Pembicaraan:Tiongkok/Arsip: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~pindahkan analisa ke halaman hasil pemungutan suara |
k Bennylin memindahkan halaman Pembicaraan:Republik Rakyat Tiongkok/Arsip ke Pembicaraan:Tiongkok/Arsip: di en.wiki sudah sejak 2011 artikel utamanya nama pendeknya. |
||
(56 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
Setelah diubah oleh Orde Baru menjadi
:Saya kurang pasti juga, tapi <ref>http://www.indonesiamedia.com/2006/02/early/berta/jawa%20pos.htm link satu ini bisa jadi bahan referensi</ref>. [[User:Borgx|<font face="Copperplate Gothic Bold" color="#1F85FF">borgx</font>]]<sup>([[User_talk:Borgx|<font color="#003366">kirim pesan</font>]])</sup> 05:29, 10 Oktober 2006 (UTC)
Baris 9:
:: Saya pribadi tidak terlalu menekankan apakah harus menggunakan istilah Tiongkok atau Cina (China). Pendirian saya konsisten adalah untuk tidak mempolitisir lebih lanjut pertentangan antara kedua istilah ini. Di Indonesia, memang istilah Cina lebih populer dibandingkan dengan istilah Tiongkok di kalangan grass-root, namun penggunaan istilah Tiongkok lebih digandrungi kalangan Tionghoa dengan alasan istilah Cina mengandung unsur penghinaan, apalagi dipolitisir secara resmi penggunaannya oleh pemerintah Orde Baru pada tahun 1966 pasca G30S.
:: Sebenarnya, saya kira penggunaan istilah Tiongkok akan digunakan sejalan dengan istilah Cina, karena penggunaannya sekarang ini juga sama populernya dengan mengabaikan alasan2 politis yang menjadi latar belakangnya. Penggunaan istilah Tiongkok secara resmi dipopulerkan oleh bekas Presiden Megawati Sukarnoputri, juga pihak Kedutaan Besar
:: Kembali ke inti masalah, untuk nama negara, Tiongkok atau Cina yang akan digunakan oleh Wikipedia. Mengenai istilah2 Tiongkok di Wikipedia, saya selalu mengacu pada mainstream (misalnya dalam kasus Taoisme dan Daoisme), di sini, mainstreamnya apakah Cina atau Tiongkok, toh bukan dapat diputuskan oleh saya ataupun sekelompok orang. Bila dirasa perlu saya kira bolehlah diputuskan melalui pemungutan suara saja oleh anggota-anggota yang aktif. [[Pengguna:Rintojiang|Rinto Jiang]] 11:47, 11 Oktober 2006 (UTC)
Baris 15:
:Beberapa hari yang lalu, ditulis sebuah opini mengenai istilah-istilah "Cina", "Tionghoa", dan "Tiongkok". <ref>http://www.suarapembaruan.com/News/2007/03/05/Editor/edit03.htm Artikel ini</ref> bisa dilihat to ''Suara Pembaruan'' tgl 5 Maret 2007. Menurut artikel ini, pihak pemerintah (termasuk presiden) sudah ingin mengembalikan istilah "Cina" dan "China" kepada "Tionghoa" dan "Tiongkok". Saya harap artikel ini bisa membuka kembali diskusi ini supaya penggunaan istilah bisa diperjelaskan. [[Pengguna:Rhandjaja|Rhandjaja]] 08:29, 10 Maret 2007 (UTC)
::Kalau menurut saya kalau merujuk kepada negara Cina kita menggunakan kata Cina (Republik Rakyat
:Masalahnya sudah banyak artikel yang menggunakan kata Tiongkok, bahkan lebih banyak dibanding kata China di Wikipedia, rasanya sudah terlanjur.--[[User:a_tumiwa|<b><font face="Arial" color = "#FF0000">a</font><font color = "#FB1A00">_</font><font color = "#F73501">t</font><font color = "#F44F01">u</font><font color = "#F06A02">m</font><font color = "#EC8402">i</font><font color = "#E89F03">w</font><font color = "#E5B903">a</font></b>]]([[User_talk:a_tumiwa|bicara]]) 04:19, 12 Maret 2007 (UTC)
Baris 37:
yang saya rubah:
* ''Cina'' sebagai nama negara (termasuk
* ''Cina'' sebagai nama sekumpulan orang
* ''Cina'' sebagai bahasa
Baris 54:
:Terima kasih atas tanggapannya. Mengenai hal terakhir ini mungkin lebih baik ditulis "Tiongkok" sebab bangsa Tionghoa juga banyak yang berada di luar RRT. Kemudian daftar anda mungkin bisa ditambah dengan sejarah. Naskah-naskah kuna dan tulisan lama saya lihat ada yang menulis Cina dan Tiongkok. Mungkin dibiarkan saja. [[User:Meursault2004|Meursault2004]]<sup>[[User_talk:Meursault2004|ngobrol]]</sup> 23:19, 9 Juli 2007 (UTC)
Inget kasus bukunya si Amir Syarifudin itu yang ngopi Wikipedia. Ini orang pemalas betul sampai artikel belum jelas juga dia salin+tempel, dengan satu perkecualian --> Tiongkoknya menjadi China (atau Cina). Ini menunjukan bahwa Bahasanya sendiri belum menerima Cina menjadi Tiongkok (walaupun orangnya mungkin sudah ngotot harus dirubah).
