Mo ashibi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
k yuu asïbi
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20210209)) #IABot (v2.0.8) (GreenC bot
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Mo ashibi''' (毛遊び、Bahasa [[Yaeyama]]: '''yu asïbi''') adalah [[pesta]] tradisional dalam kebudayaan masyarakat [[Kepulauan Ryukyu]].<ref name="okinawanmusic-gillan">{{cite book|last=Gillan|first=Matt|coauthors=|year=2013|month=|title=Songs from the Edge of Japan: Music-making in Yaeyama and Okinawa|publisher=Ashgate Publishing, Ltd.|location= |isbn= |pages=}}</ref><ref>[https://www.oki-islandguide.com/specialfeatures/the-soul-of-okinawa The soul of Okinawa], ''oki-islandguide.com''. 22-11-2017</ref>
 
Pesta diadakan pada malam hari, dihadiri oleh sekelompok muda mudi yang berkumpul di sebuah tempat yang jauh dari desa.<ref name="okinawanmusic-gillan"/> Kata ''mo'' bisa diartikan sebagai tempat terbuka atau bukit.<ref name="okinawanmusic-gillan"/> Pesta diisi dengan kegiatan bersukacita seperti menari dan menyanyi serta menjadi ajang mereka untuk mencari pasangan. Penulis [[George Feifer]] dalam bukunya "Battle of Okinawa: The Blood and the Bomb", mengartikan mo ashibi sebagai "bersenang-senang di ladang sambil menyanyi, menari, dan saling menggoda".<ref name="okinawa-war-feifer">{{cite book|last=Feifer|first=George|coauthors=|year=2001|month=|title=Battle of Okinawa: The Blood and the Bomb|publisher=Rowman & Littlefield|location= |isbn= |pages=}}</ref> Pesta ini sekarang sudah tidak diselenggarakan lagi semenjak [[Perang Dunia ke-2]] ([[1945]]).
Baris 10:
 
== Kaitan dengan budaya Jepang dan daratan Asia ==
Menurut sejarawan dan penulis asal Jepang, tradisi serupa juga terdapat di wilayah lain di [[Asia Timur]], contohnya pada masyarakat [[Suku Dong]] di [[Guizhou]], [[Tiongkok]]. Beberapa penulis mengaitkan adanya hubungan tradisi mo ashibi dengan tradisi kuno Jepang yang bernama ''utagaki'' atau ''kagai''. Referensi mengenai Utagaki ditemukan dalam koleksi puisi-puisi kuno di [[Kojiki]], [[Manyoshu]] dan [[Kokin waka shu]].<ref name="okinawanmusic-gillan"/> Pada masa lalu, dalam masyarakat agraris, aktivitas seksual dipandang sebagai bagian dari ritual kesuburan.<ref name="seigawa-courtesan">{{cite book|last= Segawa Seigle|first=Cecilia|coauthors=|year=1993|month=|title=Yoshiwara: The Glittering World of the Japanese Courtesan|url= https://archive.org/details/yoshiwaraglitter0000seig|publisher=University of Hawaii Press|location= |isbn= |pages=}}</ref> Utagaki adalah tradisi kuno Jepang kira-kira pada Periode Nara (710-784) dimana warga desa di provinsi-provinsi di sebelah timur menyanyi menari dan membaca puisi sebagai bagian dari ritual [[panen]] dan [[kesuburan]], umumnya diikuti dengan aktivitas [[seks bebas]].<ref name="seigawa-courtesan"/>
 
Menurut penulis Jepang, [[Roo Takenaka]] (1901-1990) yang meneliti tentang musik Okinawa, tradisi menyanyi lagu-lagu yang dibumbui [[erotisisme]] telah lenyap dari [[musik Jepang|minyo Jepang]], tetapi masih dipertahankan dalam ''shunka'' (lagu erotis) dan ''nasake uta'' (lagu percintaan) dalam kategori ''uta sanshin'' (menyanyi dengan petikan sanshin) di Kepulauan Ryukyu.<ref name="okinawanmusic-gillan"/> Ahli folklor [[Kuno Yanagita]] menuliskan bahwa mo ashibi dan musik bertema erotis dianggap sebagai tradisi rakyat jelata yang vulgar dan tidak pantas, ditolak oleh pemusik yang menjalankan aliran musik istana.<ref name="okinawanmusic-gillan"/>