Daniel 11: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8
 
(34 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Bible chapter|letname= Daniel 11 |previouslink= Daniel 10 |previousletter= pasal 10 |nextlink= Daniel 12 |nextletter= pasal 12 |book=[[Kitab Daniel]] |biblepart=[[Perjanjian Lama]] | booknum= 27 |category= [[Nabi-nabi Besar]] | filename= Leningrad-codex-23-daniel.pdf |size=250px | name= Leningrad Codex Daniel |caption=<div style="width: 250px; text-align: center; line-height: 1em">[[Kitab Daniel]] lengkap pada [[Kodeks Leningrad]], dibuat tahun 1008.</div>}}
'''Daniel 11''' (disingkat '''Dan 11''') adalah bagian dari [[Kitab Daniel]] dalam [[Alkitab Ibrani]] atau [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]]. Berisi riwayat [[Daniel]] yang berada di [[Babel]] pada [[abad ke-6 SM]].<ref name="Bergant">Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. ''Tafsir Alkitab Perjanjian Lama''. Jogjakarta: Kanisius.</ref><ref name="Lasor">{{id}} W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. ''Pengantar Perjanjian Lama 2. Sastra dan Nubuat''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN-13: 9789794150431</ref>
 
'''Daniel 11''' (disingkat '''Dan 11''') adalah bagian[[Pasal daridan ayat dalam Alkitab|pasal]] [[kesebelas]] [[Kitab Daniel]] dalam [[Alkitab Ibrani]] ataudan [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]]. Berisi riwayat [[Daniel]] yang berada di [[Babel]] pada [[abad ke-6 SM]].<ref name="Bergant">Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. ''Tafsir Alkitab Perjanjian Lama''. Jogjakarta: Kanisius.</ref><ref name="Lasor">{{id}} W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. ''Pengantar Perjanjian Lama 2. Sastra dan Nubuat''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN-13: 9789794150431</ref>
== Teks ==
* [[Pasal dan ayat dalam Alkitab|Pasal ini dibagi atas]] 45 ayat
* Berfokus pada penglihatan yang diterima [[Daniel]] pada tahun ketiga ([[536 SM]]) pemerintahan [[Koresh]], raja orang [[Persia]],<ref>{{Alkitab|Daniel 10:1}}</ref> yaitu pada hari ke-24 bulan pertama, ketika Daniel ada di tepi sungai besar, yakni [[sungai Tigris]].<ref>{{Alkitab|Daniel 10:4}}</ref>
* Merupakan kelanjutan dari [[Daniel 10|pasal 10]] dan bersambung ke [[Daniel 12|pasal 12]].
* Pasal 10-12 menjelaskan lebih lanjut penglihatan yang dicatat dalam [[Daniel 8|pasal 8]] dengan penglihatan kedua dengan topik tang sama. Hal ini sebagaimana halnya penglihatan pada [[Daniel 7|pasal 7]] menjelaskan penglihatan pada [[Daniel 2|pasal 2]]. Pasal 10 sebagai pembuka, pasal 11 isinya dan pasal 12 memuat penutup.<ref name=jfb>[http://m.studylight.org/commentaries/jfb/view.cgi?bk=da&ch=10%22.%201871-8 Jamieson, Robert, D.D.; Fausset, A. R.; Brown, David]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. "Commentary on Daniel 10". 1871-8.:1". "Commentary Critical and Explanatory on the Whole Bible". 1871-8.</ref>
* Berfokus pada penglihatan yang diterima [[Daniel]] pada tahun ketiga ([[536 SM]]) pemerintahan [[Koresh]], raja orang [[Persia]],<ref>{{Alkitab|Daniel 10:1}}</ref> yaitu pada hari ke-24 bulan pertama, ketika Daniel ada di tepi sungai besar, yakni sungai Tigris.<ref>{{Alkitab|Daniel 10:4}}</ref>
 
