Penganiayaan yang akan datang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
JohnThorne (bicara | kontrib) |
k clean up, replaced: dari pada → daripada |
||
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 20:
Dalam ayat ini serigala terlihat dalam cara yang samar-samar sebagai 'orang-orang', atau 'umat'. Namun, hal itu sepertinya mengarah ke penganiayaan oleh para pemimpin [[Agama Yahudi|Yahudi]], karena bagian seterusnya ayat tersebut mengacu pada kalimat pengadilan yang dilakukan di dunia Yahudi waktu itu.
Beberapa komentator melihat ini sebagai redaksi di mana Matius menulis dalam terang 'perpecahan serius' antara Yudaisme dan [[Kekristenan]], karena dua belas murid akan dicambuk di [[
'Majelis agama' ini secara harfiah adalah '[[sanhedrin]]-sanhedrin', dan tentunya mengacu pada badan pemerintahan lokal bukan Sanhedrin nasional di Yerusalem, karena di sini kata Yunani ditulis dalam bentuk jamak.<ref name="R.T. France, 388">R.T. France, 388.</ref>
'Rumah ibadat' (=
Bahwa "
== 10:18 Misi para rasul kepada penguasa kafir ==
Baris 35:
Oleh karena itu, ayat ini dapat dipandang kontras dengan pengutusan awal Yesus, yang mengatakan dua belas murid itu untuk tidak mendekati [[Orang Samaria|orang-orang Samaria]], apalagi bangsa-bangsa bukan Yahudi. Pluralitas gubernur dan raja-raja menunjukkan situasi Gereja setelah penglihatan Petrus dalam [[Kisah Para Rasul 10]]. Morris percaya bahwa hal ini menunjukkan pergeseran dalam pemahaman perkataan Yesus, dari berbicara sebelumnya tentang misi langsung, Ia mengutus dua belas murid di Galilea, menjadi saat itu dan selanjunya berbicara tentang misi mereka kemudian untuk bangsa-bangsa lain. Hal ini dikarenakan misi mereka yang terbatas kepada orang-orang Israel tidak akan membawa mereka ke dalam kontak dengan para gubernur dan raja-raja tentang siapa Ia berbicara.<ref>Leon Morris, 254.</ref>
'Sebagai suatu kesaksian bagi mereka' bermasalah karena tidak jelas dari [[Sintaksis|sintaks]] [[bahasa Yunani]]
Fakta bahwa dua belas murid ini akan 'diseret' di hadapan penguasa bangsa-bangsa mengingatkan pembaca tentang bagaimana dua belas rasul itu akan menjadi seperti domba di tengah-tengah serigala.
Baris 55:
:''"Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka."''<ref>{{Alkitab|Matius 10:21}}</ref>
Yesus melihat dari situasi yang akan datang untuk Gereja yang lebih buruk
Perasaan eskatologi ditingkatkan karena ayat ini mengacu pada [[Kitab Mikha|Kitab]] {{Alkitab|Mikha 7:6}},<ref name="John Nolland, 423"/> yang bertemakan eskatologis.<ref>[[:en:Francis Andersen|Francis Andersen]] and David Freedman, ''Micah: The Anchor Bible''
'Diserahkan' dan dihukum mati oleh para penguasa.<ref>R.T. France, 393-4.</ref> Ini merupakan kelanjutan dengan gema ayat 17 dan 19, yang berkaitan dengan dituduh di hadapan 'majelis-majelis agama' (sanhedrin-sanhedrin). Kata yan gsama digunakan dalam {{Alkitab|Matius 10:4}} mengenai pengkhianatan [[Yudas Iskariot]] terhadap Yesus.<ref>Leon Morris, 255.</ref>
Baris 77:
"Anak Manusia" adalah suatu tokoh yang disebut dalam [[Daniel 7|Kitab Daniel pasal 7]], dan digunakan oleh Yesus untuk menyebut Diri-Nya sendiri.<ref>R.T. France, 396.</ref> Dalam {{Alkitab|Daniel 7:13}} tertulis, '...there came one like a son of man, and he came to the Ancient of Days and was presented before him.' Kedatangan Anak Manusia telah dianggap merujuk kepada parousia, kehancuran [[Bait Suci (Yerusalem)|Bait Suci di Yerusalem]], atau suatu peristiwa penting dalam sejarah Kristen mula-mula (misalnya [[Kebangkitan Yesus|Kebangkitan]], [[Kenaikan Yesus|Kenaikan]], atau [[Pentakosta]]).
Parousia ditolak karena dianggap terlalu jauh terpisah dari latar belakang pelayanan Yesus di Galilea, di mana Ia mengucapkan perkataan itu kepada para murid.<ref>R.T. France, 395-6</ref> Hagner menolak peristiwa-peristiwa penting dalam Kekristenan mula-mula karena terlalu awal bagi terjadinya penganiayaan yang diramalkan oleh ayat-ayat sebelumnya. Bekerja dari latar belakang ‘Anak Manusia’ dalam Daniel 7, di mana tokoh itu mendekati Allah, Morris memandangnya sebagai Kebangkitan atau Kenaikan sebagai makna frasa misterius ini. Ia mencatat bahwa pada saat itu masih ada pekerjaan yang harus dilakukan di Israel.<ref>Leon Morris, 257.</ref> Ini kurang alamiah dibandingkan penafsiran Hagner, karena baru setelah Pentakosta para murid dianiaya sebagaimana ditulis pada ayat-ayat 17-22. Morris
<!--
Hagner interprets the coming of the Son of man as referring to the destruction of the Temple—the coming of the Son of man as his judgement upon Israel. This time frame allowed for a development of the kind of persecution described in the earlier verses. Thus Hagner reads the verses as meaning that the twelve’s exclusive mission to Israel will not end before 70, when the focus of salvation history would shift from the Jews to the Gentiles.<ref>Donald Hagner, 280.</ref>
|