Penganiayaan yang akan datang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: dari pada → daripada
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 20:
Dalam ayat ini serigala terlihat dalam cara yang samar-samar sebagai 'orang-orang', atau 'umat'. Namun, hal itu sepertinya mengarah ke penganiayaan oleh para pemimpin [[Agama Yahudi|Yahudi]], karena bagian seterusnya ayat tersebut mengacu pada kalimat pengadilan yang dilakukan di dunia Yahudi waktu itu.
 
Beberapa komentator melihat ini sebagai redaksi di mana Matius menulis dalam terang 'perpecahan serius' antara Yudaisme dan [[Kekristenan]], karena dua belas murid akan dicambuk di [[SinagogaSinagoge|rumah-rumah ibadat (sinagogasinagoge)]] 'mereka'&nbsp; (mungkin bertentangan dengan ide sinagogasinagoge orang Kristen Yahudi atau rumah-rumah ibadat bersama oleh kedua kelompok ini). Hagner lebih melihat itu sebagai redaksi karena kalimat berlanjut dalam ayat 18 dalam referensi untuk menyaksikan kepada bangsa-bangsa, yang akan terjadi di kemudian hari Gereja, tapi tidak pada ucapan Yesus saat ini. Sebaliknya, R. T. France melihat bahwa Yesus tidak berbicara kata-kata itu untuk waktu saat itu, dan bahwa Ia melihat ke masa depan kehidupan masyarakat dari saat awal. Demikian pula, Davies dan Allison melihat ini sebagai bukti bahwa masyarakat Matius terus dekat dengan masyarakat Yahudi, karena ayat ini menunjukkan bahwa mereka tunduk kepada otoritas rumah-rumah ibadat (Yahudi). Secara keseluruhan, injil Matius adalah cocok untuk sebuah komunitas yang erat kaitannya dengan agaman Yahudi, karena mesianisme dan penekanan pada perjanjian Abraham.<ref>M. Tenney, ''New Testament Survey'' (Wm. B. Eerdmans Publishing: 1985), 150.</ref>
 
'Majelis agama' ini secara harfiah adalah '[[sanhedrin]]-sanhedrin', dan tentunya mengacu pada badan pemerintahan lokal bukan Sanhedrin nasional di Yerusalem, karena di sini kata Yunani ditulis dalam bentuk jamak.<ref name="R.T. France, 388">R.T. France, 388.</ref>
 
'Rumah ibadat' (=sinagogasinagoge) diterjemahkan sebagai 'perkumpulan' (''assemblies'') oleh France karena ia melihat perbedaan dalam fungsi mereka dari penggunaan sebelumnya dalam Injil Matius, dalam arti sebagai sebuah lokasi ibadah dan pengajaran. Ini menunjukkan gagasan bahwa 'sinagogasinagoge' ('synagogue') mungkin mengacu pada pengelompokan masyarakat, bukan sebuah bangunan yang digunakan untuk ibadah. Leon Morris menunjukkan bahwa rumah-rumah ibadat adalah tempat yang tidak hanya ibadah dan pengajaran, tapi juga persidangan dan administrasi peradilan.<ref>Leon Morris, '' The Gospel According to Matthew:'' PNTC (Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company, 1992), 253.</ref>
 
Bahwa "sinagogasinagoge" bisa merujuk kepada sebuah majelis bukannya sebuah bangunan, mungkin ada hubungan antara yang disampaikan ke dewan dan sedang dicambuk di rumah-rumah ibadat, seperti yang terlihat dalam kasus rasul-rasul dalam [[Kisah Para Rasul 5]]: diajukan di hadapan Sanhedrin (ayat 27) dan kemudian dipukuli (ayat 40). Hukuman cambuk dikenal sebanyak 39 kali untuk suatu pelanggaran, yang menurut Sanhedrin, sesuai dengan hukum Musa. Keyakinan Nolland didasarkan atas hubungan ini, bahwa terjemahan kausatif dari kata kerja yang menghubungkan dewan dan rumah-rumah ibadat ('dewan, dan engkau akan dicambuk di...')<ref>John Nolland, 423</ref> membuat lebih jelas hubungan antara tindakan pada masing-masing kelompok. Juga, Davies dan Allison melihat bahwa 'di' sinagoge-sinagoge mereka bisa diterjemahkan 'dengan' atau 'melalui' rumah-rumah ibadat mereka.<ref>W.D. Davies and Dale Allison, Jr., 183.</ref> Poin-poin ini memperkuat gagasan bahwa sinagogasinagoge bisa merujuk kepada perkumpulan komunitas resmi, mirip dengan Sanhedrin, yang mempunyai otoritas memberlakukan hukuman sesuai [[Kitab Ulangan]].
 