Mungkin orang Tionghoa harus lebih mempopulerkan RRT yah, karena khalayak umum taunya
:Eh akhirnya beli bukunya si Amir Syarifudin juga ya? Jangan lupa nanti dibawa ke Taiwan, '''Republik China''' ya :-D OK, kembali ke inti permasalahan; kalau menurut saya pribadi sendiri kata Tiongkok itu merujuk ke negara kerajaan Tiongkok yang kuna, sedangkan kalau China/Cina itu negara yang modern. Dalam bahasa Melayu Malaysia misalkan (paling tidak di ms:), mereka memilih menggunakan nama ''Greece'' untuk merujuk ke Yunani yang mereka anggap memiliki konotasi kuna atau lama. Kalau menurut saya nama Tionghoa cukup lazim dipakai. Yang agak janggal nama negaranya. Memang lebih sering dengar China sih daripada Tiongkok. [[User:Meursault2004|Meursault2004]]<sup>[[User_talk:Meursault2004|ngobrol]]</sup> 16:13, 10 Juli 2007 (UTC)
Baris 80:
Ini hanya sebagai bahan masukan tanpa bermaksud mendukung salah satu istilah ( karena saya juga bingung-hehehe)--[[Pengguna:Alcatrank|Alcatrank]] 09:38, 11 Juli 2007 (UTC)
:Nah Kedutaan Besar
:Kalau pihak kedutaan sendiri bilang
::Turut menanggapi diskusi ini. Sebenarnya saya setuju menggunakan China, karena itu adalah nama internasional negara mereka (bahasa Indonesia: Republik Rakyat China, bahasa Inggris: People's Republic of China). Sedangkan Tiongkok asal katanya itu berasal dari bahasa daerah China, yaitu bahasa Fujian atau Hokian. Lalu kenapa ada banyak masyarakat China-Indonesia yang menganggap bahwa kata China berkonotasi negatif dan lalu menginginkan menggunakan Tiongkok saya sendiri kurang mengerti. Ada yang bisa menjelaskan? [[Pengguna:roscoe_x|roscoe_x]] 15:26, 21 Juli 2007 (UTC)
:Saya lihat kembali situs Kedubes
Saya lihat penggantian Cina->China/Tionghoa terkadang agak membabi-buta. Malah di entri [[Kamus]] salah satu judul kamus anekabahasa dihapus karena ada kata ''Cina'' di dalamnya.
Baris 139:
:: Ngga ada yang beli tuh yang kedua... termasuk gue. Voting deh [[Pengguna:Serenity|Serenity]] 01:10, 20 September 2007 (UTC)
:Saya sudah baca diskusi diatas, dan saya cenderung setuju dengan Bhaskara. Penggunaan "Tiongkok" agak janggal, karena yang terbayang justru kebudayaan kuno (Dinasti-dinasti itu lho...). Mungkin Tionghoa bisa digunakan untuk merujuk keturunan Cina (yang enggak harus tinggal di
'''Ark''', gue jadi inget di negara-negara yang berbahasa Inggris ada perdebatan yang sama tentang orang tuli atau orang buta menjadi "hearing impairment" atau apa yah "troubled vision" gitu deh. Bacanya sampe ngakak karena orang-orang jadi bingung, sementara orang buta dan orang tulinya sendiri ngga berkeberatan disebut buta atau tuli. Dikita masih cantik deh ditulis tuna rungu atau tuna netra. Kalau orang keturunan cina di Indonesia mau dikatakan Tionghoa, ngga masalah - tapi orang Cina yang dari Cina nya sendiri kayaknya tetap harus jadi orang cina ... [[Pengguna:Serenity|Serenity]] 03:56, 20 September 2007 (UTC)
Baris 155:
::Taat asas dong. Tanpa mengurangi rasa hormat saya terhadap komunitas Tionghoa, terutama di Indonesia, sebuah ensiklopedia harus deskriptif. Tiongkok itu merujuk ke kebudayaan lama dan kuna. Tapi kalau kurang ''sreg'' dengan "Cina" pakai saja istilah/ejaan "China" sebagai kompromi meski ini melanggar EYD. Harap diingat bahwa nama Cina sebenarnya juga nama yang menghormat sebab konon berdasarkan nama seorang kaisar. Apalagi nama ini sudah sangat lama dikenal di Nusantara dan disebut dalam sebuah prasasti Jawa Kuna dari abad ke-9. Apakah sang penulis prasasti ini mau menghujat? Tentu saja kan tidak. [[User:Meursault2004|Meursault2004]]<sup>[[User_talk:Meursault2004|ngobrol]]</sup> 09:47, 20 September 2007 (UTC)
