Su Dingfang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k r2.6.4) (bot Menambah: sh:Su Dingfang |
k namun (di tengah kalimat) → tetapi |
||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 4:
Su Dingfang dilahirkan di Wuyi (sekarang [[Hengshui]], [[Hebei]]) pada tahun 591, masa pemerintahan [[Kaisar Wen dari Sui]]. Pada masa pemerintahan [[Kaisar Yang dari Sui]] (putra Kaisar Wen) [[pemberontakan petani]] meletus dimana-mana menentang gaya pemerintahan sang kaisar yang tiran. Ayahnya, Su Yong memimpin milisi lokal melawan kaum pemberontak. Su yang ketika itu masih remaja sering berjuang dengan ayahnya di garis depan pertempuran. Setelah kematian ayahnya, Su mengambil alih kepemimpinan milisi itu dan meneruskan perjuangan ayahnya melawan pemberontak. Menurut [[Kitab Tang]] ia berhasil membunuh jenderal pemberontak [[Zhang Jincheng]] (walau ada kontradiksi mengenai hal ini, karena menurut [[Kitab Sui]], Zhang dibunuh oleh Jenderal [[Yang Yichen]] dari Sui, sementara [[Zizhi Tongjian]] karya [[Sima Guang]], sejarawan [[Dinasti Song]], mencatat bahwa pembunuh Zhang adalah Jenderal [[Yang Shanhui]] dari Sui) dan mengalahkan seorang jenderal lainnya, Yang Gongqing.
Belakangan Su mengabdi pada seorang pemimpin pemberontak bernama [[Dou Jiande]], Pangeran Xia. Salah seorang jenderal kepercayaan Dou, Gao Yaxian terkesan akan bakatnya dan memperlakukannya seperti anak sendiri. Pada tahun [[621]], Dou kalah dalam [[Pertempuran Hulao]] dan dihukum mati oleh [[Kaisar Tang Taizong|Li Shimin]], Pangeran Qin (putra [[Kaisar Tang Gaozu]]), wilayahnya diambil alih oleh pemerintah Tang,
Tak lama kemudian ia bergabung kembali dengan militer Tang. Tahun [[626]], ketika Li Shimin naik tahta sebagai Kaisar Tang Taizong menggantikan ayahnya, Su telah menjadi perwira di bawah [[Li Jing]], seorang jenderal Tang yang terkenal. Su turut serta dalam kampanye militer Li Jing melawan Tujue Timur sekitar tahun [[629]]-[[630]], ia menjadi komandan garis depan dalam pertempuran yang menentukan dimana Li Jing mengalahkan [[Jiali Khan]], Ashina Duobi dan membunuh istrinya, [[Putri Yicheng dari Sui]]. Ketika Li Jing kembali ke
== Pengabdian pertama pada Kaisar Gaozong ==
Tidak banyak yang diketahui mengenai karier militer Su selama pemerintahan Kaisar Taizong. Namanya mulai menonjol sejak tahun [[655]], pada masa pemerintahan putra Taizong, [[Kaisar Tang Gaozong]]. Tahun itu ia bekerja di bawah Jenderal [[Cheng Minzhen]] dalam sebuah kampanye militer melawan [[Kerajaan Goguryeo]], Korea.
