Alkitab bahasa Dayak Ngaju: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k menghapus Kategori:Bahasa Dayak Ngaju; menambahkan Kategori:Bahasa Ngaju menggunakan HotCat
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 22:
|online_address=[http://alkitab.sabda.org/verse.php?version=tb Alkitab Terjemahan Baru - Bahasa Suku]
|kejadian=
|yohanes=Karana kalote kapaham Hatalla jari sinta kalunen, sampai ie jari manenga Anake ije tonggal, mangat gagenep oloh, ijo percaya buang ie, dia binasa, tapitetapi mandino pambelom ije katatahi.
}}
 
'''Alkitab bahasa Dayak Ngaju''' adalah [[Alkitab]] yang diterjemahkan ke dalam [[bahasa Dayak Ngaju]] yang digunakan di daerah [[Kalimantan Tengah]] dan [[tenggara]], [[Indonesia]]. Bahasa Dayak muncul dalam tiga dialek menurut daftar milik the Bible Society; dialek Ngaju dipakai di daerah tenggara Borneo Belanda; dialek Sea Dayak (Dayak Laut) dipakai di daerah Sarawak, dan dialek Land Dayak (Dayak darat) atau Beta dipakai di daerah Sarawak. Perjanjian Baru diterjemahkan oleh J.F. Becker dan A. Hardeland of the Rhenish Missionary Society, dipublikasikan dalam dialek Ngaju pada tahun 1846, buku Sejarah Alkitab diterbitkan empat tahun sebelumnya. Alkitab diterjemahkan oleh Hardeland dan seorang Dayak pribumi yang bernama Timothy Marat dipublikasikan oleh [[Netherlands Bible Society]] pada tahun [[1858]]. Banyak misionaris dari Society for the Propagation of the Gospel mungkin lebih aktif dalam penerjemahan alkitab baik Land Dayak dan Sea Dayak; memproduksi versi-versi Injil dari tiga dialek awal, dan seluruh Perjanjian Baru pada dialek berikutnya. Kitab ini dipakai secara ektensif dengan penyalur [[British and Foreign Bible Society]].<ref>Kilgour, Rev. R, D.D. Alkitab di Tanah Hindia Belanda. Halaman 174.</ref> Kerja sama yang agak luar biasa telah diwujudkan oleh orang Timur dan orang Barat yang mula-mula menghasilkan Alkitab dalam bahasa Ngaju (Dayak). Pada tahun-tahun 1850an1850-an di Kalimantan Selatan, A. F. A. Herdeland rajin menterjemahkan Perjanjian Lama dari bahasa aslinya (bahasa Ibrani). Sekaligus Timotheus Marat rajin menterjemahkan Perjanjian Lama dari versi Leydekker (Bahasa Melayu Tinggi). Kedua terjemahan itu kemudian dibandingkan, pasal demi pasal. Setelah disatukan, versi bahasa Ngaju itu diuji dengan jalan dipakai oleh anak-anak Dayak di sekolah. Lalu Nikodemus Tomonggong menolog Hardeland dengan revisinya yang terakhir.<ref>Cermat, H.L. Alkitab: Dari Mana Datangnya?. Lembaga Literatur Baptis, Bandung. Halaman 29.</ref>
 
== Referensi ==