:Selain taat asas, pendapat bahwa kata "Cina" itu menghina, belum dibuktikan oleh sumber
Jadi saya cenderung berpendapat bahwa secara umum, seharusnya digunakan kata [[Cina]], sedangkan [[Tiongkok]] digunakan dalam konteks kerajaan atau kebudayaan kuno, dan [[Tionghoa]] digunakan untuk keturunan/etnis Cina yang tinggal di Indonesia. -- <span style="border:1px solid #808;padding:1px;">[[User talk:Arkwatem|<font style="color:#fff;background:#808;">''' Arkwatem '''</font><font style="color:#808;background:#fff;">''' Bicara '''</font>]] </span> 10:01, 20 September 2007 (UTC)
Baris 202:
<blockquote>
'''Adalah di luar segala kesangsian, bahwa pergantian istilah sekitar 1966 itu memang dilakukan dalam rangka "menyakiti hati"'''. ... . Dalam hal ini, saya pikir, kita terbentur pada satu persoalan etik bahasa (kalau istilah tradisionalnya, yang perlu kita ingatkan kembali disini mungkin budi bahasa). Yang saya maksud: tak soal apakah
</blockquote>
Baris 211:
Bung Benny, perlu diingat bahwa istilah "Cina" bukan ciptaan Soeharto atau pemerintah orde baru, melainkan sudah merupakan istilah yang digunakan Bangsa Indonesia sejak dulu untuk tujuan netral (bukan menghina), sebagaimana telah dijelaskan secara panjang lebar diatas. Jadi terlepas dari motif apapun yang mendasari perubahan nama tahun 1966, perubahan tersebut adalah sah dan memiliki dasar dari budaya Indonesia. Masa' gara-gara Soeharto menggunakan istilah tersebut, lantas bangsa Indonesia harus melupakan istilah tersebut, yang notabene sudah digunakan sejak dahulu kala? Bukankah itu sama artinya melarang umat [[Hindu]] menggunakan [[swastika]], hanya karena lambang tersebut digunakan oleh Hitler?
Selain itu, dalam wikipedia, argumen yang tidak memiliki referensi sumber yang
<blockquote>''Dalam studinya tentang pemakaian kata Cina di Indonesia, Asim Gunarwan (1999) sebetulnya telah memperlihatkan bahwa kata Cina itu pada zaman sekarang tidak lagi berkonotasi negatif. Generasi muda yang besar dan tumbuh pada masa Orde Baru semuanya sudah terbiasa dengan kata Cina dan tidak merasakan penghinaan. Generasi tuanya yang masih merasakan adanya konotasi peyoratif. Penelitian itu juga menunjukkan bahwa bagi orang pribumi, kata Cina juga tidak peyoratif.''</blockquote> '''[[Pembicaraan Pengguna:Arkwatem|<font face="Tahoma" color="darkgreen">Arkwatem</font>]]''' 09:42, 25 September 2007 (UTC)
Baris 263:
*Awal abad ke 20: di Jakarta beberapa tokoh Tionghoa dipimpin Phoa Keng Hek mendirikan perkumpulan''' 'Tionghoa Hwe Koan' '''dan orang-orang saat itu menolak sebutan yang lain
*pra-1928: bahasa Melayu masih merupakan ''lingua franca'' di wilayah Indonesia. Beberapa tulisan menggunakan kata''' 'tjina' '''(ejaan lama) atau''' 'tsina' '''(dari ejaan Arab) yang diserap ke dalam bahasa tersebut (entah dari mana, kemungkinannya Jepang). (ref: komentar bung Gombang)
[[Berkas:
*tahun 1928: Pada 1928, tokoh pergerakan Indonesia yang merasa "berutang budi" kepada masyarakat Tionghoa karena koran-korannya banyak memuat tulisan pemimpin pergerakan tersebut, sepakat mengganti sebutan Tjina dengan Tionghoa
*setelah 1945: bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan Indonesia, istilah yang digunakan adalah''' 'tionghoa' '''(dari asal katanya Zhong Hua - 中華 atau 中华) dan''' 'tiongkok' '''(dari asal katanya Zhong Guo 中国/ negara tengah, keduanya dari dialek Amoy/Amoi/Xiamen/Hokkian) yang disepakati kedua negara. Indonesia saat itu dibawah pemerintahan Soekarno. (ref: Pembukaan UUD'45, dokumen-dokumen lain).
