Pratipa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
M. Adiputra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(17 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
| Nama = Pratipa
| Devanagari = प्रतीप
| Ejaan_SansekertaEjaan_Sanskerta = Pratīpa
| Asal = [[Hastinapura]], [[Kerajaan Kuru]]
| Pasangan = Sunanda
| Anak = [[Dewapi]], [[Bahlika (Mahabharata)|Bahlika]], [[Santanu]]
| Golongan = [[Candrawangsa]]
| Kitab = ''[[Mahabharata]]''; ''[[Purana]]''
| Tempat = [[Hastinapura]]
| Dinasti = [[Kuru (raja)|Kuru]]
| Kasta = kesatria
| Gelar = raja
}}
{{HastinaRaja}}
Dalam [[mitologi Hindu]], '''Pratipa''' ([[bahasa Sansekerta{{Sanskerta|Sansekerta]]: प्रतीप; ''|Pratīpa'')}} adalah nama seorang Raja [[India]] dari trah [[Candrawangsa]] atau [[Dinasti Candra]]. Ia merupakan seorang keturunan [[Bharata (raja)|Maharaja Bharata]], dan memerintah [[Kerajaan Kuru]] dengan pusat pemerintahan di [[Hastinapura]]. Ia menikah dengan Sunanda, puteriputri dari [[Kerajaan SibiSiwi]] dan memiliki tiga orang puteraputra, yaitu [[Dewapi]], Balhika[[Bahlika (Mahabharata)|Bahlika]], dan [[Santanu]].<ref>Mbhr. 1.90.45–46 (Pune Critical Edition)</ref> Di antara ketiga puteranyaputranya tersebut, [[Santanu]] yang dinobatkan sebagai raja, sebab Dewapi memilih untuk menjadi pertapa. Sementara itu, Bahlika memilih untuk mengembara ke wilayah India Barat Daya.
 
== Kelahiran Santanu ==
 
SaatMenurut Pratipalegenda, belumsebelum dikaruniaiSantanu seorang puteralahir, ia bertapa bersama Sunanda di gunung [[Himalaya]]. Pada saat bersamaan, Raja Mahabima yang turun dari surga, melihat kedua suami istri tersebut sedang bertapa untuk memperoleh anak. Lalu Raja Mahabima mengubah wujudnya dan masuk ke dalam rahim Sunanda untuk menjadi benih. Beberapa lama kemudian, permaisuri raja tersebut dinyatakan hamil. Pada saat usia kehamilan sudah cukup tua, Sunanda melahirkan seorang putera yang tampan. PuteraPutra tersebut diberi nama "[[Santanu]]", karena puteraputra tersebut dilahirkan saat Raja Pratipa dalam keadaan tenang dan damai (''śanta'' berarti tenang atau damai).
 
== Pratipa dan Gangga ==
 
Dalam kitab ''[[Adiparwa]]'' diceritakan bahwa ketika [[Gangga (Hindu)|Dewi Gangga]] turun ke bumi demi menebus dosanya, ia bertemu dengan Raja Pratipa yang sedang bertapa di [[sungai Gangga]]. Dewi Gangga menjadi jatuh cinta lalu duduk di paha kanan sang raja. Ia meminta sang raja agar bersedia mengambilnya sebagai istri. Pratipa berkata bahwa ia tidak tergiur dengan kecantikan Gangga karena sudah mampu menguasai nafsunya. Ia juga berkata bahwa Gangga berada di paha kanannya, yang berarti tempat anak minta pangkuan ayahnya. Maka Raja Pratipa menganggap Gangga sebagai menantunya jika ia memiliki seorang puteraputra.
 
Versi lain mengatakan bahwa Raja Pratipa bertemu dengan [[Gangga (Hindu)|Gangga]] dalam mimpinya. Dewi tersebut berkata bahwa seorang raja yang bernama Mahabima dikutuk oleh Dewa [[Brahma]] agar be[[reinkarnasi]] menjadi [[manusia]], karena ia pernah melakukan kesalahan ketika berada di surga. Pada saat yang sama, Gangga dihukum agar turun ke bumi untuk memberi hukuman kepada penjelmaan Mahabima. Untuk menunaikan tugas tersebut, Gangga meminta saran Raja Pratipa. Akhirnya sang raja berkata, "Gangga, engkau dapat turun ke bumi dan menikah dengan puteraku, yaitu [[Santanu]]. Setelah itu, temukanlah Mahabima untuk memberinya hukuman"." Setelah percakapan itu selesai, Dewi Gangga lenyap dan mimpi tersebut berakhir.
 
== Penobatan Santanu ==
 
Ketika Raja Pratipa sudah sangat tua untuk memerintah, ia memutuskan untuk mewariskan tahta pada salah satu putranya. Putra pertamanya, [[Dewapi]], mengidap penyakit kulit dan memutuskan untuk mengembara ke hutan demi menjalani hidup sebagai pertapa.<ref name="udyoga"/> Sementara itu, [[Bahlika (Mahabharata)|Bahlika]] memutuskan untuk mewarisi kerajaan pamannya dari pihak ibu.<ref name="udyoga">{{citation| url=https://www.sacred-texts.com/hin/m05/m05149.htm| title=The Mahabharata of Krishna Dvaipayana Vyasa. Book 5: Udyoga Parva |chapter=Bhagavatyana Parva. Section CXLIX| author=[[Kisari Mohan Ganguli]] |publisher=Sacred-Text | year=1883–1896}}</ref> Karena Dewapi dan Bahlika tidak bersedia mewarisi takhta, Pratipa meminta agar [[Santanu]] bersedia menggantikan posisinya, sementara ia sendiri berencana untuk meninggalkan kehidupan duniawi yang mengikat dirinya. Setelah mendengar permohonan sang raja, Santanu mengatakan bahwa ia sanggup memikul tugas ayahnya. Pada hari yang baik, Santanu dinobatkan menjadi Raja [[Hastinapura]], sedangkan Raja Pratipa pergi ke hutan untuk meninggalkan kehidupan duniawi.
 
== Lihat pulaSilsilah ==
<center>
* [[Santanu]]
{{Silsilah Pratipa}}
</center>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{start box}}
{{succession box|
before=Pratisrawas|
years=[[Dinasti Kuru]]|
title=Raja [[Hastinapura]]|
after=[[Santanu]]}}
{{end box}}
 
{{tokoh mahabharata}}
{{tokoh mitologi hindu}}
 
[[Kategori:Leluhur Pandawa dan Korawa]]
[[Kategori:Tokoh Mahabharata]]
[[Kategori:Raja dalam mitologi Hindu]]