[[Berkas:arab_jawi.png|jmpl|544x544px|ka|Aksara rekaan Arab, Huruf yang mendapat tanda Nuktah (cecak telu) petik tiga dan Sandangan Cecak Loro (Tanwin) di atas huruf jawa merupakan rekaan yang hanya didapati dalam [[bahasa Arab]] dan tidak dijumpai di Aksara Jawa yang sejatinya.]]
'''Aksara Rekaan Arab''' adalah aksara jawa yang diubah untuk menuliskan [[Bahasa Arab]]. Abjad ini digunakan sebagai transliterasi Bahasa Arab terutama untuk keperluan religius.
== Etimologi ==
Kata "Rekaan" adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa jawa yang berarti huruf yang direka atau direkayasa, kata rekaan juga sering dibaca rekan yang berarti sahabat, aksara rekan atau aksara rekaan dalam aksara jawa bukan saja untuk menuliskan Bahasa Arab, namun juga untuk menulis Bahasa Sunda, Bahasa Bali, Bahasa Sasak, bahasa Melayu, Bahasa Inggris, Bahasa Latin, Bahasa Indonesia, Bahasa Makasar dan bahasa lainnya.
== Sejarah ==
Kemunculannya berkait secara langsung dengan kedatangan [[agama]] [[Islam]] ke Nusantara, aksara rekaan arab dibuat untuk mentransliterasikan bahasa arab terutama bertujuan untuk menyebarkan Agama Islam di tanah jawa dan sekitarnya yang telah menggunakan [[Aksara Jawa]] dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa bukti penggunaan Aksara Rekaan Arab terutama pada terjemahan Kitab Suci Al-Quran yang berjudul Kuran Jawi yang dibuat oleh R.M. Bagus Ngarpah (R.M. Bagus 'Arfah) pada tahun 1905 Masehi <ref name="Tirtariga">{{cite web|url=http://www.sastra.org/agama-dan-kepercayaan/77-kitab-suci/843-kuran-jawi-bagus-ngarpah-1905-1885-bagian-01|title=Kuran Jawi Bagus Ngarpah)|}}</ref> terutama digunakan pada kata-kata Bahasa Arab yang tidak terdapat pada Bahasa Jawa walaupun sebelum itu Aksara Rekaan Arab sudah digunakan dalam upaya pada awal penyebaran Agama Islam secara intens terutama sejak masa [[Kekhalifahan Demak]] dan kerajaan-kerajaan islam di tanah jawa setelah periodenya.