Munmu dari Silla: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-dibawah, +di bawah)
Cun Cun (bicara | kontrib)
memperbaiki
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 12:
}}
 
'''Munmu dari Silla''' (biasa juga dipanggil: ''Moonmu'') (bertakhta 661–681<ref>[[Il-yeon]]: ''Samguk Yusa: Legends and History of the Three Kingdoms of Ancient Korea'', translated by Tae-Hung Ha and Grafton K. Mintz. Book Two, page 79. Silk Pagoda (2006). ISBN 1-59654-348-5</ref>) merupakan raja ke-30 [[Silla]], salah satu dari [[Tiga Kerajaan Korea]]. Ia adalah raja pertama yang memerintah setelah penyatuan Silla. Munmu merupakan putra [[Muyeol dari Silla|Raja Muyeol]] dan Munmyeong, yang merupakan adik perempuan [[Kim Yushin]]. Di bawah pemerintahan ayahandanya, ia mengepalai kantor ''pajinchan'', yang diduga bertanggung jawab di bidang maritim, dan memainkan peranan penting di dalam mengembangkan hubungan diplomatik dengan negara-negara dari [[Dinasti Tang]]. Ia lahir sebagai Pangeran Beommin (법민, 法敏), dan mengambil nama Munmu ketika ia menggantikan ayahandanya sebagai raja.
 
== Penyatuan Tiga Kerajaan ==
Baris 31:
 
== Setelah Perang Penyatuan ==
Munmu memimpin penyatuan Silla selama 20 tahun, sampai ia jatuh sakit pada tahun 681. Di ambang kematiannya, ia meninggalkan wasiat dan testamennya, dan berabdikasi kepada putranya, Pangeran Sinmun. Sebelum meninggal ia berkata: "Sebuah negara tidak boleh tanpa seorang raja pada saat apapun. Biarkan Pangeran memiliki mahkotaku sebelum ia memiliki peti matiku. Kremasikan jenazahku dan tebarkan abunya di atas laut dimana ikan paus tinggal. Aku akan menjadi seekor naga dan menggagalkan serangan asing." [[Sinmun dari Silla|Raja Sinmun]] melaksanakan pesan terakhir ayahandanya, dan menebarkan abu jenazahnya di atas Daewangam (Batu Raja yang Agung), sebuah pulau kecil yang berbatu sekitar beberapa meter dari pantai Korea. Raja Sinmun membangun Kuil Gomun (sebuah kuil untuk bersyukur karena diberkati) dan mendedikasikan kuil itu kepada ayahandanya, ia membangun saluran air ke laut naga untuk datang dari laut ke darat, dan ia membangun sebuah paviliun, Eegun yang menghadap pulau sehingga raja-raja di masa mendatang bisa memberikan penghormatan kepada Raja Munmu yang Agung.
 
Di dalam suatu mimpi, Raja Munmu dan jenderal terkenal [[Kim Yushin]] muncul di hadapan Raja Sinmun dan berkata padanya: "Meniup seruling bambu akan menenangkan langit dan bumi." Raja Sinmun terbangun dari mimpinya, berkendara keluar ke arah laut dan menerima sebuah seruling bambu Monposikjuk. Konon tiupan seruling bambu tersebut memanggil roh Raja Munmu dan Jenderal [[Kim Yushin]] yang akan menahan pasukan musuh, mengobati berbagai penyakit, membuat hujan selama musim kemarau dan menahan hujan untuk mencegah kebanjiran.