== Bahasa ==
Baris 12 ⟶ 14:
* Bahasa Ibrani:
** [[Teks Masoret|Masoretik]] (abad ke-10 M)
** [[Gulungan Laut Mati]] (akhir abad ke-2 SM);<ref name=hasel>[http://www.biblearchaeology.org/post/2012/07/31/New-Light-on-the-Book-of-Daniel-from-the-Dead-Sea-Scrolls.aspx#Article New Light on the Book of Daniel from the Dead Sea Scrolls] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170129060754/http://www.biblearchaeology.org/post/2012/07/31/New-Light-on-the-Book-of-Daniel-from-the-Dead-Sea-Scrolls.aspx#Article |date=2017-01-29 }} - Gerhard Hasel PhD. Associates for Biblical Research - Jul 31, 2012</ref> terlestarikan: ayat 1-2, 13-17, 25-29, 33-36, 38.<ref name=thewaytoyahuweh>[http://thewaytoyahuweh.com/research/dead-sea-scrolls/#daniel Dead sea scrolls - Daniel]</ref>
*** 4QDan<sup>a</sup> (4QDan112): terlestarikan: ayat: 13‑16<ref name=thewaytoyahuweh/>
*** 4QDan<sup>c</sup> (4QDan114): terlestarikan: ayat: 1‑2, 13‑17, 25‑29<ref name=thewaytoyahuweh/>
Baris 21 ⟶ 23:
 
== Ayat 1 ==
:''"Seperti dahulu aku juga mendampinginya untuk menguatkan dan menyokongnya, yakni pada tahun pertama pemerintahan Darius, orang Media itu."''<ref>{{Alkitab|Daniel 11:1}}</ref>
 
== Nubuat dan Penggenapan ==
Baris 37 ⟶ 39:
|Yang keempat akan mendapat kekayaan yang lebih besar dari mereka semua,<br />dan apabila ia telah menjadi kuat karena kekayaannya,<br />ia akan berusaha sekuat-kuatnya untuk melawan kerajaan Yunani.||{{Alkitab|Daniel 11:2}}||[[Xerxes I]] (485-465 SM) menyerang Yunani<br />paling sedikit 2 kali, tahun 485-483 SM dan 484-479 SM.
|}
* Raja-raja ini sesuai urutan penerus tahta [[Koresh]] di [[Kekaisaran Persia]] menurut catatan kuno [[Persia]] dan [[Yunani]].
 
== Ayat 3-4 ==
* {{Alkitab|Daniel 11:3}}: "Kemudian akan muncul.." menubuatkan bahwa setelah [[Xerxes I]], [[Kekaisaran Persia]] merosot reputasinya dan akhirnya dikalahkan oleh raja yang dicatat berikutnya, yang bukan dari [[Persia]].
{|class=wikitable
|<big>Nubuat</big>||<big>Ayat</big>||<big>Penggenapan</big>
|-
|Raja yang gagah perkasa,<br />akan memerintah dengan kekuasaan yang besar<br />dan akan berbuat sekehendaknya.<br />Baru saja muncul, maka kerajaannya akan pecah<br />dan terbagi-bagi menurut ke-4 mata angin dari langit<br />jatuh bukan kepada keturunannya,<br />dan tanpa kekuasaan seperti yang dipunyainya;<br />sebab kerajaannya akan runtuh dan menjadi milik<br />orang-orang yang lain dari padadaripada orang-orang ini.||{{Alkitab|Daniel 11:3-4}}||[[Aleksander Agung]] (336-323 SM) menguasai wilayah yang luas,<br />tetapi hanya menikmatinya dalam waktu singkat.<br />Setelah mati, kerajaannya runtuh dan terpecah menjadi 4 wilayah <br />kekuasaan terpisah bukan milik keturunannya:<br />1. [[Kerajaan Ptolemaik]] di [[Mesir]] (selatan)<br />2. [[Kekaisaran Seleukia|Kerajaan Seleukia]] di [[Persia]] (timur)<br />3. [[Kerajaan Pergamon]] di [[Asia Kecil]] (utara)<br />4. Kerajaan [[Makedonia]] di [[Yunani]] (barat).<br />Seluruh anggota keluarga dan keturunan Aleksander terbunuhmati dibunuh.<ref>Green, Peter (2007). Alexander the Great and the Hellenistic Age. Orion Books. ISBN 978-0-7538-2413-9.</ref>
|}
 
