Keris Kyai Condong Campur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
k {{rapikan}}
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Condong Campur''' adalah salah satu [[keris]] pusaka milik [[Kerajaan Majapahit]] yang banyak disebut dalam [[legenda]] dan [[folklor]]. Keris ini dikenal dengan nama Kanjeng Kyai Condong Campur.
{{rapikan}}
'''CONDONG CAMPUR''' Kanjeng Kyai, adalah salah satu keris pusaka milik KErajaan Majapahit yang banyak disebut-sebut dalam Legenda dan Folklor. Secara pasti, tidak ada orang yang mengetahui Dapur dan Pamor keris ini, sehingga banyak yang mengatakan bahwa Dapur keris ini adalah Condong Campur itu sendiri. Konon Keris Pusaka ini dibuat beramai-ramai oleh seratus orang mPu. Bahan besinya diambilkan dari berbagai tempat. Akhirnya, keris ini menjadi Pusaka yang sangat 'ampuh' tetapi memiliki watak yang 'Jahat;. (Ensiklopedia Keris, 2004:131-132)
 
Keris ini merupakan salah satu [[dapur keris]] lurus. Panjang bilahnya sedang dengan ''kembang kacang'', satu ''lambe gajah'', satu ''sogokan'' di depan dan ukuran panjangnya sampai ujung bilah, ''sogokan'' belakang tidak ada. Selain itu, keris ini juga menggunakan ''gusen'' dan ''lis-lis''-an.
'''Condong Campur''' merupakan perlambang Keinginan untuk menyatukan perbedaan. Condong berarti miring yang mengarah ke suatu titik, yang berarti keberpihakan atau keinginan. Campur berarti menjadi satu atau perpaduan. Dengan demikian, Condong Campur adalah keinginan untuk menyatukan suatu keadaan tertentu.
 
'''Condong Campur''' merupakan suatu perlambang Keinginankeinginan untuk menyatukan perbedaan. Condong berarti miring yang mengarah ke suatu titik, yang berarti keberpihakan atau keinginan. CampurSedangkan campur berarti menjadi satu atau perpaduan. Dengan demikian, Condong Campur adalah keinginan untuk menyatukan suatu keadaan tertentu.
'''Filosofi Sejarah.'''
Ketika Majapahit sudah menjapai titik kejayaan, disana sangat banyak sekali perbedaan. Heteroginitas inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaan di masyarakat. Baik dari aspek Agama, Budaya, Kasta dsb. Paling tidak ada 2 golongan yang memiliki perbedaan pandangan sangat tajam; '''Golongan pertama''' adalah Kaum pemilik Modal, pedagang dan Pejabat. '''Golongan kedua''' adalah masyarakat bawah yang kecewa dengan kondisi yang mereka alami. Keterpurukan nasib, ketertekanan hidup dan penindasan.
 
'''== Filosofi Sejarah.''' ==
Dalam dunia perkerisan, Golongan pertama ini diibaratkan dengan '''keris dapur Sabuk Inten'''. Sabuk berarti Ikat Pinggang. Sedangkan Inten berarti Intan atau Permata. Dengan demikian, Sabuk Inten memfisualisasikan Golongan pemilik modal yang dipenuhi dengan kelimang harta benda.
Ketika [[Kerajaan Majapahit]] sudah menjapai masa kejayaannya, terjadi banyak sekali perbedaan ([[heterogenitas]] di negeri itu. Heteroginitas ini menyebabkan terjadinya perpecahan di masyarakat,baik dari aspek [[agama]], [[budaya]], [[kasta]], dsb. Paling tidak ada 2 golongan yang memiliki perbedaan pandangan sangat tajam pada masa itu, yaitu:
Sedangkan Golongan Kedua adalah masyarakat bawah yang kecewa, marah dsb. (Jawa = Sengkel Atine atau Jengkel Hatinya). Dalam dunia perkerisan, kondisi ini diidentikan dengan keris dapur Sengkelat. Diambil dari makna kata SENGKEL ATine.
* Golongan pertama, yaitu golongan pemilik modal, pedagang dan pejabat.
* Golongan kedua, yaitu golongan masyarakat bawah yang kecewa dengan kondisi yang mereka alami, seperti keterpurukan nasib, tekanan hidup dan penindasan.
 
Dalam dunia perkerisankeris, Golongangolongan pertama inidi atas dapat diibaratkan dengan '''keris dengan [[Dapur Keris|dapur]] Sabuk Inten'''. Sabuk berarti Ikatikat Pinggangpinggang. Sedangkan Inten berarti Intanintan atau Permatapermata. Dengan demikian, Sabuk Inten memfisualisasikanmemvisualisasikan Golongangolongan pemilik modal yang dipenuhi dengan kelimangbergelimang harta benda.
Dengan adanya perbedaan tersebut, maka diupayakan adanya persatuan dan pembauran (CONDONG CAMPUR) antar golongan. Tetapi yang terjadi hanyalah pembauran 'semu' yang hanya muncul di permukaan saja. Tetapi sesungguhnya dalam kenyataan kehidupan masyarakat, tidak terjadi pembauran. Ketidakberhasilan upaya pembauran ini sesungguhnya juga karena ketidakinginan para pemilik modal untuk melakukan pembauran tersebut dan khawatir akan mengganggu kepentingan mereka.
 
