Muhammad III dari Granada: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Swarabakti (bicara | kontrib)
infobox sultan
k Bot: Perubahan kosmetika
 
(10 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox royalty||type=raja|name=Muhammad III|image=|caption=|succession=Sultan [[Keamiran Granada|Granada]]|reign=April 1302 – 14 Maret 1309|coronation=|predecessor=[[Muhammad II dari GrandaGranada|Muhammad II al-Faqih]]|successor=[[Nasr dari Granada|Nasr]]|spouse=|issue=|issue-link=|issue-pipe=|house=[[Banu Nashri]]|father=[[Muhammad II dari Granada|Muhammad II al-Faqih]]|mother=|birth_date=|birth_place=|death_date=|death_place=|burial_date=|burial_place=|religion=[[Islam]]}}'''Muhammad III''' (1257 - setelah 1309) adalah putra dari [[Muhammad II dari Granada|Muhammad II al-Faqih]] dan penguasa  [[Banu Nashri]]  ketiga dari  [[Keamiran Granada]]  di  [[Al-Andalus]] di [[Iberia|Semenanjung Iberia]]. Pada 8 April, 1302 ia naik takhta menjadi Sultan Granada setelah kematian ayahnya [[Muhammad II dari Granada|Muhammad II al-Faqih]]. Selama beberapa minggu pertama masa pemerintahannya, Muhammad III menegosiasikan perjanjian damai dengan [[Kerajaan Kastila|Kastila]] dan [[Takhta Aragon|Aragon]].
 
== Latar belakang ==
[[Berkas:Reino_de_Granada.svg|jmpl|Peta dari [[Keamiran Granada|Kerajaan Nashri Granada]]. Perbatasan berubah seiring waktu dan peta mungkin tidak sesuai dengan wilayah saat Muhammad III bertakhta.]]
Sekitar tahun 1230, kakek dari Muhammad III, [[Muhammad I dari Granada|Muhammad I]], mendirikan [[Keamiran Granada]], yang menjadi benteng kekuasaan Muslim terakhir di [[Iberia|semenanjung Iberia]]. Melalui gabungan manuver diplomatik dan militer, Granada berhasil mempertahankan kemerdekaannya, meskipun dikelilingi oleh tetangga-tetangga yang lebih besar, yaitu  [[Kerajaan Kastila]]  di utara dan daulat  [[Banu Marin]]  di selatan  (Maroko). Di bawah pemerintahan Muhammad I dan penggantinya [[Muhammad II dari Granada|Muhammad II]], Granada berselang-seling menjadi sekutu dan musuh bagi kedua kekuatan ini, bahkan terkadang mendorong mereka untuk melawan satu sama lain, untuk menghindari dominasi absolut dari keduanya.{{Sfn|Harvey|1992|pp=160, 165}}
 
== Pemerintahan ==
Baris 9:
 
=== Kenaikan takhta ===
Sebelum kematiannya, Muhammad II—ayah dari Muhammad III—masih sempat menyaksikan suksesnya ekspedisi militer melawan Kastila, mengambilmemanfaatkan kesempatan di tengah perang antara Aragon dan Kastila (yang belum dipimpin langsung oleh rajanya, [[Ferdinand IV]], sebab ia masih kanak-kanak). Pada bulan September 1301 Muhammad mencapaiII memperoleh kesepakatan damai dengan Kastila, yang mencakup, antara lain, pengembalian  [[Tarifa]]—pelabuhan penting di [[Selat Gibraltar]]{{Sfn|Harvey|1992|p=151}}—kepada Granada. Perjanjian ini disahkan pada Januari 1302, tetapi tidak sempat diberlakukan karena Muhammad II meninggal tak lama setelahnya.{{Sfn|Harvey|1992|p=163}}
 