Baris 271:
**Terjadi pula kekerasan anti-Tionghoa di Jakarta pada 22 April 1967
**Harian Indonesia Raya pimpinan Mochtar Lubis yang tidak pernah menggunakan istilah 'Cina' akhirnya ditutup oleh Soeharto.
*Tahun 1990: Terjadi perundingan membuka kembali hubungan diplomatik antara Republik Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), terjadi hambatan soal sebutan. Pemerintah RI ingin mempertahankan sebutan Republik Rakyat
**Pemerintahan Suharto mencoba tetap menggunakan sebutan "CINA" pada saat penyerahan Surat Kuasa Duta Besar Pertama RI untuk Tiongkok pada saat pencairan hubungan diplomatik tahun 1990, dan berakibat tertunda sesaat setelah <u>ditolak</u> oleh Pemerintah Tiongkok dan minta diganti dengan "CHINA" sesuai dengan perjanjian yang diterima kedua belah-pihak.
*setelah 1998: menurut studi yang dilakukan Asim Gunarwan (1999) (ref?), kata ini masih mengandung konotasi negatif, namun banyak anak muda yang tidak merasa tersinggung dan jarang digunakan sebagai hinaan (saya rubah sedikit susunan kalimatnya, namun intinya masih sama). (ref: catatan kaki Kompas di bawah)
Baris 313:
|-
!Tionghoa/Tiongkok
| *Presiden Soekarno, Megawati, Gus Dur, SBY memilih istilah ini<br>*
|-
!Chinese/China
| *Jalan tengah antara kedua pihak<br>*Digunakan sebagai nama Kedutaan Besar<br>*||*Tidak sesuai tata bahasa Indonesia yang benar<br>*Sebagian orang masih mengucapkannya seperti Cina, bukan dengan ejaan Inggris '
|-
!Cina
|*Banyak orang
|}
Saya sebagai WNI keturunan Cina merasa istilah Tionghoa/Tiongkok tidak alami Indonesia. Alasannya Tiongkok dan Tionghoa adalah kata2 saduran dari bahasa Hokkian. Kalo ditranliterasi ke bahasa Mandarin, Tionghoa = Zhonghua (中华) dan Tiongkok = Zhongguo (中国). Zhonghua berarti orang Cina, sedangkan Tiongkok berarti Negeri Cina (arti harafiah '''Kerajaan Pusat/Middle Kingdom'''). Walaupun mengandung konotasi negatif, yang sebenarnya teramplifikasi dari istilah Shina oleh Jepang di Perang Dunia 2, saya lebih memandang political correctness untuk menyebut RRT sebagai RRT atau orang Cina sebagai Tionghoa telah mengorbankan tata bahasa Indonesia yang benar. Pengaruhnya juga tidak positif bagi orang2 di daerah. Contohnya, orang Jawa menyebut '''wong cino''', apa mereka harus ganti jadi wong tionghoa? Absurd. Lagipula konotasi negatif penggunaan istilah CINA hanya relevan dalam komunikasi verbal, bukan tertulis. Sedangkan sebuah ensiklopedi adalah karya tulis.--[[Pengguna:Schamael|Schamael]] 01:37, 10 Juli 2008 (UTC)
==Lain-lain==
Baris 335 ⟶ 336:
:Kueh ''Mandarijn'' maksudnya buatan Orion ... Kalau menurut saya nama [[bahasa Mandarin]] tetap dipertahankan saja. Nama Mandarin ini asalnya bukan dari Mansuria tetapi, percaya tidak konon bahkan dari bahasa Melayu. Nama ini berdasarkan kata ''Menteri'' yang lalu pelafazan menjadi berubah dalam bahasa Eropa. Mengapa disebut bahasa ''Menteri''? Karena inilah bahasa para pejabat. Orang biasa menuturkan bahasa daerah seperti bahasa Hokkien, Hakka, Min, Kanton dsb. Kata ini malahan netral dan orang langsung mengerti apa yang dimaksud sebenarnya. [[User:Meursault2004|Meursault2004]]<sup>[[User_talk:Meursault2004|ngobrol]]</sup> 13:51, 23 September 2007 (UTC)
Mandarin itu berasal dari bahasa Portugis ''Mandarim'' yang artinya Menteri/pejabat pemerintahan. Mendiang PM RRT, Zhou Enlai, dulu disebut berasal dari keluarga '''Elit Mandarin''' oleh PM Uni Sovyet Nikita Khrushchev. Jadi bahasa ini has been, bahasa resmi di lingkungan kekaisaran (Kota Terlarang, Beijing); atau boleh dikata bahasanya orang Cina terdidik. Seperti Indonesia, RRT punya banyak bahasa daerah (dialek), seperti dialek Shanghai, Hokkian (Min Nan), Kanton, dll yang memerlukan bahasa pemersatu/umum, yaitu bahasa Mandarin, atau disebut '''Pu Tong Hua''' oleh orang2 RRT. Dan bahasa ini umumnya hanya diajarkan di sekolah2, bukan lewat ayah/ibu atau saudara, karena hanya orang2 di Beijing yang memiliki mother tongue bahasa Mandarin.
