Wikipedia:Warung Kopi (Kebijakan)/Arsip/2017/3: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib) + |
Hapus pranala ke "Pengguna:Bagas Chrisara": Penghapusan teknis. |
||
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 27:
;Kriteria khusus
* Memiliki panjang minimal 5 kalimat
* Memiliki minimal 1 referensi/rujukan ([[WP:ST|sumber
* Memiliki kotak info dan kotak navigasi standar
Baris 47:
* Setuju untuk kebijakan yang baru guna peningkatan kualitas WBI, dapat dijadikan syarat maupun pedoman bagi pembuatan artikel yang baru. Namun kurang juga jikalau artikel yang telah ada dihapus, alangkah baiknya diberi waktu untuk memperbaikinya bersama-sama. [[Pengguna:27christian11|27christian11]] ([[Pembicaraan Pengguna:27christian11|bicara]]) 13 Februari 2017 09.02 (UTC)
* Saya setuju. Mungkin jika nanti setelah diberikan waktu untuk dikembangkan tetapi masih tidak layak, artikel desa/kelurahan tersebut dialihkan ke artikel kecamatannya dan jika ada data-data minimal pada artikel sebelum dialihkan (luas desa, jumlah RT/RW), bisa dimasukkan ke artikel kecamatan dalam bentuk tabel. [[Pengguna:Yogwi21|Yogwi21]] ([[Pembicaraan Pengguna:Yogwi21|bicara]]) 17 Februari 2017 04.24 (UTC)
::{{re|Yogwi21}} Apakah jika artikel tersebut tidak memiliki satupun [[WP:ST|sumber
::: {{re|Murbaut}} Seperti jawaban saya sebelumnya, mungkin bisa dialihkan ke artikel kecamatannya. [[Pengguna:Yogwi21|Yogwi21]] ([[Pembicaraan Pengguna:Yogwi21|bicara]]) 17 Februari 2017 06.29 (UTC)
::: Seperti kata [[Pengguna:JohnThorne|Mas John]], dan saya sepakati, ''"....artikel-artikel ini merupakan data esensial negara Republik Indonesia"'', maka sebaiknya artikel desa, meskipun tidak ada satu pun [[WP:ST|sumber
::::Oke {{re|Igho|Yogwi21}} saya hanya takut jika mengalami masalah artikel yang ditulis ngarang(saya kira sangat sedikit atau malah tidak ada yang melakukannya) :). Oh ya kita juga perlu diskusi/usul dari para pengguna atau pengurus yang lainnya. Sebelum dilakukan pemungutan suara. -- [[User:Murbaut|<span style="color:silver;background: transparent;font-weight:bold; font-family:Arial, Helvetica, sans-serif;">Murbaut</span>]] [{{fullurl:User talk:Murbaut|action=edit§ion=new}} <span style="color: green;backgroud:#fff;">'''(Bicara)'''</span>] 17 Februari 2017 09.28 (UTC)
* Pendapat saya: Memiliki minimal satu sumber itu persyaratan yang sulit. Tidak usah buku atau media cetak lainnya, pernah disebut di internet pun paling hanya sekilas (atau bahkan tidak ada). Saya yang ikut memberikan pelatihan di Wikimedia Indonesia beberapa kali menemukan peserta yang asalnya dari daerah kesulitan untuk menyunting artikel kampung halamannya, karena tidak ada referensi sama sekali (ada pun ya situs kabupaten). Informasi yang dia tahu ya karena dia orang daerah sana. Sepertinya, untuk saat ini sih persyaratan ini bisa dihilangkan dulu. Mungkin 10-15 tahun lagi, ketika banyak daerah sudah berkembang dan banyak sumbernya, syarat ini bisa diusulkan kembali. Salam, [[Pengguna:RaymondSutanto|RaymondSutanto]] ([[Pembicaraan Pengguna:RaymondSutanto|bicara]]) 17 Februari 2017 19.37 (UTC)
Baris 85:
# {{tidak setuju}} Saya tidak setuju. Karena ada pengguna anonim yang menyunting beberapa artikel desa/kelurahan tapi suntingannya itu sesuai dengan kenyataan di lapangan. Selain itu menghapus beberapa desa/kelurahan juga tidak dapat ditemukan referensinya di Internet. Dan juga penghapusan tersebut memengaruhi jumlah artikel di Wikipedia. Ada baiknya artikel desa/kelurahan tersebut referensinya bisa dikembangkan bila ditemukan di Internet. {{Pengguna:Arifin.wijaya/tt}} [[Bantuan:Tanda tangan|2 Maret 2017 pukul 17.49 WIB]]
# {{tidak setuju}}. Jumlah artikel desa yang memuat kalimat berkuantitas dapat dihitung jari begitu banyak, daripada menghapusnya begitu saja tidakkah lebih baik kalau membiarkannya untuk sementara waktu dan memberikan kesempatan agar dikembangkan? Mungkin terdengar sebagai ide yang konyol: menilik sejarah pembuatan Kamus Oxford (Dictamp Oxford), sebenarnya kita bisa saja menjadikan kategori desa sebagai proyek WBI. Ini dapat menjadi kesempatan wikipedia untuk menggalakkan lagi keberadaannya. Adakalanya social media tidak diremehkan; saya pikir ada peluang yang besar jika penduduk Indonesia didorong membuat artikel mengenai desa sesuai kenyataan di lapangan. Banyaknya data yang tersedia akan menjadi sumber primer atau sekunder apabila memenuhi syarat. [[Pengguna:Handarii|Handarii]] ([[Pembicaraan Pengguna:Handarii|bicara]]) 3 Maret 2017 08.44 (UTC)
# {{tidak setuju}}. Sayangnya WPID tidak menerapkan [[:en:WP:GEOLAND|WP:GEOLAND]] seperti yang berlaku di WPEN. Pedoman tersebut menyatakan semua wilayah geografis diasumsikan layak untuk masuk Wikipedia, tanpa perlu memenuhi [[WP:LAYAK|kriteria kelayakan artikel]] (bahkan desa/kota hantu/wilayah yang diabaikan boleh memiliki artikelnya sendiri, karena menurut kebijakan itu, kelayakan tidak dibatasi oleh waktu). Intinya, [[WP:LAYAK]] dapat dibatalkan jika berhadapan dengan [[:en:WP:GEOLAND|WP:GEOLAND]]. Saya pun sependapat dengan para pengguna yang setuju dengan proposal ini (mungkin sensitif dengan angka [[Templat:DEPTH|DEPTH]] yang labil?). Tetapi perlu diingat, DEPTH tidak menunjukkan kualitas akademik Wikipedia, melainkan kualitas kolaborasi antar pengguna (seberapa sering sebuah artikel/halaman disunting). Saran saya, jika Anda termasuk sensitif dengan angka DEPTH, baiknya tambah jumlah halaman yang secara rutin diperbarui oleh bot (dampaknya tentu saja meningkatkan DEPTH), bukan dengan menghapus artikel desa (hal ini juga berlaku untuk [[komune]] dan pembagian administratif lainnya). Artikel desa di WPID sudah menjadi ciri khas, karena Wikipedia lainnya tidak punya yang selengkap ini. [[Wikipedia bahasa Jerman|WPDE]] bahkan memiliki artikel bertopik [[Timor Leste]] lebih banyak daripada WPID (miris sekali). Menghapus ribuan artikel desa, sama dengan langkah mundur bagi saya. Itu saja. --
# {{tidak setuju|Sedikit kurang setuju}} Sebenarnya saya agak bingung untuk menentukan setuju atau tidak. Saya sangat mengharapkan adanya peraturan mengenai artikel desa agar mutu artikel desa yang dibuat lebih terjamin. Hanya saja artikel desa ini adalah artikel yang sangat khas di WBI. Tentu saja