Basuketi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
k Menghapus Kategori:Tokoh Mahabharata; Menambah Kategori:Tokoh wayang menggunakan HotCat
 
(15 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Prabu Basuketi''' (ejaan Jawa: ''Basukethi'') adalah nama salah satu tokoh dalam lakon [[pewayangan]] [[Jawa]], yang tidak terdapat dalam naskah kitab ''[[Mahabharata]]'' dari [[India]], karena merupakan karakter tambahan karya pujangga [[Jawa]]. Dalam pewayangan, tokoh ini merupakan putra [[Basupati]], dan menjadi raja di [[kerajaan Wirata]].
Dalam [[Mahabharata]], '''Arya Basuketi''' adalah putera [[Basupati|Prabu Basupati]] alias [[Basupati|Basuparicara]], raja negara [[Kerajaan Wirata|Wirata]] dengan permaisuri Dewi Anganti alias Dewi Girika, putri Bagawan Kolagiri dengan Dewi Suktimati. Ia mempunyai dua orang saudara kandung bernama Arya Basunanda dan Arya Basumurti.
 
== Dalam pewayangan Jawa ==
Arya Basukesti menjadi raja negara [[Kerajaan Wirata|Wirata]] menggantikan kedudukan kakaknya, Prabu Basunanda yang mengundurkan diri hidup sebagai [[brahmana]]. Atas kemurahan hatinya, Prabu Basukesti mengijinkan dan menyerahkan puncak gunung Retawu di kawasan gunung Saptaarga kepada Manumayasa, putra Batara Parikenan dengan Dewi Brahmananeki, membagun sebuah ''padepokan'' atau pertapaan.
Dalam [[Mahabharata]]pewayangan, '''Arya Basuketi''' adalah puteraputra [[Basupati|Prabu Basupati]] alias [[Basupati|Basuparicara]], raja negara [[Kerajaan Wirata|Wirata]] dengan permaisuri Dewi Anganti alias Dewi Girika, putri Bagawan Kolagiri dengan Dewi Suktimati. Ia mempunyai dua orang saudara kandung bernama Arya Basunanda dan Arya Basumurti.
 
Arya Basukesti menjadi raja negara [[Kerajaan Wirata|Wirata]] menggantikan kedudukan kakaknya, Prabu Basunanda yang mengundurkan diri hidup sebagai [[brahmana]]. Atas kemurahan hatinya, Prabu Basukesti mengijinkanmengizinkan dan menyerahkan puncak gunung Retawu di kawasan gunung Saptaarga kepada Manumayasa, putra Batara Parikenan dengan Dewi Brahmananeki, membagun sebuah ''padepokan'' atau pertapaan.
Prabu Basukesti pernah meninggalkan tahta [[kerajaan Wirata]] dan pergi bertapa sebagai ''ruwat'' atas nasibnya, karena setiap memiliki permaisuri selalu saja meninggal. Untuk sementara tahta kerajaan diserahkan kepada Arya Basumurti. Beberapa tahun kemudian, Prabu Basukesti kembali ke istana dan mendapat permaisuri bernama Dewi Adrika alias Dewi Pancawati. Dari perkawinan tersebut ia memperoleh tiga orang putra masing-masing bernama Dewi Basuwati, Dewi Basutari dan [[Basukisrawa|Arya Basukiswara]].
 
Prabu Basukesti pernah meninggalkan tahta [[kerajaan Wirata]] dan pergi bertapa sebagai ''ruwat'' atas nasibnya, karena setiap memiliki permaisuri selalu saja meninggal. Untuk sementara tahta kerajaan diserahkan kepada Arya Basumurti. Beberapa tahun kemudian, Prabu Basukesti kembali ke istana dan mendapat permaisuri bernama Dewi Adrika alias Dewi Pancawati. Dari perkawinan tersebut ia memperoleh tiga orang putra masing-masing bernama Dewi Basuwati, Dewi Basutari dan [[BasukisrawaBasukiswara|Arya Basukiswara]].
Prabu Basukesti meninggal dalam usia lanjut. Sebagai penggantinya, [[Basukisrawa|Arya Basukiswara]] diangkat menjadi raja negara Wirata.
 
Prabu Basukesti meninggal dalam usia lanjut. Sebagai penggantinya, [[BasukisrawaBasukiswara|Arya Basukiswara]] diangkat menjadi raja negara Wirata.
 
{{tokoh mahabharatawayang}}
 
[[Kategori:Tokoh Mahabharatawayang]]