Abdul Ghani al-Maqdisi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 29:
|occupation =
|denomination = [[Sunni]]
|jurisprudence = [[HanbaliHambali]]
|creed =
|movement =
|main_interests =
|notable_ideas =
|notable_works = [[Umdatul Ahkam]];{{,}} [[Al-Kamal fi Asma' ar-Rijal]].
|alma_mater =
|disciple_of =
|awards =
|influences = [[Ahmad bin Hanbal]]{{,}} [[Ibnul Jauzi]]
|influenced =
|module =
Baris 59:
<!-- --------- -->
}}
'''Abdul Ghani al-Maqdisi''' ({{lang-ar|عبد الغني بن عبد الواحد بن سرور المقدسي}}) adalah seorang ulama dari mazhab HanbaliHambali dan seorang ahli haditshadis yang menonjol. Sehingga karyanya dalam bidang haditshadis sangat berpengaruh dan terus digunakan hingga saat ini. Dia adalah saudara sepupu dari [[Ibnu Qudamah]] dan murid dari [[Ibnul Jauzi]]. Al-Maqdisi pernah belajar kepada [[Abdul Qadir Jaelani]] namun hanya sebentar karena tak lama berselang al-Jaelani meninggal.<ref>http://alhikmah.ac.id/2011/biografi-al-imam-ibnu-qudamah-al-maqdisi/</ref>
 
== Perjalanan menuntut ilmu ==
Dilahirkan di [[Jama’il]] pada tahun 541 H, suatu daerah di pegunungan Nablus bagian dari Negeri Palestin[[Palestina]] dekat [[Baitul Maqdis]], karenanya dinisbatkan ke Baitul Maqdis. Kemudian keluarganya pindah ke [[Damaskus]], setelah itu pindah di tepi gunung Qasiyun dan daerah ini dikenal dengan nama Ash Shalihiyah.
Imam Abdul Ghani tumbuh dan berkembang dalam keluarga yang berilmu dan baik yang menyebarkan madzhab[[mazhab Hambali]] di [[Syam]].
=== Guru-Gurunya ===
Di antaraguruantara guru-gurunya adalah kepala keluarganya yaitu Ahmad bin Muhamad bin Qudamah al-Maqdisi di Syam; [[Ibnul Jauzi]], [[Abdul Qadir Jailani]] dan Abul Fathi bin al-Manni di Baghdad; Abu Thahir as-Silafi di Iskandariyah; Abul Fadhl at-Tushi di Moshul; Abdurrazak bin Ismail al-Qirmani di Hamadzan; Abu Musa al-Madini dan para ulama yang seangkatan dengannya di Asbahan.
 
Imam Abdul Ghani mengadakan bepergian (''safar'') untuk menimba ilmu ke Irak dengan anak laki-laki bibinya yang bernama Abdullah bin Ahmad bin Qudamah al-Maqdisi yang menulis kitab fikih yang terkenal yaitu “Al Mughni”. Imam Abdul Ghani condong kepada [[ilmu haditshadis]], sedangkan Imam Ibnu Qudamah condong kepada [[ilmu fikih]].
 
Imam Abdul Ghani mengadakan bepergian (''safar'') untuk menimba ilmu ke Irak dengan anak laki-laki bibinya yang bernama Abdullah bin Ahmad bin Qudamah al-Maqdisi yang menulis kitab fikih yang terkenal yaitu “Al Mughni”. Imam Abdul Ghani condong kepada ilmu hadits, sedangkan Imam Ibnu Qudamah condong kepada ilmu fikih.
== Karya tulis ==
[[Berkas:Maqdisi-2.PNG|jmpl|kiri|220px|Tulisan tangan al-Maqdisi bertanggal Syawal 679 H / Jan–Feb 1281 M]]
Kepakaran Al-Maqdisi adalah di dalam bidang haditshadis, di antara karya tulisnya adalah:
* ''[[Al-Kamal fi Asma' ar-Rijal]]'', kitab mengenai biografi dari para perawi haditshadis.<ref>Untuk deskripsi manuskrip yang tersedia di Jerman, lihat: Wilhelm Ahlwardt: ''Direktori naskah Arab di Royal Library Berlin''. Berlin 1887–1889. Hs. Nr. 9925</ref> Kitab yang menyebutkan nama-nama perawi hadis Kutubus Sittah ( enam kitab hadis ) yaitu Shahih Bukhari dan Muslim, Sunan Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud dan Ibnu Majah. Kitab ini menjadi sumber penulisan semua kitab yang ditulis tentang nama-nama perawi hadis dan biografinya setelah penulis ini.
* ''[[Umdatul Ahkam]]'', kitab kompilasi haditshadis-haditshadis fikih. Umdatul Ahkam, merujuk kepada dua macam; yaitu ''Umdatul Ahkam as-Sughra'' (kecil), kitab koleksi haditshadis-haditshadis fikih dari Shahih Bukhari dan Shahih Muslim; dan ''Umdatul Ahkam al-Kubra'' (besar), kitab yang menghimpun haditshadis-haditshadis hukum yang bersumber dari [[Kutubus Sittah]].
* ''Al-Misbah Fi ‘Uyuni al-Ahadits as-Shihah'', yang mencakup haditshadis-haditshadis dari Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.
* Kitab ''Dzikir''
* ''Al-Atsar al-Mardhiyyah Fi Fadhaili Khairil Bariyyah.''