== Ayat 5-9 ==
Catatan:
* Negeri Selatan: [[Kerajaan Ptolemaik]] di [[Mesir]]
* Negeri Utara: [[Kekaisaran Seleukia|Kerajaan Seleukia]] di [[Siria]] dan [[Persia]]
Kedua kerajaan inilah yang dominan di antara 4 kerajaan warisan [[Aleksander Agung]], terutama berkaitan dengan sejarah bangsa Yahudi.
{|class=wikitable
|<big>Nubuat</big>||<big>Ayat</big>||<big>Penggenapan</big>
Baris 57 ⟶ 59:
|Raja negeri Selatan akan menjadi kuat||{{Alkitab|Daniel 11:5}}||[[Ptolemaios I]] mendirikan [[Kerajaan Ptolemaik]] di [[Mesir]]
|-
|Salah seorang dari panglima-panglimanya akan menjadi lebih kuat dari padanyadaripadanya dan orang ini memerintah, lalu kekuasaannya akan menjadi kekuasaan yang besar.||{{Alkitab|Daniel 11:5}}||[[Seleukos I Nikator]]<br />bekas jenderal dari [[Ptolemaios I]] yang kemudian<br />mendirikan [[Kekaisaran Seleukia]] di [[Persia]]<br />menguasai seluruh wilayah timur dari [[Asia Kecil]] sampai [[India]].
|-
|Beberapa tahun kemudian keduanya akan bersekutu:<br />puteri raja negeri Selatan akan datang kepada raja negeri Utara untuk mengadakan persetujuan.||{{Alkitab|Daniel 11:6}}||[[Ptolemaios II|Ptolemaios II Philadelphus]] (285-246 SM), putra [[Ptolemaios I]], menikahkan putrinya [[BereniceBerenike Phernophorus|Berenike]]<br />dengan cucu [[Seleukos I Nikator]], [[Antiokhos II Theos]] (262-246 SM)<br />yang sebelumnya menceraikan istrinya, [[Laodike I|Laodike]].
|-
|Tetapi puteri itu tidak berhasil, juga keturunannya tidak dapat bertahan: puteri itu akan diserahkan, demikian pula orang-orang yang mengantarnya, anak yang dilahirkannya dan orang yang mengawininya.||{{Alkitab|Daniel 11:6}}||Setelah [[Ptolemaios II]] mati (246 SM), Antiokhos II menceraikan Berenike<br />untuk mengawini lagi istri sebelumnya, Laodike.<br />Laodike meracuni Antiokhos II di [[Asia Kecil]] serta menyuruh bunuh Berenike, putranya dan rombongannya di [[Antiokhia]], supaya putranya sendiri [[Seleukos II|Seleukos II Callinicus]] (246-227 SM) dapat menjadi raja.
Baris 75 ⟶ 77:
|<big>Nubuat</big>||<big>Ayat</big>||<big>Penggenapan</big>
|-
|Anak-anaknya [negeri Utara] akan bersiap untuk berperang,<br />dan akan mengerahkan sejumlah tentara yang besar.||{{Alkitab|Daniel 11:10}}||[[Seleukos III|Seleukos III Soter]] (227-223 SM), menggantikan ayahnya, Seleukos II, mencoba mengumpulkan dana dengan menyerang [[Asia Kecil]] tapitetapi terbunuh di sana. Adiknya, [[Antiokhos III|Antiokhos III Agung]] (223-187 SM), meneruskan usaha dengan mengumpulkan tentara.
|-
|Salah seorang dari mereka itu akan bergerak maju melawan dia,<br />menggenangi dan meliputi semuanya seperti air bah;<br />dan pada serbuan yang kedua kalinya ia akan sampai ke benteng musuhnya.||{{Alkitab|Daniel 11:10}}||[[Antiokhos III]] merebut wilayah Palestina dari kekuasaan Mesir, bahkan mendekati kota benteng Raphia dalam perang tahun 219-217 SM.
Baris 97 ⟶ 99:
|Lalu ia akan memalingkan mukanya ke tanah-tanah pesisir dan banyak yang direbutnya||{{Alkitab|Daniel 11:18}}||Antiokhos III kemudian menyerang [[Asia Kecil]] tahun 197 SM dan Yunani tahun 192 SM. Ia sempat merebut sejumlah pulau-pulau di laut Ægean dan menyeberangi Hellespont.
|-
|Tetapi seorang panglima akan menghentikan penghinaannya itu, bahkan akan mengembalikan penghinaan itu kepadanya.||{{Alkitab|Daniel 11:18}}||Jenderal Romawi, [[Lucius Cornelius Scipio Asiaticus|Lucius Scipio Asiaticus]], mengalahkan Antiokhos III dalam pertempuran di Magnesia ([[190 SM]]). Dalam perjanjian perdamaian di Apamea tahun [[188 SM]], Jenderal Romawi, [[Scipio Afrikanus|Publius Scipio]], menuntut Antiokhos III mengurangi jumlah kapal perang menjadi 12 saja, membayar ongkos perang kepada Roma sebanyak 15.000 talenta selama 12 tahun mendatang dan sebagai jaminan, menyerahkan 20 orang sebagai sandera di Roma, termasuk putranya, [[Antiokhos IV Epiphanes|Antiokhos IV]].
|-
|Sesudah itu ia akan memalingkan mukanya ke kota-kota benteng di negerinya sendiri; tetapi ia akan tergelincir dan jatuh dan tidak akan ditemukan lagi.||{{Alkitab|Daniel 11:19}}||Antiokhos III kembali ke tanahnya sendiri, memaksa untuk memungut pajak guna mengganti kerugian perang setelah kalah dari Romawi, tetapi mati dibunuh oleh massa ketika hendak menjarah suatu kuil di daerah Babilon dekat kota Susan, propinsiprovinsi Elymais ([[187 SM]]).
|}
 
