Perumpamaan orang-orang upahan di kebun anggur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
LaninBot (bicara | kontrib)
k analisa → analisis
 
(16 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Jacob Willemsz. de Wet d. Ä. 002.jpg|thumbjmpl|rightka|300px|Ilustrasi oleh [[Jacob Willemsz. de Wet d. Ä]]]]
'''Perumpamaan orang-orang upahan di kebun anggur''' adalah sebuah [[perumpamaan]] yang diajarkan oleh [[Yesus]] kepada murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam {{Ayat Alkitab|buku=Matius|pasal=20|ayat=1|sampaiayat=16}}. Perumpamaan ini menceritakan tentang [[kerajaan Sorga]], [[keadilan]], dan [[iri hati]].
 
== Orang-orang upahan di kebun anggur ==
Perumpamaan ini menceritakan tentang seorang tuan yang pagi-pagi mencari pekerja untuk [[kebun anggur]]nyaanggurnya. Setelah ia menemukan pekerja-pekerja, mereka sepakat dengan upah [[dinar|sedinarsatu dinar]]<ref name="dinar">Mata uang romawi, satu dinar adalah upah pekerja harian dalam satu hari</ref> sehari. Pukul sembilan pagi, sang tuan menemukan orang-orang yang menganggur yang lain, lalu sang tuan menyuruh mereka bekerja di kebunnya dengan upah yang sang tuan anggap pantas. Kira-kira pukul dua belas dan tiga petang dan lima petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.
 
Malam harinya, ketika para pekerja hendak pulang, sang tuan membayar masing-masing dari mereka satu dinar. Para pekerja yang datang lebih pagi bersungut-sungut kepada tuannya, karena mereka mengira akan mendapat lebih banyak uang. Tetapi tuan tersebut menjawab bahwa ia bebas mempergunakan miliknya, termasuk menunjukkan kemurahan hatinya untuk orang yang masuk terakhir, dan ia mengingatkan mereka untuk tidak iri hati.
 
== PenjelasanAnalisis ==
Tuan di dalam cerita tersebut melambangkan Allah, dan hamba-hambanya adalah manusia yang berdosa. Allah memanggil dan menyelamatkan manusia dari dosa (kepengangguran) atas inisiatif Allah sendiri. Ia memberikan manusia pekerjaan di dunia (kebun anggurnya) untuk mengusahakan dunia ini. Pekerja yang dipanggil di pagi hari melambangkan orang yang percaya sejak muda. Semakin sore menunjuk kepada usia yang semakin tua ketika percaya kepada Yesus. Di akhir zaman nanti (malam hari), Allah akan mengumpulkan orang percaya (pekerja-pekerjanya) dan membagikan upah mereka, yaitu keselamatan (sedinar uang). Upah tersebut tidak dibeda-bedakan dalam arti mereka yang percaya sejak lahir tidak mendapat upah yang lebih besar dari mereka yang percaya menjelang ajal.
 
Yesus memperingati murid-muridNya supaya tidak iri hati, karena pengampunan dan keselamatan adalah karunia yang diberikan Allah - dengan kata lain merupakah hak [[prerogatif]] Allah - dan manusia tidak dapat mengharapkan lebih daripada yang Tuhan mau berikan. Perumpamaan ini tidak berarti bahwa menjadi orang percaya sejak muda adalah sebuah kerugian, karena seperti pekerja yang tidak tahu kapan ia akan dipanggil, manusia juga tidak tahu kapan ia akan mati dan menghadapi penghakiman. Panggilan pada usia muda maupun pada usia lanjut adalah semua hasil karya Allah yang sama sekali tidak berhubungan dengan usaha manusia (maupun sebaliknya ketiadaan usaha manusia).
Baris 17:
== Lihat pula ==
* [[Perumpamaan penggarap-penggarap kebun anggur]]
{{s-start}}
{{s-hou|[[Kronologi kehidupan Yesus|Kehidupan Yesus]]<br>[[Pelayanan Yesus|Pelayanan]]}}
{{s-bef|before=[[Upah mengikut Yesus]]}}
{{s-ttl|title=[[Injil Matius]]<br>[[Matius 20|pasal 20]]}}
{{s-aft|after=[[Pemberitahuan ketiga tentang penderitaan Yesus]]}}
 
{{s-end}}
 
== Keterangan ==
Baris 25 ⟶ 32:
 
{{Perumpamaan Yesus}}
{{kristen-stub}}
 
[[Kategori:Injil Matius]]
[[ca:Paràbola dels treballadors de la vinya]]
[[de:Gleichnis von den Arbeitern im Weinberg]]
[[en:Parable of the Workers in the Vineyard]]
[[fr:Ouvriers de la onzième heure]]
[[it:Parabola dei lavoratori della vigna]]
[[ru:Притча о работниках в винограднике]]
[[sr:Прича о радницима у винограду]]
[[ta:திராட்சை தோட்ட வேலையாட்கள் உவமை]]
[[vi:Dụ ngôn Người làm công trong vườn nho]]