Transisi epitelial-mesenkimal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Xqbot (bicara | kontrib)
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
 
(28 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Transisi epitelial-mesenkimal''', disebut juga '''transformasi epitelial-mesenkimal''', '''EMT''', adalah suatu mekanisme pada [[morfogenesis]] yang mengubah [[sel epitelial]] menjadi [[sel mesenkimal]] transienyang bersifat sementara maupun permanen. EMT ditelisikdiidentifikasi memiliki peran pada [[fibrosis]] dan pertumbuhan [[sel kanker]].<ref>{{Cite journal|last=Jonathan P. Sleeman|last2=Thiery|first2=Jean Paul|date=2006-02|title=Complex networks orchestrate epithelial–mesenchymal transitions|url=https://www.nature.com/articles/nrm1835|journal=Nature Reviews Molecular Cell Biology|language=en|volume=7|issue=2|pages=131–142|doi=10.1038/nrm1835|issn=1471-0080}}</ref> Beberapa lintasan [[onkogen]]ik diketahui menginduksi EMT dengan stimulasi faktor pertumbuhan, Src, Ras, Ets, [[integrin]], Wnt/beta-katenin dan Notch. Pada saat [[embrio]]nik, regulasi EMT ditentukan oleh ''bone morphogenetic proteins'', BMP.<ref>{{ cite webjournal|vauthors= Gordon KJ, Kirkbride KC, How T, Blobe GC| title=Bone morphogenetic proteins induce pancreatic cancer cell invasiveness through a Smad1-dependent mechanism that involves matrix metalloproteinase-2| journal = Carcinogenesis. | volume= 30| issue=2 | pages= 238-48| year= 2009| doi= 10.1093/carcin/bgn274 }}</ref> Peningkatan rasio BMP yang terjadi saat [[tumorigenesis]] belum diketahui benar dampaknya, tetapi pada [[kanker usus besar]], [[kanker prostat|prostat]] dan [[kanker indung telur|ovarian]] terjadi perubahan morfologi, aktivitas dan keganasan, yang menjadi ciri pengaruh EMT.
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16493418
| title = Complex networks orchestrate epithelial-mesenchymal transitions
| accessdate = 2010-12-07
| work = Centre National de la Recherche Scientifique (CNRS) Unité Mixte Recherche (UMR) 144 and Institut Curie; Thiery JP, Sleeman JP.
}}</ref> Beberapa lintasan [[onkogen]]ik diketahui menginduksi EMT dengan stimulasi ''peptide growth factors'', Src, Ras, Ets, [[integrin]], Wnt/beta-katenin dan Notch. Pada saat [[embrio]]nik, regulasi EMT ditentukan oleh ''bone morphogenetic proteins'', BMP.<ref>{{en}}{{cite web
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2639045
| title = Bone morphogenetic proteins induce pancreatic cancer cell invasiveness through a Smad1-dependent mechanism that involves matrix metalloproteinase-2
| accessdate = 2010-12-07
| work = Department of Pharmacology and Cancer Biology, Department of Medicine, Duke University, Kelly J. Gordon, Kellye C. Kirkbride, Tam How, dan Gerard C. Blobe
| quote = Bone morphogenetic proteins (BMPs) regulate developmental EMT, including neural crest migration and cardiac morphogenesis
}}</ref> Peningkatan rasio BMP yang terjadi saat [[tumorigenesis]] belum diketahui benar dampaknya, namun pada [[kanker usus besar]], [[kanker prostat|prostat]] dan [[kanker indung telur|ovarian]] terjadi perubahan morfologi, aktivitas dan keganasan, yang menjadi ciri pengaruh EMT.
 
== RujukanSejarah ==
Gagasan bahwa sel epitelial bisa menurunkan sifat-sifat epitelial dan mendapatkan sifat-sifat mesenkimal muncul pada awal tahun 1980 dari pengamatan yang dilakukan oleh [[Elizabeth Hay]] pada embrio anak ayam. Awalnya, ide ini dinamakan transformasi epitelial-mesenkimal, tetapi saat ini lebih banyak digunakan transisi epitelial-mesenkimal (EMT) untuk menunjukkan bahwa proses dediferensiasi ini secara alami bersifat sementara, atau transisi mesenkimal-epitelial (MET) yang proses kebalikan dari EMT.<ref>{{ cite journal|vauthors= Hay ED | title=An overview of epithelio-mesenchymal transformation| journal = Acta Anat.| volume= 154| issue=1 | pages= 8-20| year= 1995| doi= }}</ref>
 
== Faktor transkripsi pengatur EMT ==
Proses EMT melibatkan master regulator termasuk [[faktor transkripsi]] [[SNAIL]], [[Twist]], dan ZEB (zinc-finger E-box-binding). Faktor transkripsi ini memiliki profil ekspresi yang berbeda, sehingga kontribusinya pada EMT bergantung pada jenis sel dan jaringan yang terlibat dan jalur sinyal yang menginisiasi EMT.
 