Jadi penamaan Mandarin bukan salah kaprah, tapi memang sampai sekarang WN RRT yang mampu berbicara fasih bahasa Mandarin dianggap berasal dari kalangan "terdidik".--[[Pengguna:Schamael|Schamael]] 01:25, 10 Juli 2008 (UTC)
===Artikel [[Tiongkok]]===
Baris 342 ⟶ 346:
:Ah saya ada ide baru: dibuat saja menjadi halaman disambiguasi. Tapi info yang ada di halaman tersebut jangan dihapus. [[User:Meursault2004|Meursault2004]]<sup>[[User_talk:Meursault2004|ngobrol]]</sup> 04:49, 22 September 2007 (UTC)
apa maksud Anda halaman bernama "Tiongkok" adalah halaman disambiguasi? menurut saya itu tetap mengganggu, mengingat banyaknya artikel yang berpranala ke "Tiongkok" dan sebenarnya merujuk pada
Nah di artikel "Tiongkok (istilah)" artikel "[[Tiongkok]]" sekarang dipindahkan. bagaimana? '''[[Pembicaraan Pengguna:Arkwatem|<font face="Tahoma" color="darkgreen">Arkwatem</font>]]''' 05:33, 22 September 2007 (UTC)
Diperbaiki sajalah pranala baliknya. Jadi langsung ke
:Walaupun yang sekarang kita ubah semua, in future orang tetap cenderung menulis <nowiki>[[Cina]]</nowiki> saja, karena lebih sederhana dibanding harus menulis <nowiki>[[Republik Rakyat
::Coba lihat [[:en:China]]. Artikel di en: lebih cenderung mirip dengan artikel Tiongkok kita. Karena Cina/Tiongkok harus dilihat sebagai konsep budaya dan berbeda dengan
:Hmm, artikel en: itu nampaknya membahas kebudayaannya. Sedangkan punya kita membahas istilahnya. Kita tidak punya artikel mengenai kebudayaannya :( jadi gimana? '''[[Pembicaraan Pengguna:Arkwatem|<font face="Tahoma" color="darkgreen">Arkwatem</font>]]''' 06:17, 22 September 2007 (UTC)
Baris 358 ⟶ 362:
Bagi saya, istilah dan ejaan "Tionghoa" dan "Tiongkok" mungkin hanya digunakan di Indonesia dan merupakan sebutan loghat Minang (iaitu Hokkien dalam bahasa Malaysia). Wikipedia bahasa Melayu menggunakan "orang Cina" tetapi "China" dan "Republk Rakyat China" kerana istilah-istilah itulah yang diisytiharkan oleh kerajaan Malaysia yang merupakan penganjur bahasa Malaysia/Melayu.
Mengapakah Malaysia menggunakan ejaan "Republik Rakyat China" dan bukannya "Republik Rakyat
:Terima kasih banyak saudara PM Poon atas keterangannya mengenai situasi di Malaysia. Saya kira hal ini bisa menjadi bahan masukan pula bagi kami yang sedang membicarakan hal ini di Wikipedia bahasa Indonesia. [[User:Meursault2004|Meursault2004]]<sup>[[User_talk:Meursault2004|ngobrol]]</sup> 09:14, 22 September 2007 (UTC)
Baris 386 ⟶ 390:
==Pemungutan suara==
:''dipindahkan ke [[Pembicaraan:Republik Rakyat Tiongkok/Pemungutan suara
{{:Pembicaraan:Republik Rakyat Tiongkok/Pemungutan suara}}
[[Pengguna:REX|~<b>Rex</b>]]<sup>[[Pembicaraan pengguna:REX|••pesan••]]</sup> 10:05, 22 Oktober 2007 (UTC)
==Penggunaan di TVRI==
Sebelumnya saya ingin berkata tidak ingin memulai ulang diskusi di halaman ini, tapi kemarin/tadi pagi saya melihat ada hal menarik di sebuah acara TVRI. DIkatakan pada peristiwa hari ini: "2001 Republik Rakyat '''Tiongkok''' masuk WTO". Hmm jadi TVRI juga memakai kata Tiongkok ya? Menarik. Berarti mereka mengambil dari Wikipedia! Sebab kalimat yang sama terdapat pada peristiwa "Hari ini dalam sejarah kita". [[User:Meursault2004|Meursault2004]]<sup>[[User_talk:Meursault2004|ngobrol]]</sup> 23:58, 11 Desember 2007 (UTC)