Muhammad II meninggal pada bulan April 1302 setelah 29 tahun memimpin. Ada dugaan, seperti dikutip oleh [[Ibnu al-Khatib]], bahwa Muhammad III, mungkin tak sabar untuk berkuasa, membunuh ayahnya dengan racun, meskipun kebenarannya belum bisa dipastikan.{{Sfn|Harvey|1992|pp=163, 166}}{{Sfn|Kennedy|2014|p=285}}{{efn|{{harvnb|Harvey|1992|p=163}}, citingmengutip [[Ibn al-Khatib]]: "A story was put about that [Muhammad II] had been poisoned by a sweetmeat administered by his heir." {{harvnb|Kennedy|2014|p=285}}: "It was alleged that [Muhammad III] had in fact poisoned his father."}} Sebuah anekdot mengatakan bahwa saat proses penobatannya, ketika seorang penyair membacakan: ''Untuk siapakah panji dibentangkan hari ini? Untuk siapakah pasukan di bawah pataka berbaris'', ia menjawab: "Untuk si bodoh ini, yang bisa dilihat di depan kalian semua".{{Sfn|Harvey|1992|pp=165–166}}
 
=== Perdamaian dengan CastileKastila dan Aragon ===
Karena perjanjian Muhammad II dengan CastileKastila batal berlaku, perang pun berlanjut. MingguMemasuki pekan kedua Muhammad III memimpinberkuasa, tentara Granada mengambil alih  Bedmar, di dekat [[Jaén]]. Muhammad III kemudian memulai negosiasi kembali. Pada tahun 1303, Kastila mengirim delegasi yang dipimpin oleh kanselir kerajaan Fernando Gómez de Toledo ke Granada. Kastila menawarkan untuk memenuhi hampir seluruh tuntutan wilayah Granada, termasuk Bedmar, Alcaudete, Quesada. Namun Tarifa—yang telah ditawarkan kepada Muhammad II sebelum kematiannya—tetap menjadi milik Kastila. Sebagai gantinya, Muhammad setuju untuk menjadi [[Vasal|raja bawahan]]  Ferdinand dan membayar ''parias'' (upeti), khas pengaturan perdamaian antara dua kerajaan. Perjanjian ini akan berlaku selama tiga tahun. Pada tahun 1304, Aragon berhenti berperang melawan Kastila  ([[Perjanjian Torrellas]]), serta mengakui perjanjian Granada-Kastila, sehingga menciptakan perdamaian antara tiga kerajaan, meninggalkan [[Banu Marin]] terisolasi.{{Sfn|Harvey|1992|p=167}}
[[Berkas:Fernando_IV_el_Emplazado,_Rey_de_Castilla_y_León.jpg|jmpl|Idealisasi imajinatif  Ferdinand IV dari CastileKastila, yang hidup semasa Muhammad, dan pada waktu yang berbeda-beda menjadi musuh, sekutu dan tuannya.]]
Perjanjian ini, beserta aliansi yang dibentuk bersama Kastila dan Aragon, memberi Granada perdamaian serta posisi dominan di Selat Gibraltar. Namun hal ini bukannya tanpa masalah. Di dalam negeri, banyak yang tidak senang rajanya bersekutu dengan orang-orang Kristen, terutama para "relawan kepercayaan", sebuah kelompok militer yang datang ke Granada untuk berjihad. Selain itu, daulat Mariniyyah juga merasa tersinggung persekutuan tiga pihak ini.{{Sfn|Harvey|1992|p=170}}  Aragon, meski menjadi bagian dari aliansi, khawatir bahwa hubungan dekat Kastila-Granada akan memonopoli kegiatan ekonomi di Selat dan menghancurkan perdagangan Aragon. Raja  [[Chaime II dari Aragon]]  pun mengirim utusan, Bernat de Sarria kepada Sultan Mariniyyah  Abu Yaqub Yusuf, untuk bernegosiasi—walaupun tidak berhasil.{{Sfn|Harvey|1992|pp=167–168}}
 