Sedangkan Golongan Keduakedua yang disebutkan di atas adalah masyarakat kelas bawah yang kecewa, marah, dsbterhadap keadaan. (Dalam [[bahasa Jawa]], perasaan mereka =disebut Sengkel''sengkel Atineatine'' atau Jengkeljengkel Hatinya)hatinya. Dalam dunia perkerisankeris, kondisi ini diidentikanidentik dengan keris dengan dapur Sengkelat., Diambilyang darinamanya maknadiambil dari kata SENGKEL''sengkel ATineatine''.
'''Legenda dan Mitos.'''
Dalam dunia perkerisan muncul mitos dan legenda yang mengatakan adanya pertengkaran antara beberapa keris. SABUK INTEN yang merasa terancam dengan adanya CONDONG CAMPUR, akhirnya memerangi Condong Campur. Dalam pertikaian tersebut, Sabuk Inten Kalah. Sedangkan SENGKELAT yang juga merasa sangat tertekan oleh kondisi, juga akhirnya memerangi CONDONG CAMPUR hingga akhirnya Condong Campur kalah dan melesat ke angkasa menjadi LINTANG KEMUKUS (Komet atau Bintang Berekor), dan mengancam akan kembali ke bumi dalam kurun waktu 500 tahun untuk membuat huru hara (Jawa = Ontran-ontran).
 
Dengan adanya perbedaan tersebut, maka diupayakan adanya persatuan dan pembauran (CONDONGcondong CAMPURcampur) antar golongan. Tetapi yang kemudian terjadi hanyalah pembauran 'semu' yang hanya muncul di permukaan saja. TetapiPadahal sesungguhnya tidak terjadi pembauran dalam kenyataan kehidupan masyarakat,. tidak terjadi pembauran.Tidak Ketidakberhasilanberhasilnya upaya pembauran ini sesungguhnya juga karenadisebabkan ketidakinginan para pemilik modal untuk melakukan pembauran tersebut dan khawatir akan menggangguterganggunya kepentingan mereka.
'''Kenyataan Sejarah.'''
Dalam kenyataannya, perkembangan masyarakat Majapahit menunjukkan perpecahan, baik di masyarakat maupun dalam istana itu sendiri. Pada akhir, perpecahan tersebut menyebabkan Majapahait menjadi lemah dan akhirnya bisa ditundukkan oleh kerajaan Demak. Kerajaan Islam yang 'baru' berdiri dari Trah Majapahit itu sendiri.
 
'''== Legenda dan Mitos.'''mitos ==
Hidayat MH.
Konon keris pusaka ini dibuat beramai-ramai oleh seratus orang [[mpu]]. Bahan kerisnya diambil dari berbagai tempat. Dan akhirnya keris ini menjadi keris pusaka yang sangat ampuh tetapi memiliki watak yang jahat.
http://keris.fotopic.net
 
Dalam dunia perkerisankeris muncul [[mitos]] dan legenda yang mengatakan adanya pertengkaran antara beberapa keris. SABUKKeris INTEN[[Keris Pusaka Nagasastra Sabuk Inten|Sabuk Inten]] yang merasa terancam dengan adanya CONDONGkeris CAMPUR,Condong Campur akhirnya memerangi Condong Campur. Dalam pertikaian tersebut, Sabuk Inten Kalahkalah. Sedangkan SENGKELATkeris [[Sengkelat]] yang juga merasa sangat tertekan oleh kondisi, jugaini akhirnya memerangi CONDONGCondong CAMPURCampur hingga akhirnya Condong Campur kalah dan melesat ke angkasa menjadi LINTANG KEMUKUS[[Lintang Kemukus]](Komet[[komet]] atau Bintangbintang Berekorberekor), dan mengancam akan kembali ke bumi dalam kurun waktusetiap 500 tahun untuk membuat huru hara, yang dalam bahasa (Jawa =disebut Ontran''ontran-ontran)''.
 
'''== Kenyataan Sejarah.'''sejarah ==
Dalam kenyataannya, perkembangan masyarakat Majapahit tetap menunjukkan perpecahan, baik di masyarakat maupun di dalam istana itu sendiri. Pada akhir,akhirnya perpecahan tersebut menyebabkan MajapahaitMajapahit menjadi lemah dan akhirnya bisatunduk ditundukkanpada oleh kerajaan[[Kerajaan Demak.]], Kerajaankerajaan Islam yang 'baru' berdirididirikan darioleh Trah Majapahit itu sendiri.
 
[[Kategori:Keris]]