:: Udah ngga usah GR dulu *LoL*, ada TV swasta baru namanya DAAI TV yang berkiblat ke Taiwan/ Cina dalam penayangannya isi - Kebanyakan isinya tentang kemanusiaan dan menggunakan Tiongkok juga. Ternyata istilah yang digunakan oleh semua orang menggunakan "pilihan yang disukai" ini baik media (elektronik maupun cetak) maupun organisasi lain. Yang "ngejerit" sebenarnya sudah banyak mempertanyakan istilah mana yang digunakan, namun pemerintah (sampai komentar ini ditulis) tidak mengeluarkan paduan resmi menggunakan yang mana. Kalau melihat dari hubungan pemerintah ke pemerintah Cina sendiri sudah meminta agar Indonesia menggunakan "China" - tapi tidak ada tanggapan resmi. Ini tentu saja berita dari mulut ke mulut antar orang pemerintah. Wikipedia kan sudah konsensus pakai Cina, Revo malah bikin bingung nih... [[Pengguna:Serenity|Serenity]] 02:24, 12 Desember 2007 (UTC)
Aku suka bikin bingung kamu ya :-) Makanya saya bilang ini cuma pemberitahuan saja. [[User:Meursault2004|Meursault2004]]<sup>[[User_talk:Meursault2004|ngobrol]]</sup> 03:52, 12 Desember 2007 (UTC)
::Aku tidak bingung kok. Yang bener itu Tiongkok. Makanya saya tidak menyentuh artikel-artikel yang secara eksplisit bertentangan dengan 'kepercayaan' saya itu. Trims buat informasinya, bung. 0_0 [[Pengguna:Bennylin|bennylin]] [[Pembicaraan_Pengguna:Bennylin|(-_-)V]] 06:07, 12 Desember 2007 (UTC)
Untuk Serenity; DAAI TV kan beda sama TVRI yg milik pemerintah. Seperti saya katakan di atas, ini masih belum berarti apa-apa. Acara TV yang bersangkutan adalah "e-learning" kalo tak salah. Jadi tentang acara2 pelajaran sekolah seperti pelajaran bahasa Inggris, Indonesia, Jerman, Matematika dsb yang disiarkan pagi hari. Jadi yang menulis acara tinggal menjiplak dari Wikipedia saja :-) Itulah satu-satunya yang pasti. Saya belum tahu/meneliti bagaimana penggunaan di berita, misalkan Dunia dalam Berita. [[User:Meursault2004|Meursault2004]]<sup>[[User_talk:Meursault2004|ngobrol]]</sup> 13:19, 12 Desember 2007 (UTC)
:: So what is your point? That one station is correct and the other is not? Your statement "TVRI copy from Wikipedia" have lots of meaning and make WBI position as '''unclear'''. For one thing: are they actually copying from WBI? For second thing: If they are copying from WBI, why are they copying the wrong term? Aren't we agree to one term only? Percuma dong voting-votingan dan argumentasi panjang. Wrong disini bukan benar/salah tapi istilah yang dipilih untuk tidak digunakan -- Pemberitahuannnya juga mustinya jelas: "Hi, aku pikir TVRI mengopi dari WBI, namun mereka menggunakan Tiongkok, WBI menggunakan apa yah? -- itu kan jadi jelas. [[Pengguna:Serenity|Serenity]] 02:49, 13 Desember 2007 (UTC)
saya juga gunakan tiongkok, karena media selalu menggunakannya <span style="border:1px solid #808;padding:1px;">[[Pembicaraan Pengguna:Mimihitam|<font style="color:#fff;background:#ccc;">''' Mimihitam '''</font><font style="color:#ff0000;background:#000000;">''' Bicara '''</font>]] </span> 03:06, 13 Desember 2007 (UTC)
:: Cuba yah, kalau bikin pernyataan hati-hati. Saya berkecimpung di media dan saya tahu persis bahwa media bukan hanya '''tidak selalu''' tapi juga hampir tidak pernah menggunakan Tiongkok. Kebanyakan menggunakan China dan Cina - tergantung medianya, seperti yang Revo bilang: apakah pada saat penayangan hal lain seperti dunia dalam beritanya TVRI istilah itu digunakan dengan tertib? Media selalu menggunakan...coba lihat: MetroTV, RCTI, SCTV, TransTV, Trans7 (nasional): menggunakan Cina dalam pengucapan dan China dalam tulisan (screen prompter) -kecuali MetroTV entah pengucapannya dapat paduan dari mana dan presenternya dapat berapa pada saat belajar bahasa indonesia. Cetak: Kompas menggunakan China. Tempo majalah dan koran: Cina. DAAITV (lokal/ terbatas: Jakarta dan satu kota lainnya, kalo ngga salah) Tiongkok.