Baris 107 ⟶ 109:
|<big>Nubuat</big>||<big>Ayat</big>||<big>Penggenapan</big>
|-
|Menggantikan dia akan muncul seorang yang menyuruh seorang pemungut pajak menjalani bagian yang terindah dari kerajaan itu, tetapi beberapa hari kemudian ia akan dibinasakan, bukan oleh kemarahan atau oleh peperangan.||{{Alkitab|Daniel 11:20}}||[[SeleucusSeleukos IV]] (187-175 SM) menggantikan Antiokhos III dan menyuruh menteri keuangannya, Heliodorus, memungut pajak di wilayah yang kaya. Namun kemudian Heliodorus mengadakan persepakatan untuk membunuhnya dan menjadikan putranya, Antiokhus, yang berusia 5 tahun, menjadi raja boneka.
|-
|Menggantikan dia akan muncul seorang yang hina, yang tidak memperoleh martabat raja; tetapi dengan tak disangka-sangka ia akan datang merebut kedudukan raja dengan perbuatan-perbuatan licin.||{{Alkitab|Daniel 11:21}}||Mengambil kesempatan karena pewaris tahta masih kecil, [[AntiokhusAntiokhos IV|Antiokhos IV Epiphanes (Antiokhus IV Epifanes)]] (175-164 SM), mengaku sebagai putra Antiokhos III yang tadinya disandera di Roma, merebut tahta dengan siasat. Mula-mula ia mengambil hati raja Pergamum, Eumenes II, dan saudaranya, Attalus, sehingga diberi tentara untuk menggulingkan Heliodorus. Antiokhus IV diangkat menjadi wali untuk Antiokhus kecil, yang kemudian mati diracun, ketika Antiokhus IV sedang bepergian. Maka Antiokhus IV menjadi raja.<ref name="jfb_dan11"/> 1 Makabe 1:10 mencatat penggenapannya: "Dari padanya muncul seorang akar berdosa, Antiokhus Epiphanes, putra Raja Antiokhus (Antiokhos III); ia sebelumnya menjadi sandera di Roma. Ia mulai memerintah pada tahun ke-137 kerajaan orang Yunani". Tahun ke-137 kerajaan orang Yunani diidentifikasi sebagai tahun 175 SM.<ref name="jfb_dan11"/>
|-
|Seluruh tentara yang datang melanda akan dihanyutkan di hadapannya dan dihancurkan, bahkan juga seorang raja Perjanjian.||{{Alkitab|Daniel 11:22}}||[[Antiokhus IV]] berhasil mempertahankan kekuasaannya dengan cara licin. Pada tahun 175 SM ia memecat [[Imam Besar Yahudi]], Onias III bin Simon, yang ditafsirkan sebagai "rajaRaja Perjanjian", dan kemudian 170 SM membunuhnya. Ini dilakukannnya karena menerima suap dari saudara Onias III, Yason (atau Yosua) bin Simon, yang diangkat oleh Antiokhus IV menjadi imam besar (175-172 SM). Uang suap itu dikirim melalui Menelaus, yang memberi suap kepada Antiokhus IV, sehingga Yason dipecat dan Menelaus diangkat menjadi imam besar (172-162 SM).
|-
|Dan dari saat diadakan persekutuan dengan dia, ia akan berlaku curang, dan ia akan maju serta menjadi berkuasa, meskipun sedikit orang-orangnya.||{{Alkitab|Daniel 11:23}}||Meskipun orang-orangnya sendiri sedikit, [[Antiokhus IV]] berhasil mengadu domba dan mengkhianati sekutu-sekutunya, sehingga ia meraih kekuasaan mutlak di Kerajaan Siria.
Baris 117 ⟶ 119:
|Dengan tak disangka-sangka ia akan memasuki daerah-daerah yang paling subur dari negeri itu, dan melakukan apa yang belum pernah dilakukan oleh para bapa dan nenek moyangnya, yakni menghamburkan rampasan dan jarahan dan harta di antara orang-orangnya; juga terhadap tempat-tempat yang berbenteng ia membuat siasat, tetapi hanya untuk sementara waktu.||{{Alkitab|Daniel 11:24}}||[[Antiokhus IV]] meraih dukungan rakyatnya dengan menghambur-hamburkan uang di jalan (I Makabe 3:30) dan kepada semua orang-orang terdekatnya, terutama di kota-kota penting dan berbenteng, selama beberapa waktu.
|-
|Kekuatan dan keberaniannya akan ditujukannya melawan raja negeri Selatan dengan memakai tentara yang besar;||{{Alkitab|Daniel 11:25}}||Sejak tahun 170171 SM, [[Antiokhus IV]] memusatkan perhatian untuk mencari kelemahan Mesir yang saat itu diperintah oleh [[Ptolemaios VI Philometor]] yang berusia 14 tahun dan dianggapnya lemah. Kemudian ia berhasil menempatkan pasukan besar di perbatasan Mesir, yaitu di Pelusium, dekat Delta sungai Nil. 1 Makabe 1:17 mencatat penggenapannya: "Maka ia (Antiokhus Epiphanes) menyerang Mesir dengan pasukan yang kuat, dengan kereta-kereta berkuda dan gajah-gajah dan pasukan kavaleri dan dengan armada yang besar".
|-
|dan walaupun raja negeri Selatan itu akan bersiap untuk berperang dengan tentara yang amat besar dan kuat, ia tidak akan dapat bertahan, sebab akan diadakan siasat terhadap dia, <sup>11:26</sup>dan orang-orang yang makan dari santapannya akan meruntuhkannya: tentaranya akan hanyut dan banyak orangnya yang tewas dibunuh.||{{Alkitab|Daniel 11:25-26}}||Mesir berperang dengan [[Antiokhus IV]] di Pelusium yang mengambil resikorisiko dengan naik kuda di tengah-tengah peperangan. Tentara Mesir dikalahkan, tetapi Antiokhus IV melarang membunuh mereka, sebaliknya menggunakan mereka untuk merebut [[Memphis]]. Antiokhus IV juga menggalang persepakatan dengan penasehat terdekat [[Ptolemaios VI Philometor|Ptolemaios VI]] ("orang-orang yang makan dari santapannya"), antara lain Ptolemeus Macron (juga disebut "Ptolemeus, putra Dorymenes") yang diangkat oleh Ptolemaios VI sebagai gubernur Siprus, membelot dan diangkat oleh Antiokhus IV menjadi gubernur Coele-Syria dan Fenisia. 1 Makabe 1:18 mencatat penggenapanya: "Ia (Antiokhus Epiphanes) melawan raja Ptolemeus (Ptolemaios VI) dari Mesir dalam peperangan, dan Ptolemeus berbalik dan lari dari hadapannya, dan banyak orang terluka dan terbunuh".
 