== 10:18 Misi para rasul kepada penguasa kafir ==
Baris 35:
Oleh karena itu, ayat ini dapat dipandang kontras dengan pengutusan awal Yesus, yang mengatakan dua belas murid itu untuk tidak mendekati [[Orang Samaria|orang-orang Samaria]], apalagi bangsa-bangsa bukan Yahudi. Pluralitas gubernur dan raja-raja menunjukkan situasi Gereja setelah penglihatan Petrus dalam [[Kisah Para Rasul 10]]. Morris percaya bahwa hal ini menunjukkan pergeseran dalam pemahaman perkataan Yesus, dari berbicara sebelumnya tentang misi langsung, Ia mengutus dua belas murid di Galilea, menjadi saat itu dan selanjunya berbicara tentang misi mereka kemudian untuk bangsa-bangsa lain. Hal ini dikarenakan misi mereka yang terbatas kepada orang-orang Israel tidak akan membawa mereka ke dalam kontak dengan para gubernur dan raja-raja tentang siapa Ia berbicara.<ref>Leon Morris, 254.</ref>
 
'Sebagai suatu kesaksian bagi mereka' bermasalah karena tidak jelas dari [[Sintaksis|sintaks]] [[bahasa Yunani]] untuk siapa 'mereka' itu mengacu. Ini bisa merujuk pada raja-raja dan gubernur, ke majelis agama dan rumah-rumah ibadat, atau keduanya. Menurut Davies, bagian ini diduganya 'diambil terutama dari {{Alkitab|Markus 13.9-13}}',<ref>W.D. Davies and Dale Allison Jr., 181.</ref> dan di versi itu, 'dan orang-orang bukan Israel' tidak mengikuti 'sebelum mereka'. Namun, hal ini juga tidak jelas untuk siapa 'mereka' yang mengacu pada pasal tersebut. Fakta ini, ditambah dengan fakta bahwa kesaksian untuk gubernur dan raja-raja akan sekaligus menjadi saksi bagi bangsa-bangsa yang diperintah oleh mereka, menunjukkan bahwa 'mereka' dapat mengacu pada majelis agaman dan rumah-rumah ibadat. Akan menjadi berlebihan bagi [[Injil Matius]] untuk menambahkan 'dan orang-orang bukan Israel' ke teks sumbernya, jika ia merasa bahwa 'mereka' yang dimaksud dalam cara apapun untuk raja-raja dan gubernur.
 
Fakta bahwa dua belas murid ini akan 'diseret' di hadapan penguasa bangsa-bangsa mengingatkan pembaca tentang bagaimana dua belas rasul itu akan menjadi seperti domba di tengah-tengah serigala.
Baris 55:
:''"Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka."''<ref>{{Alkitab|Matius 10:21}}</ref>
 
Yesus melihat dari situasi yang akan datang untuk Gereja yang lebih buruk dari padadaripada awal bagian ini. Sekarang ketika dua belas yang disampaikan itu akan menjadi oleh mereka sendiri sanak saudara, dan hukuman ini menjadi [[hukuman mati]] daripada cambuk. Eskalasi tanggapan untuk misi dua belas lagi menunjukkan audiens yang lebih besar dari sekedarsekadar [[Galilea]],<ref>R.T. France, 393.</ref> dan Davies dan Allison mengatakan bahwa itu adalah jelas merupakan ekspresi dari pos-Paskah situasi dua belas.<ref name="ReferenceA"/>
 