:: Terus pernyataannya untuk Revo diatas adalah yang membuat ogut bingung --> perasaan WBI sudah ada resolusi pakai yang mana (menghindari pemakaian tiga-tiganya) - kalau Revo bilang TVRI ''ngikutin'' Wikipedia menggunakan Tiongkok itu pernyataan yang aneh, karena kita sudah sepakat menggunakan Cina setelah perdebatan panjang. Kalau IYA Wikipedia menggunakan Tiongkok - sekali lagi - aku ikutan aja - cuman plis deh, kenyataannya kan enggak. Jadi WBI: make up your mind. [[Pengguna:Serenity|Serenity]] 06:53, 13 Desember 2007 (UTC)
:Mb'''o'''k dicari dulu. Bung Meursault kan tidak selalu harus menyediakan pranala yang dimaksud. Yang dimaksudkan itu (kalau dibaca lebih jelas dengan kepala dingin) adalah ini [http://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Templat:HariIniDalamSejarah/11_Desember&oldid=1007863 Templat:HariIniDalamSejarah/11_Desember]. Lha wong memang buktinya saat ini masih banyak yang belum dirubah kok, jadi secara tidak langsung memang masih status quo. Yang menyetujui tidak mau melakukan perubahan, yang tidak menyetujui apalagi...
:Trus media kan tidak cuma TV dan Tempo dan Kompas tho ya... Karna saya tidak di Indonesia, maka media dalam konteks saya (entah apa konteks Mimihitam) adalah [[Jawa Pos]] <!--hidup Dahlan Iskan-->. Selain koran itu dan beberapa koran lainnya yang tidak bertentangan dengan 'kepercayaan' saya, maka saya tidak membuka media-media Indonesia yang lain. Intinya, pernyataan ''juga hampir tidak pernah menggunakan Tiongkok'' sama-sama salahnya dengan Mimihitam... Ah, saya akan menggunakan [[Wikipedia:Penyelesaian perselisihan|pedomann ini pasal ketiga]] untuk diam saja setelah ini. (sambil mengumpulkan informasi tambahan). (-_-)V [[Pengguna:Bennylin|bennylin]] [[Pembicaraan_Pengguna:Bennylin|404]] 07:27, 13 Desember 2007 (UTC)ou
A ha ha ha, I like it when you do that. You're so selfish and proud of it, "tidak bertentangan dengan 'kepercayaan' saya, maka saya tidak membuka media-media Indonesia yang lain" -- FYI, yang menahan supaya tidak dirubah dulu adalah '''saya''' -- salah satunya. Dan pernyataan diatas sudah membuktikan bahwa '''serenity benar''' dalam arti sebenarnya bahwa istilah yang digunakan adalah dalam media adalah "pilihan yang disukai" oleh penulisnya, dan bukan karena benar atau salah karena konsep tersebut juga berbeda tergantung orangnya :p . Karena karakteristik wikipedia yang merupakan formulasi "wisdom of the crowd" jadi seharusnya wikipedia tidak menggunakan kepercayaan manapun juga dan dibuat untuk '''tidak''' menyenangkan satu orang pun kecuali orang banyak. [[Pengguna:Serenity|Serenity]] 01:51, 14 Desember 2007 (UTC)
== Nom propre dan transliterasi ganda ==
Halo semua, aku sudah memulai artikel [[nama sebenarnya]] dan saya mengambil contoh kasus ini. (-_-)V [[Pengguna:Bennylin|bennylin]] [[Pembicaraan_Pengguna:Bennylin|404]] 08:45, 12 Desember 2007 (UTC)
== Kontroversial ? ==
Nama artikel ini yang diperdebatkan bukan isinya. Masak diberi tag kontroversial? Lebih baik bikin tag lain. Misalkan "judul/nama artikel ini dipertentangkan". Lalu bisa ditaruh juga di [[Breslau]]/[[Wroclaw]], [[Lwów]]/[[Lviv]] dsb. [[User:Meursault2004|Meursault2004]]<sup>[[User_talk:Meursault2004|ngobrol]]</sup> 00:00, 29 Maret 2008 (UTC)
==My two cents ==
My two cents re Iditiotic NON debate re Tionghoa vs Cina
{{info|scheme=orange|logotype=construction|pesan=Bicara bahasa Indonesia dong}}
In the West, especially Dutch, German and English "China" is prevalent to the point of total non-contention between China and Tionghoa. Yet some Chinese (note only Indonesian) feel illogically offended at the Indonesianisation of the DUTCH-French Chinois or China. Tionghoa is completely Hokkien biased- elevating the language status of a very small minority language above the official Mandarin.
I think the influence of Dutch and French language upon Indonesian has been overlooked in this whole silly debate. Cina/China is already in the public domain- surely the Hokkien don't expect every major language to revise itself to fit immature and exaggerated sensitivities because of some totally random homonym?