|-
|Dan kedua raja itu bermaksud jahat, dan sedang mereka duduk bersama-sama pada satu meja, mereka akan saling membohongi; tetapi hal itu tidak akan berhasil, sebab akhir zaman itu belum mencapai waktu yang ditetapkan.||{{Alkitab|Daniel 11:27}}||[[Antiokhus IV]] memutuskan mengadakan perdamaian dengan Ptolemaios VI dan mereka mengadakan pertemuan dan perjamuan beberapa kali di Memphis. Namun, di balik itu, Antiokhus IV mengangkat [[Ptolemaios VIII Physkon]], menjadi raja di Aleksandria, yang membelot dari Ptolemaios VI kepada Antiokhus IV. Antiokhus IV bermaksud mengadu domba kedua saudara. Di sisi lain, Ptolemaios VI menerima perdamaian, mengingat Antiokhus IV sebenarnya masih pamannya (melalui Kleopatra, putri Siria) dan meletakkan kesalahan terjadinya perang pada menteri Eulaeus, salah satu walinya waktu dia masih kecil. Sebaliknya, Ptolemaios diam-diam membina hubungan dengan adiknya, Ptolemaios VIII, untuk bersatu melawan Antiokhus IV, tetapi tidak terjadi peperangan.
Baris 127 ⟶ 130:
|Pada waktu yang ditetapkan ia akan memasuki pula negeri Selatan, tetapi kali yang kedua ini tidak akan sama dengan yang pertama, karena akan datang kapal-kapal orang Kitim melawan dia, sehingga hilanglah keberaniannya.||{{Alkitab|Daniel 11:29-30}}||Tahun 168 SM [[Antiokhus IV]] mencoba menyerang Mesir, tetapi Ptolemaios VI dan Ptolemaios VII bersatu memukulnya mundur, dan mereka dibantu oleh tentara Romawi (=Kitim) yang datang dengan kapal-kapal perang. Ketika Antiokhus IV dan tentaranya menuju ke Aleksandria, mereka bertemu dengan 3 senator Romawi yang dipimpin oleh Gaius Popillius Laenas di Eleusis, di luar kota Aleksandria. Duta besar Romawi, Popillius, memberikan tuntutan Senat Roma agar Antiokhus IV mundur dari Mesir. Ketika raja meminta waktu untuk berunding, Popillius membuat garis lingkaran di sekeliling Antiokhus IV dengan tongkatnya sambil memerintahkan Antiokhus IV untuk tidak ke luar dari lingkaran itu sampai memberi jawaban. Akhirnya Antiokhus IV setuju untuk melakukan semua tuntutan Roma.
|-
|Lalu pulanglah ia dengan hati mendendam terhadap Perjanjian Kudus dan ia akan bertindak: setelah pulang kembali, ia akan menujukan perhatiannya kepada mereka yang meninggalkan Perjanjian Kudus. <sup>11:31</sup>Tentaranya akan muncul, mereka akan menajiskan tempat kudus, benteng itu, menghapuskan korban sehari-hari dan menegakkan kekejian yang membinasakan.||{{Alkitab|Daniel 11:30-31}}||[[Antiokhus IV]] melampiaskan marahnya dengan membunuhi penduduk Yudea yang dijumpainya di jalan, tapitetapi membiarkan orang-orang Yahudi Helenistik yang mendukungnya. Tentaranya menajiskan [[Bait Suci]] dan melarang upacara korban harian. Tanggal 15 [[Kislew]] (December) 168 SM, orang-orang Siria membangun altar menutupi altar korban bakaran, dan menempatkan patung Zeus Olympius di Bait Allah. Tanggal 25 [[Kislew]] [[168 SM]], dilakukan pengorbanan babi di atas altar untuk Zeus.
|-
|Dan orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak. <sup>33</sup>Dan orang-orang bijaksana di antara umat itu akan membuat banyak orang mengerti, tetapi untuk beberapa waktu lamanya mereka akan jatuh oleh karena pedang dan api, oleh karena ditawan dan dirampas. <sup>34</sup>Sementara jatuh, mereka akan mendapat pertolongan sedikit, dan banyak orang akan menggabungkan diri kepada mereka secara berpura-pura. <sup>35</sup>Sebagian dari orang-orang bijaksana itu akan jatuh, supaya dengan demikian diadakan pengujian, penyaringan dan pemurnian di antara mereka, sampai pada akhir zaman; sebab akhir zaman itu belum mencapai waktu yang telah ditetapkan.||{{Alkitab|Daniel 11:32-35}}||Antiokhus IV membuat sejumlah orang Yahudi murtad dari ajaran agamanya. Namun ada sekelompok orang-orang dari keluarga [[Makabe]] yang memberontak dan sempat menyucikan Bait Suci selama 8 hari sejak tanggal 25 [[Kislew]] [[165 SM]], 3 tahun setelah Antiokhus IV menajiskan tempat itu. Hal ini diperingati dengan perayaan [[Hanukkah]]. Karena berbagai pengkhianatan, banyak dari mereka terbunuh. Namun, keluarga Makabe akhirnya berhasil melepaskan diri dari kekuasaan Siria dan mendirikan dinasti [[Hasmonean]]. Antiokhus IV sendiri mati pada tahun [[164 SM]] setelah mendengar kabar kekalahan pasukannya di Persia dan Yudea.
|}
 