Perasaan eskatologi ditingkatkan karena ayat ini mengacu pada [[Kitab Mikha|Kitab]] {{Alkitab|Mikha 7:6}},<ref name="John Nolland, 423"/> yang bertemakan eskatologis.<ref>[[:en:Francis Andersen|Francis Andersen]] and David Freedman, ''Micah: The Anchor Bible'' (New York: Doubleday, 2000), 562.</ref> Konflik semacam itu dalam suatu keluarga dapat dilihat sebagai ‘sebuah tanda Akhir Zaman’ dalam [[:en:Jewish apocrypha|apokrif Yahudi]].<ref>David Hill, 189.</ref>
'Diserahkan' dan dihukum mati oleh para penguasa.<ref>R.T. France, 393-4.</ref> Ini merupakan kelanjutan dengan gema ayat 17 dan 19, yang berkaitan dengan dituduh di hadapan 'majelis-majelis agama' (sanhedrin-sanhedrin). Kata yan gsama digunakan dalam {{Alkitab|Matius 10:4}} mengenai pengkhianatan [[Yudas Iskariot]] terhadap Yesus.<ref>Leon Morris, 255.</ref>
Baris 77:
"Anak Manusia" adalah suatu tokoh yang disebut dalam [[Daniel 7|Kitab Daniel pasal 7]], dan digunakan oleh Yesus untuk menyebut Diri-Nya sendiri.<ref>R.T. France, 396.</ref> Dalam {{Alkitab|Daniel 7:13}} tertulis, '...there came one like a son of man, and he came to the Ancient of Days and was presented before him.' Kedatangan Anak Manusia telah dianggap merujuk kepada parousia, kehancuran [[Bait Suci (Yerusalem)|Bait Suci di Yerusalem]], atau suatu peristiwa penting dalam sejarah Kristen mula-mula (misalnya [[Kebangkitan Yesus|Kebangkitan]], [[Kenaikan Yesus|Kenaikan]], atau [[Pentakosta]]).
 
Parousia ditolak karena dianggap terlalu jauh terpisah dari latar belakang pelayanan Yesus di Galilea, di mana Ia mengucapkan perkataan itu kepada para murid.<ref>R.T. France, 395-6</ref> Hagner menolak peristiwa-peristiwa penting dalam Kekristenan mula-mula karena terlalu awal bagi terjadinya penganiayaan yang diramalkan oleh ayat-ayat sebelumnya. Bekerja dari latar belakang ‘Anak Manusia’ dalam Daniel 7, di mana tokoh itu mendekati Allah, Morris memandangnya sebagai Kebangkitan atau Kenaikan sebagai makna frasa misterius ini. Ia mencatat bahwa pada saat itu masih ada pekerjaan yang harus dilakukan di Israel.<ref>Leon Morris, 257.</ref> Ini kurang alamiah dibandingkan penafsiran Hagner, karena baru setelah Pentakosta para murid dianiaya sebagaimana ditulis pada ayat-ayat 17-22. Morris nampaknyatampaknya lupa bahwa ia menyatakan pendapat yang sama — hanya beberapa ayat sebelumnya, Yesus telah bergeser berbicara mengenai keadaan Gereja setelah Ia pergi. Rupanya tidak ada di sini yang mengindikasikan bahwa Yesus berubah dari berbicara mengenai misi para murid ketika mereka masih ditemani oleh-Nya.
<!--
Hagner interprets the coming of the Son of man as referring to the destruction of the Temple—the coming of the Son of man as his judgement upon Israel. This time frame allowed for a development of the kind of persecution described in the earlier verses. Thus Hagner reads the verses as meaning that the twelve’s exclusive mission to Israel will not end before 70, when the focus of salvation history would shift from the Jews to the Gentiles.<ref>Donald Hagner, 280.</ref>