Konsili Lateran IV: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
PT47Olivia (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
FelixJL111 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(20 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
== Hasil konsili ==
▲[[Image:Innozenz3.jpg|150px]]
{{citation needed span|text=Sumbangsih [[Paus Innosensius III]] dapat terlihat dari beberapa hasil Konsili Lateran IV yang di antaranya:<ref name="TonyLane"/>|reason=Sumber meragukan, perlu verifikasi dari sumber lain yang layak.}}{{better source}}
▲Gereja menyerap ide-ide dari Paus Innocentius, hanya dalam waktu [[tiga hari]], siding tersebut dapat menghasilkan [[ratusan dekrit]].<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> Sumbangsi Paus Innocentius III dapat terlihat dari beberapa hasil Konsili Lateran IV yang di antaranya:<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref>
1. Setiap orang harus mengaku segala dosanya pada imam, kurang lebih satu kali dalam setahun sehingga persiapan untuk mengikuti [[sakramen Ekaristi]] pada perayaan paskah.<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> Jika tidak mengambil bagian dalam Ekaristi dengan alasan tertentu, maka ia dilarang masuk di dalam Gereja dan ketika ia mati, gereja tidak akan mengambil bagian dalam pemakamannya.<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> Begitupun dengan para imam diberikan mandat untuk tidak membuka “[[materai pengakuan dosa]]” dan jika hal ini dilanggar, maka imam dipecat dan dihukum untuk menebus dosanya di [[biara]] untuk seumur hidupnya.<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref>▼
2. [[Doktrin Transubstansi]](doktrin bahwa [[substansi roti dan angggur]] berubah menjadi [[substansi tubuh dan darah Kristus]]) dengan resmi menjadi bagian dari Gereja.<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> Gereja memandang bahwa [[komuni]] sangatlah penting untuk memperoleh [[keselamatan]]. Kesempatan inilah yang digunakan untuk berhubungan langsung dengan tubuh dan darah Kristus, para [[imam]] memegang peran penting dalam [[otoritas Gereja]].<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref>▼
3. Ia pun memberlakukan peraturan bahwa setiap [[katedral]] harus memiliki [[guru teologi]].<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> Hal ini diberlakukan dengan maksud agar dapat memberikan penjelasan kepada para imam mengenai berbagai masalah yang menyangkut ketidaktahuan imam.<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref>▼
4. Konsili juga mengatur langkah untuk menghukum [[orang-orang]] sesat dan menyita harta mereka. [[Para pejabat]] yang melindungi para penyesat akan mendapat [[ekskomunikasi]] di dalam masyarakat.<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> Beberapa [[kaum Albigens]], kaum yang berpegang pada kepercayaan [[Gnostik]] dan [[Manikheisme]], dan [[kaum Waldens]], kaum yang menolak [[Katolisisme]] Roma dan berkeinginan kembali pada [[kesederhanaan Alkitab]], dikutuk oleh Gereja.<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref>▼
▲
▲
▲
▲
== Referensi ==
▲{{reflist|2}}
{{Konsili oikumenis}}
[[
[[Kategori:Konsili oikumenis]]
|