Kakudmi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
M. Adiputra (bicara | kontrib) k →top |
||
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{TMH Infobox
| Nama = Kakudmi
| Devanagari = ककुद्मि
| Ejaan_Sanskerta = Kakudmi
| Nama_lain = Rewata
| Dinasti = [[Dinasti Surya|Surya]]
| Tempat = Kusasthali
| Kitab = ''[[Mahabharata]]'', ''[[Devi Bhagavatam]]'', ''[[Bhagawatapurana]]''
| Kasta = kesatria
| Anak = [[Rewati]]
}}
Dalam [[mitologi Hindu]], '''Kakudmi''', alias '''Raiwata''' (putra Rewata) adalah Raja Kusasthali, keturunan [[Dinasti Surya|Suryawangsa]]. Ia merupakan ayah [[Rewati]], suami [[Baladewa]]. Kisahnya terdapat dalam sejumlah [[susastra Hindu]], seperti ''[[Mahabharata]]'', ''[[Devi Bhagavatam]]'', dan ''[[Bhagawatapurana]]''.
== Kisah ==
Menurut ''Mahabharata'', [[Rewati]] putri Kakudmi sangatlah cantik dan saat menginjak usia dewasa, ia menjadi sosok gadis yang ideal dengan kepribadian tak tercela, sampai-sampai Kakudmi berpikir bahwa tiada seorang pun di Bumi yang layak untuk menjadi suaminya. Maka dari itu, ia dan putrinya pergi menghadap dewa pencipta, [[Brahma]], di [[Brahmaloka]] untuk mendapatkan saran tentang jodoh yang tepat bagi Rewati.
Saat mereka tiba di Brahmaloka, Brahma sedang menikmati pertunjukan musik yang dimainkan para [[
Kakudmi tercengang setelah mengetahui kenyataan tersebut.<ref name="Vishnu-Purana"/> Akan tetapi, Brahma menenangkan perasaan sang raja. Brahma menyatakan bahwa saat itu Dewa [[Wisnu]] sedang turun ke dunia dalam wujud [[Kresna]] dan [[Baladewa]]. Ia menyarankan Baladewa sebagai suami yang tepat bagi Rewati.
Kakudmi dan Rewati kembali ke dunia seakan-akan mereka pergi hanya beberapa jam saja. Namun, mereka terkejut saat menyaksikan bahwa keadaan dunia saat mereka pergi sudah jauh berbeda dengan keadaan saat mereka kembali. Tidak hanya kondisi alam yang berubah,
Setelah pernikahan putrinya berlangsung, Kakudmi merasa bahwa tugasnya sebagai ayah sudah terlaksana. Dengan mengikuti saran Brahma, ia pergi menuju [[Badrinath]], kota di wilayah pegunungan [[Himalaya]] (tempat Dewa [[Nara-Narayana]] dipuja saat ini) untuk melaksanakan tapa brata, yoga, dan semadi. Ia berada di tepi sungai saat ajalnya tiba, lalu jiwanya menuju tempat para dewa.<ref>[http://www.sacred-texts.com/hin/db/bk07ch08.htm Devi Bhagavatam, 7.8] (see texts 44-46)</ref>
|