Perumpamaan lalang di antara gandum: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Perubahan kosmetika
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Lalang.jpg|thumbjmpl|rightka|"Petani yang baik", karya [[William Blake]], c 1780-1785]]
'''Perumpamaan tentang lalang di antara gandum''' adalah sebuah [[perumpamaan]] yang diajarkan oleh [[Yesus]] kepada murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam {{Ayat Alkitab|buku=Matius|pasal=13|ayat=24|sampaiayat=30}}.
 
Baris 6:
 
== Penjelasan ==
[[Berkas:Musuh.jpg|thumbjmpl|rightka|Musuh yang menebarkan lalang, karya Dalziel Bersaudara, 1864]]
Yesus tidak memberi penjelasan yang lebih mendalam tentang perumpamaan ini karena Ia menggunakan lambang-lambang yang sering Ia pakai di perumpamaan-perumpamaan lainnya (misalnya [[perumpamaan seorang penabur]]). Penabur benih gandum dalam cerita ini melambangkan Allah dan hamba/pekerja-pekerjanya adalah para [[hamba Tuhan]]. Benih gandum melambangkan orang yang mendengar dan melakukan firman Tuhan (bandingkan dengan benih yang jatuh di tanah yang baik dalam [[perumpamaan seorang penabur]]), sedangkan lalang melambangkan orang-orang lainnya (dapat pula berarti agen-agen si jahat). Musuh tuan tersebut melambangkan [[iblis]] yang adalah musuh [[Allah]]. Waktu menuai/masa penuaian melambangkan [[akhir zaman]] pada saat orang yang benar akan dihakimi bersama-sama orang yang jahat, dan orang yang benar akan masuk ke Sorga sedangkan orang yang berdosa akan dihukum.
 
Lebih lanjut, percakapan antara hamba dan tuannya dapat ditafsirkan sebagai pertanyaan orang percaya kepada Allah mengapa ada kejahatan di dunia jika Allah hanya menciptakan yang baik. Jawaban Allah menunjukkan bahwa kejahatan ada di dunia karena perbuatan iblis. Keputusan Allah untuk menunggu hingga akhir zaman mengisyaratkan bahwa kejahatan akan dibiarkan berada di bumi hingga semua 'benih' tersebut telah 'matang'.
 
[[Berkas:Perumpamaan lalang.JPG|thumbjmpl|rightka|"Perumpamaan lalang", John S. C. Abbott dan Jacob Abbott]]
{| class="wikitable"
|-
Baris 59:
| direction = horizontal
| width = 300
| image1 = Illustration Leymus arenarius and Lolium temulentum0.jpg
| alt1 =
| image2 = Illustration Triticum aestivum1.jpg
Baris 67:
 
Tumbuhan yang dipakai dalam perumpamaan ini adalah "[[gandum]]", umumnya ''[[Triticum aestivum]]'', dan "[[lalang]]", kemungkinan adalah ''[[Lolium temulentum]]''. Lalang ini biasanya tumbuh di pertanahan yang sama dengan [[gandum]] dan dianggap sebagai rumput liar. Kedua tumbuhan ini sangat mirip sehingga di sejumlah tempat di dunia, lalang ini disebut sebagai "gandum palsu" ({{lang-en|"false wheat"}}; ''darnel'').<ref>Craig S. Keener, ''The Gospel of Matthew: A Socio-Rhetorical Commentary,'' Wm. B. Eerdmans Publishing, 2009 p.387</ref> Kemiripan kedua tumbuhan ini terutama di awal pertumbuhan dan mulai berbeda ketika bulir-bulir gandum muncul. Batang berbulir pada ''L. temulentum'' lebih kurus dari gandum. Warna gandum menjadi kecoklatan ketika ranum, sedangkan lalang menjadi berwarna hitam.<ref>Heinrich W.Guggenheimer, ''The Jerusalem Talmud,''Vol. 1, Part 3, Walter de Gruyter, 2000 p.5</ref>
 
== Lihat pula ==
 
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Matius 13]], [[Markus 4]]
 
{{s-start}}
{{s-hou|[[Kronologi kehidupan Yesus|Kehidupan Yesus]]<br>[[Perumpamaan Yesus|Perumpamaan]]}}
|-
{{s-bef|before=[[Perumpamaan seorang penabur]] }}
{{s-ttl|title=[[Injil Matius]]<br>[[Matius 13|pasal 13]]}}
{{s-aft|after=[[Perumpamaan biji sesawi]]}}
 
{{s-end}}
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==