=== SNAIL ===
Pada vertebrata, SNAIL1 (atau SNAIL) dan SNAIL2 (atau SLUG) mengaktifkan EMT selama perkembangan, fibrosis, dan kanker.<ref>{{Cite journal|last=Nieto|first=M. Angela|last2=Barrallo-Gimeno|first2=Alejandro|date=2005-07-15|title=The Snail genes as inducers of cell movement and survival: implications in development and cancer|url=http://dev.biologists.org/content/132/14/3151|journal=Development|language=en|volume=132|issue=14|pages=3151–3161|doi=10.1242/dev.01907|issn=0950-1991|pmid=15983400}}</ref> Protein-protein ini menekan gen epitelial dengan cara berikatan pada urutan DNA E-box pada domain zinc-finger terminal karboksil. Ketika SNAIL berikatan pada urutan DNA tersebut, selanjutnya terjadi perekrutan PRC2 (polycomb repressive complex 2).<ref>{{ cite journal|vauthors= Lamouille S, Xu J, Derynck R | title=Molecular mechanisms of epithelial-mesenchymal transition| journal = Nat Rev Mol Cell Biol. | volume= 15| issue=3 | pages= 178-96| year= 2014| doi= 10.1038/nrm3758}}</ref>
 
=== TWIST ===
Fungsi Twist sebelum langkah intravasasi yaitu dengan menekan ekspresi E-cadherin dan menginduksi gen lain yang terlibat dalam transisi epitelial mesenkim (EMT), seperti fibronektin dan vimentin.<ref>{{ cite journal|vauthors= Yang J, Mani SA, Donaher JL, Ramaswamy S, Itzykson RA, Come C, dkk | title=Twist, a master regulator of morphogenesis, plays an essential role in tumor metastasis| journal = Cell| volume= 117| issue=7 | pages= 927-39| year= 2004| doi= 10.1016/j.cell.2004.06.006}}</ref> TWIST termasuk dalam faktor transkripsi bHLH (basic helix-loop-helix), yang mana faktor transkripsi pada kategori ini yang mengatur EMT selain Twist yaitu E12 dan E47, juga protein ''inhibitor of differentiation'' (ID).<ref>{{Cite journal|last=Cano|first=Amparo|last2=Olmeda|first2=David|last3=Peinado|first3=Héctor|date=2007-06|title=Snail, Zeb and bHLH factors in tumour progression: an alliance against the epithelial phenotype?|url=https://www.nature.com/articles/nrc2131|journal=Nature Reviews Cancer|language=en|volume=7|issue=6|pages=415–428|doi=10.1038/nrc2131|issn=1474-1768}}</ref>
 
=== Elf5 ===
Elf5 dikenal sebagai regulator morfogenesis alveolar. Elf5 juga menekan EMT dengan menghambat ekspresi Snail2. Tampaknya pengikatan ini adalah langsung, karena Elf5 mengikat promotor Snail2 ditunjukkan dengan immunopresipitasi kromatin.<ref>{{ cite journal|vauthors= Chakrabarti R, Hwang J, Andres Blanco M, Wei Y, Lukačišin M, Romano RA, dkk | title=Elf5 inhibits the epithelial-mesenchymal transition in mammary gland development and breast cancer metastasis by transcriptionally repressing Snail2| journal = Nat Cell Biol.| volume= 14| issue=11| pages= 1212-22| year= 2012| doi= 10.1038/ncb2607}}</ref>
 
== Regulator EMT ==
Ada beberapa protein yang telah diidentifikasi menginduksi EMT yaitu:
 
=== Penginduksi EMT ===
 
==== Protein keluarga TGF-beta ====
Keluarga TGF-beta terdiri dari 3 TGF-beta, 2 activin, dan banyak bone morphogenetic protein (BMP), dan ligan homodimer/heterodimer pada reseptor kinase.
 
==== Reseptor tirosin kinase ====
Pengikatan ligan mendorong autofosforilasi pada reseptor dan mengaktifkan jalur PI3K-AKT, ERK MAPK, p38 MAPK, dan jalur JNK.
 
==== Sinyal lainnya ====
Sinyal lainnya meliputi pensinyalan Wnt canonical, pensinyalan Hedgehog (Hh), dan pensinyalan Notch.
 
