta pendahulunya Pangeran Sambernyawa.Pemerintahannya berlangsung selama lebih kurang 40 tahun (1796-1835).Mangkunegara II merupakan keturunan langsung dari Mangkunegara I sebab ayahnya Pangeran Hario Prabuwijaya adalah putra Mangkunegara I.
 
''1.Asal Usul Mangkunegara II''
Baris 319 ⟶ 327:
Pada masa Mangkunegara II, di Yogyakarta yang bertahta adalah Hamengku Buwono II.Sultan Yogyakarta ke dua ini dalam pemerintahannya mengalami intrik dan rongrongan kekuasaan dari kerabat dan saudaranya sehingga jalannya pemerintahan Kasultanan mengalami pasang surut dan penuh dengan ketegangan dan muatan konflik yang berakibat melemahnya pemerintahan.Yogyakarta kurang siap dalam membaca perubahan abad yang menyangkut kekuatan asing/Eropa di Pulau Jawa yang berbeda dengan VOC-Belanda.Terhadap penguasa penguasa Jawa penampilan Belanda mampu memainkan peran sebagai kekuatan taklukan yang berkuasa.Belanda melayani penguasa penguasa Jawa sebagai suatu strategi tujuan untuk mendapatkan yang diinginkan.
 
Tahun 1807 Daendels datang ke Jawa dan membenahi admnistratif Jawa dan Nusantara dengan aturan aturan baru semacam protocular kepada penguasa penguasa setempat termasuk para raja di Jawa.Pabu Buwono IV dari Surakarta yang tadinya menolak cepat membaca situasi dan menerimanya.Mangkunegaran yang terampil dan cepat membaca perubahan jaman dengan segera merespon dan menjalin kemitraan dengan pembentukan Angkatan Bersenjata Kerajaan. Yogyakarta agak terlambat dalam membaca perubahan sehingga menerima resikorisiko kemerosotan Kerajaan.
 
b. Kekuatan Eropa di Jawa
 
Berbeda dengan Belanda, kekuatan Eropa yang datang dipada tahun 1800 an itu memiliki militer sebagai kekuatan pemaksa terhadap pembangkangan.Sama sama dari Eropa, kekuatan Eropa yang datang adalah kekuatan Revolusioner yang selalu siap berlaga-tempur.Di Kraton Yogyakarta situasinya terpecah pecah dalam kelompok kekuatan yang saling menjatuhkan satu dengan yang lainnya.Ada kelompok Natakusuma dengan anaknya Natadiningrat disamping juga kelompok Putra Mahkota (calon Hamengku Buwono III) dengan Kapiten Cina wilayah Yogyakarta yakni Tan Jiem Sing (kelak bergelar Tumenggung Secadiningrat).Satu lagi adalah kelompok Patih Danurejo yang karena jabatannya merupakan kompromi antara Sultan dengan Gubernur Belanda maka mengharuskan seorang patih melayani dua kepentingan penguasa; Kasultanan dan Gubernur Belanda.
 
Konflik antar kelompok itu mengundang pemerintah di Batavia turun ke daerah dengan bala tentara nya.
Baris 361 ⟶ 369:
Mangkunegara V adalah penerus dinasti Mangkunegaran yang bertahta relatif singkat (1881-1896).Dari beberapa sumber tulisan Mangkunegara V disebutkan tidak memiliki putra Mahkota padahal beliau memiliki putra dan putri tetapi masih remaja dan belum ada yang diangkat sebagai putra mahkota.
 
Dari Putra putranya yang potensial menggantikan kedudukannya ada dua yakni KPH.Suryakusuma sebagai putra sulung Mangkunegara V dengan nama kecil BRM samekto ( lahir 9 Oktober 1873 ) dan RMA. Suryasuparta.Kedua putra Mangkunegara V pada fakta sejarah tidak menggantikan ayahnya sebagai Mangkunegara VI karena tahta kemudian jatuh kepada adik Mangkunegara V yaitu RM.Suyitno yang menggantikan kakaknya menjadi Mangkunegara VI.
 
''1.Pemerintahan Mangkunegara V''
 
Pemerintahan Mangkunegara V tergolong relatif singkat dan beberapa catatan yang dapat ditulis mengenai pemerintahannya adalah sekitar masalah meneruskan usaha bisnis Kerajaan yang telah di rintis oleh ayahandaayah dan pendahulunya yakni Mangkunegara IV.
 
Dalam masa pemerintahannya, pabrik gula mengalami defisit anggaran dan keberlansungan industri gula.Mangkunegara V tahun 1885 berusaha mencari pinjaman kepada Belanda melalui Residen Surakarta tetapi ditolak.Penolakan ini didasarkan karena Mangkunegara V tidak memberi kepastian penghentian model pengurusan keuangan yang salah urus.Belanda mengusulkan soal keuangan diserahkan kepada suatu komisi yang diangkat oleh Residen setelah dirundingkan dengan Raja (Mangkunegara V).Dalam komisi ini Belanda juga mengusulkan agar asisten Residen masuk dalam komisi bersama dengan para keturunan Mangkunegara II, III, IV dan V dalam suatu kepanitiaan.
Baris 471 ⟶ 479:
Nama Pangeran Prangwadana bermula dari gelar pendahulu Mangkunegaran yakni Mangkunegara I dan berlanjut pada Mangkunegara berikutnya pada usia sebelum 40 tahun.Semua calon Mangkunegara yang bertahta dalam masa usia belum genap 40 tahun adalah Pangeran Prangwadana.
 
Pangeran Prangwadana adalah gelar dari Raden Mas Said yang lahir dipada tahun 1726.
 
''Gelar Prangwadana''