Benyamin S: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Roscoe x (bicara | kontrib)
k kategori
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Ganti #REDIRECT ke #ALIH
 
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
#ALIH [[Benyamin Sueb]]
[[Gambar:Benjamin-s-koboi.jpg|right|frame|Foto ''Benyamin S'']]
 
'''Benyamin Sueb''' ([[1939]] - [[1995]]) lahir di [[Kemayoran]], [[5 Maret]] [[1939]]. Benyamin Sueb memang sosok panutan. Kesuksesan di dunia musik dan film membuat namanya semakin melambung. Lebih dari 75 album musik dan 53 judul film yang ia bintangi adalah bukti keseriusannya di bidang hiburan tersebut.
 
Dalam dunia musik, Bang Ben (begitu ia kerap disapa) yang juga alumnus Taman Siswa dan Akademi Bank Jakarta, adalah seorang seniman yang berjasa dalam mengembangkan seni tradisional Betawi, khususnya kesenian Gambang Kromong. Lewat kesenian itu pula nama Benyamin semakin popular. Sementara pekerjaan sebenarnya adalah sebagai seorang kondektur [[Perusaahan Pengangkutan Djakarta]] (PPD) pada tahun [[1959]] dan diteruskan sebagai pegawai pada Bagian Amunisi Peralatan [[TNI]] [[Angkatan Darat]] hingga tahun [[1968]].
 
Tahun [[1960]], presiden pertama Indonesia, [[Soekarno]], melarang diputarnya lagu-lagu asing di Indonesia. Pelarangan tersebut ternyata tidak menghambat karir musik Benyamin, malahan kebalikannya. Dengan kecerdikannya, Bang Ben menyuguhkan musik [[Gambang Kromong]] yang dipadu dengan unsur modern.
 
Kesuksesan dalam dunia musik diawali dengan bergabungnya Benyamin dengan satu grup [[Naga Mustika]]. Grup yang berdomisili di sekitar [[Cengkareng]] inilah yang kemudian mengantarkan nama Benyamin sebagai salah satu penyanyi terkenal di Indonesia.
 
Selain Benyamin, kelompok musik ini juga merekrut [[Ida Royani]] untuk berduet dengan Benyamin. Dalam perkembangannya, duet Benyamin dan Ida Royani menjadi duet penyanyi paling popular pada zamannya di Indonesia. Bahkan lagu-lagu yang mereka bawakan menjadi tenar dan meraih sukses besar. Sampai-sampai [[Lilis Suryani]] salah satu penyanyi yang terkenal saat itu tersaingi.
 
Orkes Gambang Kromong Naga Mustika dilandasi dengan konsep musik Gambang Kromong Modern. Unsur-unsur musik modern seperti [[organ]], [[gitar listrik]], dan [[bass]], dipadu dengan alat musik tradisional seperti [[gambang]], [[gendang]], [[kecrek]], [[gong]] serta [[suling bambu]].
 
Setelah [[Orde Lama]] tumbang, yang ditandai dengan munculnya [[Soeharto]] sebagai presiden kedua, musik Gambang Kromong semakin memperlihatkan jatidirinya. Lagu seperti Si Jampang (1969) sukses di pasaran, dilanjutkan dengan lagu Ondel-Ondel (1971).
 
Lagu-lagu lainnya juga mulai digemari. Tidak hanya oleh masyarakat [[Betawi]] tetapi juga Indonesia. Kompor Mleduk, Tukang Garem, dan Nyai Dasimah adalah sederetan lagunya yang laris di pasaran.
 
Terlebih setelah Bang Ben berduet dengan [[Bing Slamet]] lewat lagu [[Nonton Bioskop]], nama Benyamin menjadi jaminan kesuksesan lagu yang akan ia bawakan.
 
Setelah Ida Royani hijrah ke [[Malaysia]] tahun [[1972]], Bang Ben mencari pasangan duetnya. Ia menggaet Inneke Koesoemawati dan berhasil merilis beberapa album, di antaranya "Nenamu" dengan tembang andalan seperti Djanda Kembang, Semut Djepang, Sekretaris, Penganten Baru dan Pelajan Toko.
 
Lewat popularitas di dunia musik, Benyamin mendapatkan kesempatan untuk main film. Kesempatan itu tidak disia-siakan. Beberapa filmnya, seperti Banteng Betawi (1971), Biang Kerok (1972), Intan Berduri serta Si Doel Anak Modern (1976) yang disutradari Syumanjaya, semakin mengangkat ketenarannya.
 
Pada akhir hayatnya, Benyamin juga masih bersentuhan dengan dunia panggung hiburan. Selain main sinetron/film televisi (Mat Beken dan Si Doel Anak Sekolahan) ia masih merilis album terakhirnya dengan grup Gambang Kromong Al-Hajj bersama Keenan Nasution. Lagu seperti Biang Kerok serta Dingin-dingin menjadi andalan album tersebut.
 
Benyamin meninggal dunia seusai main sepakbola pada tanggal [[5 September]] [[1995]], akibat [[serangan jantung]].
 
== Filmografi ==
'''1970'''
* Honey Money and Jakarta Fair
 
'''1971'''
* Dunia Belum Kiamat
* Hostess Anita
* Brandal-brandal Metropolitan
* Banteng Betawi
 
'''1972'''
* Bing Slamet Setan Jalanan
* Angkara Murka
* Intan Berduri
* Biang Kerok
 
'''1973'''
* Si Doel Anak Betawi
* Akhir Sebuah Impian
* Jimat Benyamin
* Biang Kerok Beruntung
* Percintaan
* Cukong Bloon
* Ambisi
* Benyamin Brengsek
* Si Rano
* Bapak Kawin Lagi
 
'''1974'''
* Musuh Bebuyutan
* Ratu Amplop
* Benyamin Si Abu Nawas
* Benyamin spion 025
* Tarzan Kota
* Drakula Mantu
 
'''1975'''
* Buaya Gile
* Benyamin Tukang Ngibul
* Setan Kuburan
* Benyamin Koboi Ngungsi
* Benyamin Raja Lenong
* Traktor Benyamin
* Samson Betawi
 
'''1976'''
* Zorro Kemayoran
* Hipies Lokal
* Si Doel Anak Modern
* Tiga Jango
* Benyamin Jatuh Cinta
* Tarzan Pensiunan
* Pinangan
 
'''1977'''
* Sorga
* Raja Copet
* Tuan, Nyonya dan Pelayan
* Selangit Mesra
 
'''1978'''
* Duyung Ajaib
* Dukun Kota
* Betty Bencong Slebor
* Bersemi Di Lembah Tidar
 
'''1981'''
* Musang Berjanggut
 
'''1983'''
* Tante Girang
* Sama Gilanya
 
'''1984'''
* Dunia Makin Tua / Asal Tahu Saja
 
'''1988'''
* Koboi Insyaf / Komedi lawak '88
 
'''1992'''
* Kabayan Saba Kota
 
== Program TV ==
* Benjamin Show TPI (1993-1995)
* Glamor TVRI (1994-1995)
 
== Sinetron ==
'''1994'''
* Mat Beken
 
'''1995'''
* Si Doel Anak Sekolahan
* Begaya FM
 
== Tautan Luar ==
* [http://www.etnikom.com/ Etnikom, jaringan Radio yang dikembangkan Benyamin Sueb]
 
[[Kategori:Artis Indonesia]]