=== Penghambat EMT ===
Protein [[KLF17]] (Krüppel-like factor 17) telah diketahui sebagai regulator negatif proses EMT. KLF17 adalah inhibitor pada tahap awal metastasis kanker payudara, bekerja dengan cara menekan gen ''inhibitor of differentiation 1'' (Id1) yang sebelumnya diketahui terlibat dalam proses EMT.<ref>{{ cite journal|vauthors= Gumireddy K, Li A, Gimotty PA, Klein-Szanto AJ, Showe LC, Katsaros D,dkk | title=KLF17 is a negative regulator of epithelial-mesenchymal transition and metastasis in breast cancer| journal = Nat Cell Biol.| volume= 11| issue=11 | pages= 1297-304| year= 2009| doi=10.1038/ncb1974 }}</ref>
 
== Peran EMT pada metastasis kanker ==
EMT ditandai dengan hilangnya sifat epitel, seperti ekspresi [[E-cadherin]] dan [[adhesi sel]], dan perolehan sifat mesenkim, seperti ekspresi N-cadherin dan migrasi seluler. EMT adalah proses penting dalam perkembangan, tetapi bila diaktifkan secara tidak tepat selama karsinogenesis, EMT menyebabkan peningkatan invasi jaringan, metastasis dan prognosis pasien yang buruk. Ada banyak laporan yang mendukung EMT berperan dalam metastasis kanker. Pada model pankreas, ''knock-down'' faktor transkripsi Zeb1 mampu menekan ''stemness'', kapasitas kolonisasi dan khususnya plastisitas fenotipik/metabolik pada sel tumor.<ref>{{Cite journal|last=Brabletz|first=Thomas|last2=Stemmler|first2=Marc P.|last3=Brabletz|first3=Simone|last4=Winkler|first4=Thomas H.|last5=Pilarsky|first5=Christian|last6=Brunton|first6=Valerie G.|last7=Bronsert|first7=Peter|last8=Wilfried Reichardt|last9=Mougiakakos|first9=Dimitrios|date=2017-05|title=The EMT-activator Zeb1 is a key factor for cell plasticity and promotes metastasis in pancreatic cancer|url=https://www.nature.com/articles/ncb3513|journal=Nature Cell Biology|language=en|volume=19|issue=5|pages=518–529|doi=10.1038/ncb3513|issn=1476-4679}}</ref>
 
== Peran EMT pada resistensi obat kanker ==
Peran EMT pada resistensi obat kanker (kemoresistensi) diamati menggunakan model tikus kanker paru dan kanker pankreas. Eksperimen knockdown faktor transkripsi Snail atau Twist menunjukkan peran EMT kurang terlihat pada metastasis kedua model tersebut, tapi lebih kentara dalam menginduksi kemoresistensi.<ref>{{Cite journal|last=Gao|first=Dingcheng|last2=Mittal|first2=Vivek|last3=Altorki|first3=Nasser K.|last4=Vahdat|first4=Linda T.|last5=Schwabe|first5=Robert F.|last6=Troeger|first6=Juliane|last7=Ryu|first7=Seongho|last8=El Rayes|first8=Tina|last9=Choi|first9=Hyejin|date=2015-11|title=Epithelial-to-mesenchymal transition is not required for lung metastasis but contributes to chemoresistance|url=https://www.nature.com/articles/nature15748|journal=Nature|language=en|volume=527|issue=7579|pages=472–476|doi=10.1038/nature15748|issn=1476-4687|pmc=PMC4662610|pmid=26560033}}</ref><ref>{{ cite journal|vauthors= Zheng X, Carstens JL, Kim J, Scheible M, Kaye J, Sugimoto H, dkk | title=Epithelial-to-mesenchymal transition is dispensable for metastasis but induces chemoresistance in pancreatic cancer | journal = Nature| volume= 527| issue=7579 | pages= 525-30| year= 2015| doi= 10.1038/nature16064}}</ref> Snail juga telah ditunjukkan mendorong kekambuhan kanker payudara ''in vivo''.<ref>{{ cite journal|vauthors= Moody SE, Perez D, Pan TC, Sarkisian CJ, Portocarrero CP, Sterner CJ, dkk | title=The transcriptional repressor Snail promotes mammary tumor recurrence | journal = Cancer Cell.| volume= 8| issue=3 | pages= 197-209| year= 2005| doi= 10.1016/j.ccr.2005.07.009}}</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Biokimia-stub}}
 
[[Kategori:Biologi sel]]
[[Kategori:Biologi perkembangan]]
 
[[de:Epithelial-mesenchymale Transition]]
[[en:Epithelial–mesenchymal transition]]
[[es:Transición Epitelio Mesénquima]]
[[ru:Эпителиально-мезенхимальный переход]]