Aka cino: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
 
(34 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Ukiran Minang aka sagagang.jpg|jmpl|''Aka cino'']]
'''Aka cino''' adalah motif atau ragam hias yang dikenal di Minangkabau. Bentuknya berupa sulur-suluran yang merupakan bentuk umum [[motif tumbuh-tumbuhan Nusantara]]. Motif ini umumnya diterapkan pada ukiran kayu di [[Arsitektur Minangkabau|bangunan tradisional Minangkabau]].
 
'''Aka cino''' adalah motif atau ragam hias yang dikenal di Minangkabau.<ref name=":0">{{Cite book|title=Ukiran Tradisional Minangkabau|last=|first=|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan|year=1998|isbn=|location=Padang|pages=}}</ref> Bentuknya berupa sulur-suluran yang merupakan bentuk umum [[motif tumbuh-tumbuhan Nusantara]].<ref>https://kumparan.com/dekoruma/kenali-5-tipe-ukiran-tradisional-dari-berbagai-wilayah-di-indonesia-1qrUGDYbk51/full</ref> Motif ini umumnya diterapkan pada ukiran kayu di [[Arsitektur Minangkabau|bangunan tradisional Minangkabau]].
 
== Sejarah ==
Motif Minangkabau mengambil gambaran kehidupan atau bentuk dari alam. Cikal bakalnya dapat ditelusuri dari tinggalan masa megalitik berupa [[Menhir Mahat|menhir di Maek]], [[Kabupaten Lima Puluh Kota]]. Guratan garis lurus, lengkung, dan geometris merupakan bentuk dasar yang umum dijumpai. Pada motif sirih gadang, bentuk dasarnya berupa garis melengkung berwujud sulur-suluran dengan pola pengulangan berjajar.
 
Motif Minangkabau mengambil gambaran kehidupan atau bentuk dari alam. Cikal bakalnya dapat ditelusuri dari tinggalan masa megalitik berupa [[Menhir Mahat|menhir di Maek]], [[Kabupaten Lima Puluh Kota]]. Guratan garis lurus, lengkung, dan geometris merupakan bentuk dasar yang umum dijumpai. Pada motif sirih gadang, bentuk dasarnya berupa garis melengkung berwujud sulur-suluran dengan pola pengulangan berjajar.
== Makna ==
 
Dalam bahasa Minangkabau, kata "''aka''" dapat berarti akar atau akal . Adapun "''cino''" merupakan sebutan Minangkabau untuk [[Republik Rakyat Tiongkok|negeri yang saat ini disebut Tiongkok]], yang penduduknyamasyarakatnya memiliki tradisi merantau seperti Minangkabau.<ref name=":0" />{{Cite book|title=UkiranNamun, Tradisionaltidak Minangkabau|last=|first=|publisher=Departemendiketahui Pendidikanpasti danhubungan Kebudayaanantara Direktoratmakna Jendralkata Kebudayaan|year=1998|isbn=|location=Padang|pages=}}</ref>dengan bentuk motif aka cino.
 
Saat ini, banyak motif Minangkabau yang berbeda antara tampilan dengan namanya, bahkan terkadang sulit dikenali bentuk asalnya. Hal tersebut diduga terpengaruh dari dunia luar seperti masuknya Islam maupun datangnya bangsa Eropa.<ref>http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/narada/article/download/2857/2380</ref>
 
== Bentuk dan variasi ==
[[Berkas:Ukiran Chan Umar.jpg|jmpl|Variasi bentuk rumit dari motif ''aka cino'']]
 
Bentuk dasar motif aka cino yakni garis melengkung berupa sulur dengan pola pengulangan berjajar dan dipadukan elemen tumbuhan lain seperti dedaunan, kuncup, dan kelopak bunga, Variasi motif ini di antaranya yakni ''aka cino sagaagangsagagang'', ''aka cino duo gagang'', ''[[sikumbang manih]]'', ''[[kaluak paku]]'', ''jalo taserak'', dan aka''rajo tigo bapilinselo''.<ref>{{Cite journal|last=Herry Nur Hidayat|year=2018|title=Pengembangan Motif Ukiran Rumah Gadang Untuk Motif Kain: Revitalisasi dan Pengembangan Industri Kreatif|journal=Lingua Idea|volume=9|issue=1}}</ref> Perbedaanya terdapat pada tingkat kerumitan pola dan penggunaan elemen-elemen tumbuhan.
 
Motif aka cino memiliki kemiripan dengan berbagai [[motif tumbuh-tumbuhan Nusantara]], seperti motif ''bungong awan-awan'' dari [[Aceh]].
 
== Penerapan ==
Motif aka cino, termasuakdalam motifbentuk ukiranyang sederhana, pengisimengisi bidang ukiran kecil di [[Rumah Gadang|rumah gadang]]. MotifSelain itu, motif ini sering pula dijumpai pada peralatan rumah tangga seperti <nowiki><i>''labu cakiak</i></nowiki>''.<ref name=":0">{{Cite book|title=Ukiran Tradisional Minangkabau|last=|first=|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan|year=1998|isbn=|location=Padang|pages=}}</ref>
 
== MaknaGaleri ==
Variasi motif ini di antaranya yakni aka cino sagaagang, aka cino duo gagang, dan aka bapilin.<ref>{{Cite journal|last=Herry Nur Hidayat|year=2018|title=Pengembangan Motif Ukiran Rumah Gadang Untuk Motif Kain: Revitalisasi dan Pengembangan Industri Kreatif|journal=Lingua Idea|volume=9|issue=1}}</ref>
<gallery>
Berkas:Minangkabau royal seal.jpg|Motif aka cino yang melingkari cap mohor [[Bagagarsyah dari Pagaruyung|Sultan Bagagarsyah dari Pagaruyung]]
File:Masjid Bingkudu 2020 11.jpg|Aka cino pada tiang [[Masjid Bingkudu]]
Berkas:Ragam Hias Aceh - Bungong Awan-awan.svg|''Bungong awan-awan'' dari Aceh
</gallery>
 
== RujuakanReferensi ==
<references />
 
[[Kategori:Ragam hias]]
[[Kategori:Minangkabau]]