== ReferensiAyat 36 ==
[[Berkas:Antiochos IV Epiphanes.jpg|jmpl|ka|150px|Mata uang dengan gambar Antiokhos IV Epiphanes dan dewa Zeus Olympus]]
{{reflist}}
: ''Raja itu akan berbuat sekehendak hati; ia akan meninggikan dan membesarkan dirinya terhadap setiap allah. Juga terhadap Allah yang mengatasi segala allah ia akan mengucapkan kata-kata yang tak senonoh sama sekali, dan ia akan beruntung sampai akhir murka itu; sebab apa yang telah ditetapkan akan terjadi.''<ref>{{Alkitab|Daniel 11:36}}</ref>
Penggenapan:
* "Raja itu akan berbuat sekehendak hati" merujuk kepada [[Antiokhos IV Epiphanes|Antiokhos Epiphanes]], tetapi secara "antitipe" merujuk kepada [[Antikristus]], yaitu kepala ke-7 dari binatang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh yang dicatat pada {{Alkitab|Wahyu 13:1-18}}, dan binatang pada [[Armagedon]] ({{Alkitab|Wahyu 16:13, Wahyu 16:16; Wahyu 19:19}}). Ada yang menyamakan raja ini dengan raja Prancis, yang dianggap sebagai kepala ke-8 binatang yang dicatat pada {{Alkitab|Wahyu 17:11}}, yang merebut tahta kerajaan.<ref name="jfb_dan11"/>
* "membesarkan dirinya terhadap setiap allah" (bandingkan {{Alkitab|2 Tesalonika 2:4; Wahyu 13:5-6}}). Antiokhos menyamakan diri dengan [[Zeus]] Olympius, sebagai dewa di atas segala dewa.<ref name="jfb_dan11">[http://www.studylight.org/commentaries/jfb/view.cgi?bk=26&ch=11 Jamieson, Robert, D.D.; Fausset, A. R.; Brown, David]. "Commentary on Daniel 11". "Commentary Critical and Explanatory on the Whole Bible".</ref>
 
