Kelat bahu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
k clean up using AWB
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{tanpa_referensi|date=Juni 2013}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Zilveren armband gebruikt door danseressen tijdens wajangvertoningen TMnr A-1447b.jpg|thumbjmpl|300px|Kelat bahu penari [[Wayang orang]].]]
'''Kelat bahu''' adalah sejenis [[perhiasan]] [[gelang]] yang dikenakan di lengan atas dekat [[bahu]]. Cara mengenakan kelat bahu adalah melingkari lengan menyerupai gelang tetapi di tarik ke atas hingga mendekati ketiak atau pangkal lengan, kelat bahu melingkari otot [[bisep]] dan [[trisep]] pada lengan manusia. Kelat bahu ditemukan dalam khazanah Indonesia, khususnya budaya [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Sunda|Sunda]], dan [[Suku Bali|Bali]], dikenakan sebagai atribut busana [[pengantin]] ataupun busana penari.
 
== Bahan ==
Aslinya kelat bahu dibuat dari logam mulia; [[emas]] atau [[perak]] yang diukir halus, kadang bertatahkan batu [[permata]] seperti [[intan]] atau batu [[mirah]]. Namun kini kelat bahu biasanya terbuat dari [[kuningan (logam)|kuningan]] atau bahkan hanya lembaran kulit (sama dengan bahan [[wayang kulit]]) yang ditatah kerawangan (tembus berlubang) dan dicat emas.
 
==Asal mulaSejarah ==
[[Berkas:Dance little sister.jpg|thumbjmpl|Penari Jawa mengenakan [[jamang]], [[sumping]], gelang dan kelat bahu.]]
Kelat bahu sudah dikenal ribuan tahun lalu sejak zaman [[Mesir Kuno]]. Kelat bahu juga dikenal dalam khazanah perhiasan [[Yunani Kuno]], dan [[Romawi Kuno]]. Di Yunani kuno kelat bahu biasanya dikenakan oleh kaum laki-laki, dan memiliki makna kegagahan dan kepahlawanan. Akan tetapi kelat bahu diketahui juga dikenakan oleh perempuan.
Perhiasan kelat bahu sebenarnya merupakan warisan kesenian [[Hindu]]-[[Buddha]] masa klasik Indonesia, terutama pada masa Jawa kuno era [[Kerajaan Medang]]. Ukiran orang yang mengenakan perhiasan lengkap termasuk kelat bahu menandakan bahwa yang mengenakannya adalah dari [[kasta]] [[ksatriya]], orang kaya, bangsawan, atau keluarga kerajaan. Ukiran [[relief]] dan [[arca]] di candi [[Borobudur]] dan [[Prambanan]] menampilkan bangsawan atau dewa yang mengenakan kelat bahu.
 
PerhiasanDi Indonesia perhiasan kelat bahu sebenarnya merupakan warisan kesenian [[Hindu]]-[[Buddha]] masa klasik Indonesia, terutama pada masa Jawa kuno era [[Kerajaan Medang]]. Ukiran orang yang mengenakan perhiasan lengkap termasuk kelat bahu menandakan bahwa yang mengenakannya adalah dari [[kasta]] [[ksatriya]], orang kaya, bangsawan, atau keluarga kerajaan. Ukiran [[relief]] dan [[arca]] di candi [[Borobudur]] dan [[Prambanan]] menampilkan bangsawan atau dewa yang mengenakan kelat bahu.
==Lihat juga==
 
== Lihat jugapula ==
* [[Siger]]
* [[Sumping]]
Baris 22 ⟶ 25:
== Pranala luar ==
{{commons|Category:Arm rings}}
* [http://wayang.wordpress.com/category/wayang-atribut/ Hiasan pada Wayang]
 
{{Perhiasan}}
 
[[Kategori:Perhiasan]]
 
[[en:Arm ring]]