Pada akhir tahun itu, Kaisar Gaozong memerintahkan Jenderal [[Cheng Zhijie]] untuk memimpin pasukan melawan [[Shaboluo Khan]], Ashina Helu dari Tujue Barat, vassal Tang yang memberontak. Dalam kampanye militer itu, Su bekerja di bawah Cheng. Awal kampanye itu meraih sejumlah kemenangan atas suku-suku bawahan Tujue Barat seperti Gexianlu, Chumukun, Chuyue, dan Tuqishi. Sekitar awal tahun [[657]], pasukan Cheng berhadapan dengan pasukan inti Tujue Barat dan mereka kembali meraih kemenangan dalam babak awal pertempuran dimana Su memimpin di garis depan. Namun segalanya menjadi kacau karena Wang Wendu, seorang deputi Cheng yang iri padanya dan bermaksud mencari tanda jasa bagi diri sendiri, bertindak di luar koordinasi. Su sebenarnya telah menyarankan agar pasukan sesegera mungkin menyerbu sisa pasukan Tujue,
Su memperingatkan atasannya bahwa keengganan Wang untuk sesegera mungkin menyerbu Tujue akan berakibat turunnya semangat tempur dan menandaskan bahwa perintah itu adalah palsu, ia juga mendesak agar Cheng menahan Wang dan menyerbu Tuju,
== Kampanye militer melawan Tujue Barat ==
Musim semi tahun [[657]], Kaisar Gaozong sekali lagi memerintahkan kampanye militer melawan Tujue Barat. Kali ini Su lah yang menjadi komandan tertingginya, ia didampingi oleh Jenderal [[Ren Yaxiang]] dan [[Xiao Siye]], juga diperkuat oleh sekutu Tang, Huige (sekarang [[Uyghur]]), dan kepala suku Tujue Barat yang memihak Tang, [[Ashina Mishe]] dan [[Ashina Buzhen]]. Kedua kepala suku itu mengambil rute dari selatan sedangkan Su dan yang lainnya dari utara. Mula-mula Su menyerang suku Chumukun dan mengalahkannya. Kemudian ia menghadapi pasukan Ashina Helu yang berkekuatan sekitar 100.000 pasukan dengan kurang dari 20.000 pasukan di pihaknya. Ashina Helu yang merasa yakin akan sanggup menghancurkan pasukan Su yang lebih kecil itu dengan mudah memerintahkan penyerbuan besar-besaran namun ia tidak sanggup menembus formasi pasukan Su yang diperlengkapi tombak-tombak panjang. Su membalas serangan ini dengan mengerahkan pasukan kavalerinya dan berhasil mengalahkan Ashina Helu serta membunuh puluhan ribu musuh. Hari berikutnya, pasukan Su terus maju, para pemimpin dari lima suku bawahan Tujue termasuk Jenderal Huluwu menyerah pada Su. Ashina Helu kabur bersama seorang jenderalnya, Qulu. Pemimpin dari lima suku lainnya menyerah pada Ashina Buzhen. Dengan demikian suku-suku bawahan Tujue telah menyerah semua pada pemerintah Tang.
Ketika pasukan Su terus maju mengejar Ashina Helu, mereka terhadang oleh badai salju. Para bawahannya menyarankan untuk beristirahat sebentar sambil menunggu badai reda. Namun Su malah bertindak sebaliknya, ia menekankan bahwa bila mereka terus mengejar tanpa menghiraukan badai salju pasti musuh akan terkejut karena tidak menduga hal ini. Maka ia bergabung dengan pasukan Ashina Mishe dan Ashina Buzhen, mereka melancarkan serangan dadakan terhadap Ashina Helu yang sedang mengkonsolidasi pasukannya. Kembali Ashina Helu kalah dan kehilangan puluhan ribu orangnya,
Ashina Helu melarikan diri ke Negara Shi (sekarang [[Tashkent]], [[Uzbekistan]]), sebuah wilayah protektorat Tujue. Namun raja Shi yang takut pada pengaruh Tang dan tidak ingin mengambil risiko wilayahnya diserbu mereka meringkus Ashina Helu dan menyerahkannya pada pasukan Tang. Sejak itulah bangsa Tujue tidak lagi independen, mereka telah menjadi bawahan Kekaisaran Tang. Ashina Helu yang digiring ke
== Kampanye militer melawan Sijie ==
Tahun [[659]], [[Duman]], kepala suku Sijie, salah satu cabang suku Tujue memberontak terhadap pemerintah Tang. Beberapa cabang suku lainnya seperti Shule, Zhujupo, dan Yebantuo (sekarang merupakan suku-suku yang berdiam di [[Kashgar]], [[Xinjiang]]) yang ikut memberontak bersamanya mengalahkan Yutian (sekarang [[Hotan]], Xinjiang), salah satu suku lainnya yang pro-Tang. Musim dingin tahun itu juga, kaisar mengutus Su Dingfang untuk memimpin ekspedisi penghukuman atas Duman. Ketika kedua pihak berhadapan, Su memilih 10.000 pasukan infanteri dan 3000 pasukan kavaleri untuk melakukan serangan dadakan terhadap Duman. Ketika ia dan pasukannya tiba di kemah utama musuh, Duman sangat terkejut dan berhasil dikalahkan dengan mudah. Duman sendiri kabur dan berlindung di sebuah kota. Pasukan Su mengepung rapat kota itu hingga akhirnya Duman menyerah.