== Ayat 37 ==
: ''Juga para allah nenek moyangnya tidak akan diindahkannya; baik pujaan orang-orang perempuan maupun allah manapun juga tidak akan diindahkannya, sebab terhadap semuanya itu ia akan membesarkan diri.''<ref>{{Alkitab|Daniel 11:37}}</ref>
== Ayat 38 ==
: ''Tetapi sebagai ganti semuanya itu ia akan menghormati dewa benteng-benteng: dewa yang tidak dikenal oleh nenek moyangnya akan dihormatinya dengan membawa emas dan perak dan permata dan barang-barang yang berharga.''<ref>{{Alkitab|Daniel 11:38}}</ref>
== Ayat 39 ==
: ''Dan ia akan bertindak terhadap benteng-benteng yang diperkuat dengan pertolongan dewa asing itu. Siapa yang mengakui dewa ini akan dilimpahi kehormatan; ia akan membuat mereka menjadi berkuasa atas banyak orang dan kepada mereka akan dibagikannya tanah sebagai upah.''<ref>{{Alkitab|Daniel 11:39}}</ref>
== Ayat 40 ==
: ''Tetapi pada akhir zaman raja negeri Selatan akan berperang dengan dia, dan raja negeri Utara itu akan menyerbunya dengan kereta dan orang-orang berkuda dan dengan banyak kapal; dan ia akan memasuki negeri-negeri, dan menggenangi dan meliputi semuanya seperti air bah.''<ref>{{Alkitab|Daniel 11:40}}</ref>
== Ayat 41 ==
: ''Juga Tanah Permai akan dimasukinya, dan banyak orang akan jatuh; tetapi dari tangannya akan terluput tanah Edom, tanah Moab dan bagian yang penting dari bani Amon.''<ref>{{Alkitab|Daniel 11:41}}</ref>
== Ayat 42 ==
: ''Ia akan menjangkau negeri-negeri, dan negeri Mesir tidak akan terluput.''<ref>{{Alkitab|Daniel 11:42}}</ref>
== Ayat 43 ==
: ''Ia akan menguasai harta benda emas dan perak dan segala barang berharga negeri Mesir, dan orang Libia serta orang Etiopia akan mengikuti dia.''<ref>{{Alkitab|Daniel 11:43}}</ref>
== Ayat 44 ==
: ''Tetapi kabar-kabar dari sebelah timur dan dari sebelah utara akan mengejutkan hatinya, sehingga ia akan keluar dengan kegeraman yang besar untuk memusnahkan dan membinasakan banyak orang.''<ref>{{Alkitab|Daniel 11:44}}</ref>
Penggenapan:
 