=== Kemunduran ===
[[Berkas:Costa_de_Ceuta,_España,_2015-12-10,_DD_24.JPG|jmpl|Kota Ceuta di pantai Afrika Utara, yang dicoba untuk dikuasai oleh Muhammad pada 1307.]]
Meski  [[wazir]]  Granada al-Dani telah berusaha untuk meyakinkan Aragon, Chaime tetap melanjutkan upaya-upaya diplomatik melawan Granada. Ini memuncak pada 1308, ketika Aragon dan Kastila menandatangani  Perjanjian Alcalá de Henares. Kerajaan-kerajaan Kristen ini bersepakat untuk menghabisi Granada, tidak menandatangani  perdamaian terpisah, dan kemudian membagi-bagi tanahnya. Aragon akan mendapat seperenam wilayah Granada, sementara Kastila mendapat sisanya.{{Sfn|Harvey|1992|p=168}}
 
Sementara itu, Granada bergerak melawan Banu Marin, mencoba untuk mengambil alih [[Ceuta]] di seberang Selat. Pada 1304, penduduk Ceuta menyatakan kemerdekaan dari Banu Marin. Agen Granada seperti Abu Said Faraj, gubernur [[Málaga|Malaga]], punya andil dalam mendorong pemberontakan. Namun setelahnya, pasukan Granada memerangi para pemberontak ini dan pada 1307 Muhammad III menyatakan dirinya sebagai penguasa Ceuta. Sebelum 1307, Banu Marin berada dalam perang dengan [[Kerajaan Tlemcen]] dan dengan demikian tidak mampu untuk mengambil tindakan kuat di Ceuta. Namun pada tahun 1307, Abu Yaqub Yusuf dibunuh dan kemudian digantikan oleh Abu Tsabit Amir. Abu Tsabit mengakhiri perang melawan Tlemcen, dan membawa Banu Marin ke dalam aliansi dengan CastileKastila dan Aragon melawan Granada, meninggalkan Granada terisolasi.{{Sfn|Harvey|1992|p=169}}
 
=== Penggulingan kekuasaan ===
Dengan bersatunya tiga negara tetangga untuk melawan Granada, Muhammad III menjadi sangat tidak populer di negerinya. Pada 14 Maret 1309 kudeta istana menggulingkan Muhammad dan mengeksekusi wazirnya, Ibn al-Hakim al-Rundi. Ibnu al-Hakim, yang sejak 1303 digelari  ''dhu al-wizaratayn'' ("pemegang dua wazirah"), dipandang sebagai pemegang kekuasaan yang sebenarnya dalam negara dan merupakan target utama dari kemarahan rakyat. Ia dikenal karena kekayaan dan gaya hidupnya yang boros. Rakyat Granada menjarah istananya, dan saingan politiknya Atiq bin al-Mawl membunuhnya secara pribadi. Adapun Muhammad III, ia dipaksa untuk turun takhta, tetapi diizinkan untuk tinggal di Almuñécar, tanpa gangguan yang berarti hingga kematiannya. Ia digantikan oleh saudaranya Nasr.{{Sfn|Harvey|1992|pp=169–170,189}}
 
== Kepribadian ==
Baris 52:
 
{| style="margin: 0.5em auto 10px; font-size: 95%; clear: both;" class="wikitable succession-box"
| style="border-top: 5px solid #FFD700; text-align:center;" id="137" colspan="3" |<div id="138">Muhammad III, Sultan Granada </div><div id="140">'''[[Banu Nashri|Dinasti Nashriyyah]]'''</div><div style="font-size:90%" id="143">Kadet cabang dari '''[[Bani Khazraj]]'''</div>'''Lahir:''' 1257&#x20; '''Meninggal:''' 1314
|- id="147"
! style="border-top: 5px solid #ACE777;" id="148" colspan="3" |Gelar Penguasa
|- style="text-align:center;" id="151"
| style="width:30%;" rowspan="1" id="152" |Didahului&#x20; oleh<br /><br />[[Muhammad II dari Granada|Muhammad II al-Faqih]]
| style="width: 40%; text-align: center;" rowspan="1" id="155" |''' [[Keamiran Granada|Sultan Granada]]'''<br /><br />1302&#x2013;13091302–1309
| style="width: 30%; text-align: center;" rowspan="1" id="158" |Diteruskan&#x20; oleh<br /><br />Nasr
|}
 
[[Kategori:Kelahiran 1257]]
[[Kategori:Kematian 1314]]