Musim gugur tahun [[660]], Duman digiring menuju
== Kampanye militer melawan Baekje ==
Setelah sukses memandamkan pemberontakan suku Sijie, sebuah tugas besar lainnya telah menanti Su. Pada musim semi tahun [[660]], [[Kerajaan Silla]], sekutu Tang di Korea, meminta bantuan untuk menghadapi serbuan dari Kerajaan Baekje. Kaisar Gaozong mengangkat Su sebagai komandan tertinggi pasukan sekutu Tiongkok-Korea dengan membawahi 100.000 pasukan menuju Korea untuk bergabung dengan pasukan Silla yang dipimpin Raja [[Muyeol dari Silla|Muyeol]]. Musim panas tahun itu Su bersama pasukannya bertolak dari Chengshan (sekarang [[Weihai]], [[Shandong]]) menyeberangi [[Laut Kuning]] menuju ke Kerajaan Baekje. Pasukan Baekje gagal menghalau pendaratan pasukan besar dari Tiongkok itu. Begitu tiba, pasukan Tang langsung menyerbu
Putra Buyeo Yung, [[Buyeo Munsa]], membujuk ayahnya untuk menyerah saja pada Tang, dengan alasan sekalipun mereka berhasil mengusir pasukan Tang, Buyeo Tae, yang kini menjadi raja, tetap akan membunuh mereka. Penyerahan diri Raja Uija, Pangeran Yung, dan putranya, menyebabkan banyak orang turut menyerah pada Tang sehingga tak lama kemudian Buyeo Tae pun terpaksa menyerah. Wilayah Baekje dianeksasi oleh Kekaisaran Tang. Pada musim dingin 660, Su mempersembahkan para tawanan perang pada kaisar di Luoyang, Raja Uija dan para tawanan lain mendapat pengampuan umum dari Kaisar Gaozong. Namun, menurut catatan sejarah, setelah kemenangan itu, pasukan Su yang ditempatkan di Baekje mulai berlaku sewenang-wenang dan menindas rakyat. Tercatat bahwa dua orang jenderal Baekje yaitu Heukchi Sangji dan Sataek Sangyeo pernah mencegah penjarahan dan pembantaian yang dilakukan oleh pasukan Su. Penindasan ini membangkitkan kemarahan rakyat, mereka memberontak di bawah pimpinan [[Buyeo Pung]], salah satu putra Raja Uija yang baru kembali dari [[Jepang]] dan berusaha memulihkan kerajaannya. Namun pemberontakan ini berhasil ditumpas tahun [[663]].
== Tahun-tahun terakhir ==
Musim dingin 660, kaisar mengutus Su bersama Qibi Heli, Liu Boying, dan Cheng Minzhen untuk menyerang Kerajaan Goguryeo, sekutu Baekje. Musim gugur tahun berikutnya, Su mengepung
Musim panas tahun 663, Tufan (suku [[Tibet]]) menyerang Tuyuhun (sekarang [[Gansu]] dan [[Qinghai]]), salah satu vassal Tang sehingga kaisar mengutus Su untuk membantu Tuyuhun. Namun tidak ada catatan sejarah yang rinci mengenai ekspedisi ini, tidak diketahui apakah Tufan menang atas Tuyuhun ataupun kalah menangnya Su terhadap Tufan. Su wafat tahun 667. [[Liu Xu]], penyunting utama Kitab Tang, yakin bahwa tidak ada prestasi militer Su yang menonjol pada tahun-tahun terakhir kehidupannya sehingga tidak tercatat secara rinci dalam sejarah, Liu berkomentar, “Adipati Xing menggunakan strateginya yang hebat untuk menaklukan pemberontak, ia melakukannya dengan baik dari awal hingga akhir,
[[Kategori:Kelahiran 592]]
Baris 41:
[[Kategori:Tokoh Dinasti Tang]]
[[Kategori:Tokoh militer Tiongkok]]
|