(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{HU/Tepigambar|Qibla from Yogyakarta on globe, Indonesian labels.svg|120|Kiblat dari Yogyakarta|{{{selular|}}}}}
'''[[Kiblat]]''' adalah arah yang digunakan umat Islam dalam berbagai konteks ibadah, termasuk [[salat]]. Arah ini menuju kepada bangunan [[Ka'bah]] di [[Masjidil Haram]], [[Mekkah]]. Dikenal dua cara menghadap kiblat, yaitu ''jihatul ka'bah'' (kira-kira mengarah ke Ka'bah) atau ''<nowiki>'ainul ka'bah</nowiki>'' (persis mengarah). Umat Islam awal menggunakan metode-metode tradisional untuk mencari arah kiblat dari tempat yang jauh dari Mekkah. Sejak berkembangnya astronomi di [[Dunia Islam]], berbagai metode matematis ditemukan oleh sejumlah ilmuwan, termasuk [[Habasy al-Hasib]], [[An-Nairizi]], dan [[Ibnu Yunus]]. Saat ini, definisi teknis kiblat yang paling umum adalah arah yang ditunjukkan [[lingkaran besar]] pada bola dunia yang menghubungkan suatu tempat dengan Ka'bah, sehingga memungkinkan perhitungan arah kiblat dengan rumus [[trigonometri]] menggunakan koordinat lintang dan bujur setempat serta koordinat Ka'bah. Selain itu, dalamDalam dua kali setahun (yaitu 28 Mei pukul 16.18 WIB dan 16 Juli pukul 16.27 WIB) Ka'bah berada tepat di bawah posisi matahari sehingga bayanganarah bendakiblat tegak menunjukkan[[Pengamatan arah kiblat melalui bayangan|dapat diketahui dari bayangan benda tegak]]. Dalam arsitektur [[masjid]], umumnya terdapat [[mihrab]] yaitu sebuah [[relung]] yang menunjukkan sisi kiblat. SelainUmat Islam awal menggunakan metode-metode tradisional untuk mencari arah kiblat dari tempat yang jauh dari Mekkah. Sejak berkembangnya astronomi di [[Dunia Islam]], berbagai metode matematis ditemukan oleh para ilmuwan, termasuk [[Habasy al-Hasib]], [[An-Nairizi]], dan [[Ibnu Yunus]]. ituKini, umat Islam juga menggunakan alat bantu seperti [[kompas kiblat]] dan [[perangkat lunak]] untuk menemukan arah ini. '''([[Kiblat|Selengkapnya...]])'''
{{TFAfooter|Makedonia (kerajaan kuno)|Injil orang Ebionit|Srigala Item}}