Pembicaraan:Kerajaan Mataram Kuno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
k Kerajaan Mataram vs. Kesultanan Mataram?
k Bot: Penggantian teks otomatis (-terpercaya +tepercaya)
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 20:
:* [http://www.klaten.go.id/pariwisata.shtml Pemerintah Kabupaten Klaten]
:* [http://www.suaramerdeka.com/harian/0503/08/nas28.htm Suara Merdeka]
Maksud saya begini, cukup dituliskan di badan artikel saja, bahwa nama sebenarnya adalah hanya ''Mataram'' dan bahwa penambahan ''Kuno'' atau ''Kuna'' atau ''Lama'' hanya untuk membedakan dengan [[Kesultanan Mataram]] (''Baru''). Toh cukup banyak historiografi yang cukup terpercayatepercaya yang menggunakan istilah ini. Kecuali jika mereka semua salah, tentu saja. Thx. •• [[User:IvanLanin|ivanlanin]] [[User Talk:IvanLanin|♫]] 20:28, 12 Februari 2007 (UTC)
 
:Terbalik, justru tidak ada prasasti yang menyebutkan "Mataram Kuno". [[Pengguna:202.169.231.213|202.169.231.213]] 23:48, 12 Februari 2007 (UTC)
Baris 32:
 
::Bagaimana bila digunakan istilah '''Kerajaan Mataram''' untuk Mataram-nya dinasti Mpu Sidok, dan '''Kesultanan Mataram''' untuk Mataram-nya dinasti Sutawijaya? Istilahnya jadi berbeda dan pada tiap2 artikel disebutkan pula disambiguasi/referensi ke artikel lainnya.
 
==Tentang Sanjaya==
Penjelasan tentang pribadi Sanjaya sepertinya tidak perlu terlalu panjang. Mungkin dapat diedit dan direferensikan ke artikel utama [[Sanjaya (raja)]] saja. Salam, [[Pengguna:Naval Scene|Naval Scene]] 18:45, 17 Oktober 2007 (UTC)
 
==Usulan tentang Judul Artikel==
Salam Sejahtera!
 
Saya mencoba kembali pada masalah seputar judul artikel ini. Saya termasuk golongan orang yang tidak setuju apabila Kerajaan Mataram periode ini disebut dengan nama '''Mataram Kuno''', karena istilah kuno dan baru sifatnya bias. Saya juga kurang setuju apabila disebut '''Mataram Hindu''' karena sebagian anggota kerajaan ini terbukti beragama [[Buddha]].
 
Istilah Mataram Kuno atau Mataram Hindu memang sangat populer dan lazim dipakai. Nama ini diperkenalkan oleh para sejarawan dan seolah diterima begitu saja oleh para guru di sekolahan untuk diajarkan kepada murid-muridnya.
 
Namun tidak semua sejarawan berpendapat demikian. Prof. Dr. [[Slamet Muljana]] misalnya, dalam buku-buku karangannya jarang memakai istilah Mataram Kuno atau Mataram Hindu. Beliau lebih suka menyebut kerajaan ini dengan nama [[Kerajaan Medang]]. Meskipun pada umumnya, [[Kerajaan Medang]] dianggap sebagai kerajaan yang didirikan oleh [[Mpu Sindok]] di [[Jawa Timur]] sebagai kelanjutan Kerajaan Mataram (Kuno) di [[Jawa Tengah]]. Padahal sebenarnya tidak demikian.
 
Pendapat [[Slamet Muljana]] sesuai dengan isi prasasti-prasasti yang telah ditemukan, yang ternyata menyebut nama kerajaan ini dengan nama Kerajaan Medang, antara lain:
* Medang i Bhumi Mataram (prasasti Minto tahun 824)
* Medang i Mamrati (prasasti Jatiningrat tahun 856)
* Medang i Poh Pitu (prasasti Kedu tahun 907)
 
Apabila kita menerjemahkannya secara harfiah, maka yang akan terbaca adalah '''Medang di tanah Mataram''', atau '''Medang di Mamrati''', atau '''Medang di Poh pitu'''. Seolah-olah nama Medang adalah nama ibu kota, sedangkan Bhumi Mataram adalah nama kerajaannya.
 
Namun, apabila kita lebih cermat dalam menafsirkannya, maka yang akan terbaca adalah: '''Medang yang berpusat di Tanah Mataram''', '''Medang yang berpusat di Mamrati''', dan '''Medang yang berpusat di Poh Pitu'''. Dengan kata lain, Medang adalah nama kerajaan, sedangkan Mataram, Mamrati, dan Poh Pitu adalah nama ibu kota.
 
Selama ini Kerajaan Mataram Kuno dianggap identik dengan Jawa Tengah, sedang Kerajaan Medang dianggap identik dengan Jawa Timur. Dan pendapat ini terlanjur diajarkan di sekolah.
 
Padahal kenyataannya, pada zaman sekarang istilah [[Mataram]] tidak identik dengan seluruh [[Jawa Tengah]]. Mataram merupakan nama lama untuk [[Yogyakarta]] dan sekitarnya, dan ini diakui sendiri oleh masyarakat [[Yogya]] pula. Raja-raja [[Kartasura]] dan [[Surakarta]] memang keturunan [[Mataram]] namun mereka tidak pernah disebut sebagai raja [[Mataram]]. Misalnya, naskah-naskah babad tidak pernah menyebut [[Amangkurat II]] sebagai raja [[Mataram]], melainkan raja [[Kartasura]], karena [[Kartasura]] dianggap bukan berada di wilayah ''Bhumi Mataram''.
 
