Anastilosis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{No footnotes}}
[[Berkas:Celsus-Bibliothek2.jpg|250px|thumbjmpl|Perpustakaan Celsus di [[Efesus]] ([[Turki]]), pemugaran anastilosis dilakukan pada kurun 1970-1978]]'''''Anastilosis''''' (dari [[Bahasa Yunani Kuno]]: {{lang|grc|''αναστήλωσις, -εως''}}; {{lang|grc|''ανα, ana''}} = "lagi", dan {{lang|grc|''στηλόω''}} = "menegakkan (stela atau bangunan)") adalah istilah [[arkeologi]] yang merujuk kepada teknik rekonstruksi atau pemugaran reruntuhan bangunan, di mana sebisa mungkin elemen-elemen arsitektural asli digunakan semaksimal mungkin dalam bangunan yang dipugar. Istilah ini juga kadang digunakan untuk merujuk upaya rekonstruksi serupa untuk menyatukan kembali pecahan tembikar atau keramik yang sudah pecah, atau benda-benda kecil lainnya.
 
== Metodologi ==
Tujuan dari anastilosis adalah untuk membangun kembali reruntuhan bangunan atau monumen bersejarah, dengan menggunakan sebanyak mungkin material asli bangunan yang berserakan dan mungkin telah ratusan dan banhkan ribuan tahun rusak dimakan waktu. Caranya dengan mengumpulkan dan menempatkan material asli kembali pada posisinya semula. Ketika pecahan bangunan kembali disatukan dan ditegakkan, ada risiko bahwa bangunan ini akan kembali runtuh, ambruk karena tak ada kekuatan penyangganya, Maka metode ini biasanya mencakup persiapan, menggambar ulang dan pengukuran, perombakan bagian demi bagian, dan penyatuan kembali dengan cermat. Ditambahkan pula material lain untuk kekokohan struktur bangunan; biasanya melibatkan pembuatan ulang fondasi yang lebih kokoh. Ketika ada bagian atau elemen bangunan yang hilang, maka material modern ditambahkan untuk menggantikannya, misalnya batu pengganti (dari bahan yang sama dengan material bangunan asli), [[plaster]], [[semen]], atau [[resin]] sintetis.
 
Piagam Venisia pada 1964 menetapkan panduan detildetail kriteria metode anastilosis:
# Kondisi asli struktur bangunan harus dipastikan secara ilmiah terlebih dahulu.
# Penempatan yang pantas dan tepat dari elemen yang diselamatkan harus dipastikan.
Baris 21:
Mulai 1902, arsitek Yunani [[Nikolas Balanos]] menggunakan anastilosis untuk memugar bagian Parthenon yang telah runtuh, membangun kembali [[Erekhtheion]], dan membangun kembali Kuil Nike untuk kedua kalinya. Jepit besi dan sumbatan yang digunakan pada pemugaran sebelumnya mulai berkarat dan merusak struktur asli. Jepit dan penyangga logam ini kemudian digantikan dengan jepit dari bahan logam mulia yang anti karat. Ketika bangunan dipugar fragmen asli yang baru dikenali ditambahkan dalam struktur bangunan.
 
[[Berkas:Borobodur1.jpg|250px|thumbjmpl|Salah satu contoh awal pemugaran dengan metode anastilosis candi [[Borobudur]] di [[Pulau Jawa]], [[Indonesia]].]]
[[Berkas:Teatro romano cartagena.jpg|250px|thumbjmpl|Anastilosis pada teater Romawi di Cartagena, Spanyol (2008)]]
 
Pada awal abad ke-20 arkeolog Belanda melakukan anastilosis pada pemugaran [[stupa]] [[Buddha]], Candi [[Borobudur]] di Jawa, [[Indonesia]]. Pemugaran ini dilakukan pada kurun 1907-1911. Pemugaran selanjutnya dilakukan oleh tim pemugaran Indonesia pada tahun 1980-an.
 
Arkeolog PerancisPrancis [[Henri Marchal]], dari [[École française d'Extrême-Orient]] (EFEO), mempelajari metode ini dari [[Pieter Vincent van Stein Callenfels]], dan pada tahun 1930-an memulai proyek pemugaran [[Angkor Wat]]. Candi-candi [[Khmer]] di [[Kamboja]] lainnya yang dipugar dengan menggunakan metode anastilosis antara lain candi [[Bayon]] dan [[Banteay Srei]]. Sebagai pengecualian candi [[Ta Prohm]] tidak dipugar dan dibiarkan dalam kondisi aslinya sebagaimana kala ditemukan kembali.
 
Contoh lainnya:
Baris 37:
* Kapel merah di [[Karnak]]
* Istana Kreta di [[Knossos]] oleh arkeolog [[Arthur John Evans]]
* Istana selatan di [http://www.vatphu-champasak-laos.com/en/projects/84-vat-phu-mission-francaise-de-restauration-du-porche-nord-du-quadrangle-sud Wat Phu]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, Laos Selatan, distrik Champasak.
 
Kini sejak 2006 telah diajukan proposal untuk menggunakan metode ini untuk memugar kembali [[Patung Buddha Bamiyan]] di [[Afghanistan]], yang dihancurkan oleh [[Taliban]] pada 2001. Arkeolog telah menaksir sekitar 50% materi patung bisa dipugar kembali.