Sumali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib) new |
k namun (di tengah kalimat) → tetapi |
||
(13 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
== Raja Alengka ==
Dikisahkan pada suatu ketika Sumali dan kedua saudaranya, yaitu Mali dan Maliyawan bertapa memohon memohon anugerah agar mereka bertiga saling menyayangi sehingga rasa persaudaraan mereka tidak pernah putus. Serta mereka juga memohon agar memiliki kesaktian luar biasa sehingga tidak ada orang yang mampu menaklukkan mereka. Permohonan tersebut dikabulkan oleh [[Brahma]], sang dewa pencipta.
Akan tetapi kesaktian tersebut justru disalahgunakan untuk menyerbu [[kahyangan]]. Sumali dan kedua saudaranya menaklukkan para [[Dewa (Hindu)|dewa]] dan [[daitya]]. Dengan kekuasaannya, Sumali meminta [[Wiswakarma]] agar membuatkan sebuah kota indah dan megah. Wiswakarma terpaksa memenuhi permohonan tersebut dan membangun sebuah kota bernama [[Alengka]].
Sejak saat itu Sumali dan kedua saudaranya hidup dalam kemewahan di Kerajaan Alengka. Sumali sendiri memiliki sepuluh orang putra, bernama [[Prahasta]], Akampana, Wikata, Kalikamuka, Dumraksa, Dandha, Suparswa, Sanadi dan Barkarna. Selain itu ia juga memiliki seorang putri bernama [[Kaikesi]].
== Terusir dari Alengka ==
{{ramayana}}▼
Masa kejayaan Sumali akhirnya berakhir. Pada suatu hari ia berhasil dikalahkan oleh para [[Dewa (Hindu)|Dewa]] yang dipimpin [[Wisnu]]. Setelah kehilangan kedua saudaranya, Sumali pun melarikan diri dan bersembunyi di dasar bumi. Wisnu kemudian menyerahkan [[Kerajaan Alengka]] kepada [[Kubera]] putra [[Wisrawa]].
Sumali menyusun siasat untuk merebut kembali negerinya. Ia menikahkan putrinya, yaitu Kaikesi, dengan Wisrawa sehingga lahir seorang putra perkasa bernama [[Dasamuka]]. Setelah dewasa, Dasamuka berhasil merebut kembali takhta Alengka dari tangan Kubera, kakak tirinya. Dasamuka ini kelak terkenal dengan nama [[Rahwana]], yang merupakan tokoh antagonis utama dalam naskah ''[[Ramayana]]''.
== Versi pewayangan ==
[[Kategori:Tokoh Ramayana]]▼
Versi [[wayang|pewayangan]], terutama yang berkembang di [[Jawa]] mengisahkan cerita yang sedikit berbeda. Sumali versi ini disebut putra Puksara, keturunan [[Hiranyakasipu]], pendiri [[Kerajaan Alengka]]. Sumali memiliki permaisuri bernama Danuwati dari [[Kerajaan Mantili]], yang darinya lahir dua orang anak bernama [[Sukesi]] dan [[Prahasta]].
Meskipun Sumali berwujud [[raksasa]], tetapi Sukesi dan Prahasta berwujud manusia seperti ibu mereka. Sukesi yang gemar sastra tertarik untuk mempelajari ''Sastrajendra Hayuningrat'', sebuah sastra keramat yang sangat langka. Pada saat itu datang seorang resi yang tidak lain adalah kakak seperguruan Sumali sendiri, bernama [[Wisrawa]]. Kedatangan Wisrawa adalah untuk melamar Sukesi sebagai istri putranya yang bernama [[Kubera|Danapati]].
Sumali menyampaikan keinginan Sukesi yang hanya bersedia menikah jika ada orang yang bisa mengajarinya ''Sastrajendra Hayuningrat''. Wisrawa mengaku menguasai sastra tersebut namun ia tidak berani sembarangan mengajar karena sastra tersebut sangat keramat. Barangsiapa yang mendengarnya akan memperoleh pencerahan dan kebahagiaan sejati.
Sumali penasaran dan memohon agar diajari sastra tersebut. Wisrawa pun mengabulkannya. Akibat mendengar pembacaan sastra tersebut, Sumali pun berubah wujud menjadi manusia, bukan lagi raksasa. Sementara itu, Prahasta yang mengintai tanpa izin justru berubah wujud menjadi raksasa.
== Lihat pula ==
* [[Wisrawa]]
▲{{ramayana}}
▲[[Kategori:Tokoh Ramayana]]
|