Why the offense exists is beyond reason: 1.3 billion Chinese on the mainland do not seem to have a problem happily addressing themselves as Chinese, speaking/eating/dreaming Chinese things and residing in China- with its' Great Wall of... China. HWere are the 2008 Olympics? China. No one travels to Shanghai "Tionghoa" they go to Shanghai in China! Ask a Shanghainese where the tastiest Tionghoa food is and they'll be WTF are you smoking?!!
Have you heard the Thai people kicking up a fuss and flying off the handle simply because a homonym for faeces happens to be coincidentally "Tai" in Indonesian? Do black people get offended when they see "Coon" brand cheese (a common Irish surname) in Australia? No- of course not! Do Japanese have a hissy fit when they see the common Dutch name "Jaap"?. No.
Oh- I just thought of more- Africans calling their nations "Niger" and "Nigeria"- both of which may be misread? Are Dutch lesbians being militant about the Dutch water barriers also called dykes? Are Gays up in arms about the traditional British food "faggots" (like meatballs) or bassoon in Romance languages (fagotte etc)? Are freckly people mad as hell and on the war march about the British food "Spotted Dick"? Are the Irish jumping up and down just because Asians call their rice terraces "Paddies"?
Hokkien community oversensitivites (note- itself a linguistic and cultural minority within the Mandarin Han/Wu dominated mainland to the point of comparatively NEGLIGIBLE population numbers) is thus not only arbitrary, totally one-sided and trite- it borders on the comical because of its total irrationality and non-logic.For example, if I as a white were to follow this absurd Hokkein illogic, as a bule I should get offended at Indonesians calling me an "orang" just as it matches half the English word "orang-utang"- as I stupidly think they're all saying I'm an ape? Grow up please children- it's like giggling over Winnie the Pooh or Mr Wang's surname. {{tanpattd|125.161.133.239}}
:Wah rame lagi :), dapet info baru lagi ternyata masalah ini ga cuma di Indonesia :D "Yet some Chinese (note only Indonesian) feel illogically offended at the Indonesianisation of the DUTCH-French Chinois or China" [[Pengguna:Wiendietry|Wiendietry]] <sup>[[User talk:Wiendietry|Japri]]</sup> 14:47, 28 Juli 2008 (UTC)
:: Eh ternyata udah bukan RRT lagi ya :D, tadinya kirain bakal dapet lihat debat lagi di halaman ini :D, punten maaf [[Pengguna:Wiendietry|Wiendietry]] <sup>[[User talk:Wiendietry|Japri]]</sup>
Bicara bahasa Indonesia, bung. Dua sen Anda tidak begitu berharga kalau bukan pakai Rupiah :D
#Saya rasa ini istilah internal untuk digunakan di dalam <u>bahasa Indonesia</u> oleh <u>orang Indonesia</u> di <u>negara Indonesia</u>. Tidak ada yang memaksa seluruh dunia untuk mengikutinya. Itu absurd.
#Penulisan/pengucapan China tidak masalah, semua juga tahu, yang bermasalah adalah penulisan/pengucapan "Ci-na". Baca dulu diskusinya!
#Kalau pergi ke negara lain gunakan bahasa mereka dong. Pakai Zhonghua/Zhongguo, bukan Tionghoa/Tiongkok lagi. Anak kecil saja tahu!
#Tionghoa, walaupun asalnya mungkin dari bahasa daerah, tapi penggunaannya oleh orang [[Tionghoa-Indonesia]] tidak memandang suku atau bahasa daerah.
#Thai: jelas tidak, kan mereka tidak bisa bahasa Jawa (kata yang Anda maksudkan sebaga homonim dari feces itu)! ''Piye tho iki''? Pengejaannya saja beda. <small>Catatan: Taiwan lebih cocok untuk contoh Anda</small>
#Jaap: tidak pernah dengar ejekan ini dalam bahasa Indonesia. Anda yang buat sendiri?
#Niger: Nigger itu bukannya dikorupsi dari nama negara Niger? Lha masak mereka harus ganti nama negara gara-gara kata tersebut dikorupsi?
#coons, dykes, faggots, paddies, etc... APA HUBUNGANNYA DENGAN BAHASA INDONESIA??? bawa saja rasisme Anda ke tempat lain, diskusi ini bukan tentang etnisisme/sukuisme/rasisme.
''Don't understand a word I'm saying? Maybe you're not belong in this discussion.'' <small> – (-_-)V [[Pengguna:Bennylin|benny'''lin''']] ([[Pembicaraan Pengguna:Bennylin|404]] • [[Istimewa:Kontribusi/Bennylin|sumbangan]])</small> 00:24, 29 Juli 2008 (UTC)
==Halaman hasil pemilihannya==
Halaman hasil pemilihannya mana yah? Kok linknya jadi merah diatas? (seren males login)
----
{{reflist}}
|