dengan pengguna yang sebagian besar berada di Indonesia sangat perlu untuk membuat artikel mengenai wilayah geografis di Indonesia. Selain itu, artikel ini dapat menjadi gerbang awal bagi pengguna pemula untuk mulai membuat artikel di WBI <s>daripada hanya sekadar membuat artikel narsis atau vanitas</s>. Dengan adanya kebijakan ini akan lebih menyulitkan untuk pengguna pemula membuat artikel perdana mereka dan akan menyulitkan pula untuk menulis wilayah geografis dari negeri kita sendiri. Mungkin untuk menjamin mutu artikel yang dibuat lebih berkualitas, ada baiknya kita langsung bekerja sama dengan BPS, [[Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia]], atau LSM lain yang bergerak di bidang pembangunan desa untuk ikut serta mengembangkan artikel desa (Mungkin ada yang punya kontaknya? Jadi setelah selesai dengan urusan skripsi ini bisa saya hubungi {{ha3}}). -- <span style="border:1px solid #4682B4;padding:1px;">[[Pengguna:Johnstad Di Maria|<font style="color:#fff;background:#4682B4;">'''John'''</font>]][[Pembicaraan Pengguna:Johnstad Di Maria|<font style="color:#4682B4;background:#fff;">'''✉'''</font>]] </span> 8 Maret 2017 17.58 (UTC)
# # {{tidak setuju|Sangat tidak setuju}} artikel desa/kelurahan/gampong/dusun/bungo karena merupakan salah satu ciri khas penting Wikipedia Bahasa Indonesia. Wikidata tentang desa dan seluk beluknya juga sudah lengkap, hanya artikel desa tidak ada. Rujukan bisa diambil dari BPS dan Kemendagri. --[[Pengguna:Beeyan|Beeyan]] ([[Pembicaraan Pengguna:Beeyan|bicara]]) 11 Maret 2017 02.31 (UTC)
Baris 202:
Beberapa hari lalu, saya menyelesaikan proyek pribadi perintisan dan pengembangan artikel [[Miss Perancis]] yang pranala merahnya cukup banyak. Satu persatu, paranala merah itu saya birukan. Beruntung jika saya mendapatkan artikel yang cukup memadai, jadi saya tidak merasa bersalah. Sayangnya, di antara pranala merah yang saya birukan tersebut ada artikel dalam bahasa Inggris yang (bahkan) referensi dan pranala luarnya pun tidak ada, alias sangat tidak memenuhi kriteria kelayakan. Akhirnya, untuk mengapologikan keberadaan artikel tersebut, saya melakukan beberapa langkah yaitu berusaha agar artikel tersebut tidak yatim sama sekali. Di situ saya masukkan pranala wiki yang terkait dengan artikel lain (yang tentu saja sudah biru). Langkah selanjutnya, saat saya hendak menyimpan artikel terjemahan tersebut, saya menuliskan summary "yang penting tidak yatim dulu, lainnya menyusul". Yang penting semua pranala merah sudah biru semua.
Pertanyaan saya, apakah langkah saya ini dapat dibenarkan menurut kebijakan komunitas atau lebih baik menghapus pranala merah menjadi teks biasa agar artikel tidak dibebani oleh pranala merah. Lantas bagaiman dengan nasib artikel yang (bahkan) referensi dan pranala luarnya pun tidak ada tersebut? Sedangkan saya belum berhasil menemukan sumber
:Sebenarnya justru biarkan saja merah. Dengan demikian yang lain terpancing untuk melengkapi. Asal tidak terlalu banyak saja sampai mengganggu kenyamanan membaca. [[Pengguna:Hariadhi|Hariadhi]] - <sup>[[Pembicaraan_Pengguna:Hariadhi|Ngobrol]]</sup>
|