Anantasena: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andhiputra (bicara | kontrib)
k Halaman baru: ANANTASENA adalah Putra Bima/Werkundara, salah satu dari lima satria Pandawa, dengan Dewi Urangayu, putri Hyang Mintuna (Dewa ikan air tawar) di Kisiknarmada. Ia mempunyai 2...
 
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Ganti #REDIRECT ke #ALIH
 
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
#ALIH[[Antasena]]
ANANTASENA adalah Putra [[Bima]]/Werkundara, salah satu dari lima satria [[Pandawa]], dengan Dewi Urangayu, putri Hyang Mintuna (Dewa ikan air tawar) di Kisiknarmada. Ia mempunyai 2 (dua) orang saudara seayah lain ibu, yaitu : [[Anantareja]]/[[Antereja]], putra Dewi Nagagini, dan [[Gatotkaca]], putra Dewi Arimbi.
 
Sejak kecil Anantasena tinggal bersama ibu dan kakeknya di Kisiknarmada. Seluruh badannya berkulit sisik ikan/udang hingga kebal terhadap senjata. Anantasena dapat hidup di darat dan di dalam air. Ia mempunyai kesaktian berupa [[sungut sakti]], mahluk apapun yang tersentuh dan terkena bisa-nya akan menemui kematian. Anantasena juga memiliki pusaka [[Cupu Madusena]], yang dapat mengembalikan kematian di luar takdir. Ia juga tidak dapat mati selama masih bersinggungan dengan air atau uap air.
 
=== Sifat ===
Anantasena berwatak jujur, terus terang, bersahaja, berani kerena membela kebenaran, tidak pernah berdusta. Setelah dewasa, Anantasena menjadi raja di negara Dasarsamodra, bekas negaranya Prabu Ganggatrimuka yang mati terbunuh dalam peperangan.
 
Anatasena meninggal sebelum perang [[Bharatayudha]]. Ia mati [[moksa]] (lenyap dengan seluruh raganya) atas kehendak/kekuasaan [[Sang Hyang Wenang]]