[[Slamet Muljana]] dalam bukunya yang berjudul Sriwijaya (1960) juga menyatakan kalau kota Mataram '''tidak sama''' dengan kota Mamrati. Mataram didirikan oleh [[Sanjaya]], sedangkan Mamrati dibangun oleh [[Rakai Pikatan]] setelah menang perang melawan [[Balaputradewa]]. Mungkin akibat perang itu, kota Mataram hancur sehingga dibangun ibu kota baru di Mamrati.
 
Kesimpulan yang dapat diambil dari ulasan di atas ialah, [[Sanjaya]] mendirikan kerajaan Medang dengan ibu kota di Mataram. Kemudian dipindah istananya ke Mamrati oleh [[Rakai Pikatan]]. Kemudian pada pemerintahan [[Balitung]] ibu kota Medang sudah pindah lagi ke Poh Pitu.
 
Kemudian muncul nama kerajaan '''Medang i Tamwlang''' di [[Jawa Timur]] yang didirikan oleh [[Mpu Sindok]], yang kemudian pindah menjadi '''Medang i Watugaluh'''. Beberapa prasasti yang dikeluarkan [[Mpu Sindok]] menyebutkan kalau Medang i Tamwlang adalah kelanjutan dari Medang i Bhumi Mataram. Mungkin, pada masa pemerintahan raja Wawa, pusat kerajaan sudah pindah dari Poh Pitu kembali ke Bhumi Mataram. Dan ini sesuai dengan dugaan mayoritas sejarawan, bahwa, kerajaan Mataram Kuno runtuh akibat letusan gunung Merapi. Seperti kita ketahui bersama, Bhumi Mataram alias Yogyakarta dan sekitarnya memang dekat dengan Gunung Merapi.
 
Jadi, tidak benar apabila dikatakan bahwa, [[Kerajaan Medang]] didirikan oleh [[Mpu Sindok]] sebagai kelanjutan Kerajaan Mataram Kuno atau Mataram Hindu. Yang benar adalah Kerajaan Medang di Jawa timur merupakan kelanjutan dari Kerajaan Medang di Jawa tengah '''sebagai satu kesatuan'''. Yang pindah adalah pusat kerajaannya, sedangkan '''nama Kerajaan Medang bukan nama baru ciptaan Mpu Sindok''', melainkan sudah ada sejak zaman sebelumnya.
 
Sekali lagi saya ulangi, berdasarkan bukti-bukti prasasti yang telah ditemukan, nama-nama kerajaan yang sedang kita bicarakan ini adalah:
* Medang i Bhumi Mataram (zaman [[Sanjaya]] sampai [[Samaratungga]]
* Medang i Mamrati (zaman [[Rakai Pikatan]])
* Medang i Poh Pitu (zaman [[Balitung]])
* Medang i Bhumi Mataram (zaman [[Wawa]])
* Medang i Tamwlang (zaman [[Mpu Sindok]])
* Medang i Watugaluh (zaman [[Mpu Sindok]])
Sehingga judul yang tepat untuk artikel ini adalah '''Kerajaan Medang''', bukan Mataram Kuno atau Mataram Hindu, karena meskipun kedua nama yang terakhir lebih populer, namun kenyataannya tidak pernah dipakai oleh para raja yang pernah memerintah di sana. [[Sanjaya]] sendiri dalam prasasti Canggal tidak pernah menyebut kalau kerajaannya bernama Kerajaan Mataram.
 
Diakui atau tidak, selama ini kita terjebak oleh pendapat mayoritas sejarawan yang memopulerkan pemakaian nama Kerajaan Mataram Kuno atau Mataram Hindu, dan membedakannya dengan Kerajaan Medang. Melalui Wikipedia ini saya mengajak Saudara-saudara untuk mencoba meluruskan sejarah. Kita sendiri memang bukan pelaku sejarah sehingga wajar bila kita tidak mengetahui versi kebenaran yang sesungguhnya. Namun hendaknya kita cermat dalam memilih versi mana yang paling mendekati kebenaran itu sendiri.
 
Jadi, solusi yang saya ajukan untuk menghindari pemakaian nama Kerajaan Mataram Kuno atau Mataram Hindu adalah dengan mengganti judul artikel ini menjadi [[Kerajaan Medang]], dan isinya berkisah tentang pemerintahan Wangsa Sanjaya, Wangsa Sailendra, dan Wangsa Isana. Sementara itu, artikel [[Kerajaan Medang]] yang sudah ada bisa digabungkan ke dalam artikel ini, karena sekali lagi saya tegaskan, nama Medang bukan ciptaan [[Mpu Sindok]], tapi sudah ada sejak zaman [[Sanjaya]].
 
Sedangkan apabila ada Pengguna Wikipedia yang melakukan Pencarian dengan memakai kata kunci Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram Hindu, maka dapat dibantu dengan fitur '''Pengalihan''' ke [[Kerajaan Medang]].
 
Melalui Wikipedia ini, marilah kita lakukan pembenahan dan pelurusan sejarah untuk mengganti pendapat-pendapat lama yang kurang sesuai, demi kemajuan kita bersama, terutama untuk generasi selanjutnya. Salam Hormat dari saya untuk Saudara-Saudara sekalian. ([[Pengguna:Antapurwa|Antapurwa]] 03:56, 14 April 2008 (UTC))
 
------
Kembali ke halaman "Kerajaan Mataram Kuno".