* Raja Mithridates I dari Parthia mengambil kesempatan ketika Antiokhus menghadapi persoalan di barat untuk menyerang dari sebelah timur, merebut kota Herat pada tahun 167 SM dan mengganggu jalur perdagangan ke India, dan membagi dunia Yunani menjadi dua. Antiokhus menjadi cemas dan mengumpulkan tentaranya untuk menyerang. Mulanya sempat menguasai Armenia, tetapi kemudian dipukul mundur dan kekurangan biaya.
* Antiokhus IV mendengar kabar harta yang melimpah di utara, yaitu di sebuah kota di [[Persia]], dan dengan segera ia menyerang secara sengit untuk merebut kota itu, menjarahnya sampai habis dan menghancurkannya. Tetapi inipun gagal, malah ia harus melarikan diri. [[Flavius Yosefus]] (37-100) mencatat demikian:
:"Sekitar waktu ini, raja Antiokhus, ketika pergi ke negeri-negeri sebelah atas (utara), mendengar bahwa ada satu kota yang kaya di Persia, bernama Elymais; dan di sana ada sebuah kuil Diana yang sangat kaya, dan penuh dengan berbagai sumbangan yang diterimanya; juga senjata-senjata dan perisai-perisai dada, yang setelah diselidiki, diketahuinya telah ditinggalkan di sana oleh Alexander, putra Philip, raja Makedonia. Dan didorong oleh motif-motif ini, ia segera berangkat ke Elymais, dan menyerangnya, dan mengepungnya... Tetapi mereka mengusirnya dari kota itu, dan keluar dan mengejarnya, sedemikian jauhnya sehingga ia harus melarikan diri sampai sejauh Babel, dan kehilangan tentara dalam jumlah sangat besar."<ref name="yosefus_antiq_12_9_1">[[Flavius Yosefus]]. [[Antiquitates Iudaicae]] XII, 9.1.</ref>
 
== Ayat 45 ==
: '' Ia akan mendirikan kemah kebesarannya di antara laut dan gunung Permai yang kudus itu, tetapi kemudian ia akan menemui ajalnya dan tidak ada seorangpun yang menolongnya.''<ref>{{Alkitab|Daniel 11:45}}</ref>
Penggenapan:
* [[Antiokhus IV]] mati pada tahun [[164 SM]] (=tahun ke-149 kekaisaran Seleukia<ref>[[Flavius Yosefus]]. [[Antiquitates Iudaicae]] XII, 9.2.</ref>) setelah menderita penyakit parah dalam waktu yang lama akibat kecemasan mendengar kabar kekalahan pasukannya di Persia dan Yudea.<ref name="yosefus_antiq_12_9_1"/>
 
== Lihat pula ==
Baris 141 ⟶ 175:
* [[Darius orang Media]]
* [[Koresh Agung]]
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Daniel 9]], [[Daniel 10]], [[Daniel 12]], [[2 Tesalonika 2]], [[Wahyu 13]], [[Wahyu 16]], [[Wahyu 19]]
== Referensi ==
 
{{reflist}}
== Pranala luar ==
 
{{Daniel}}
 
[[Kategori:Pasal dalam Kitab Daniel|11]]