Buniayu, Tambak, Banyumas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Migrasi 3 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q7475752 |
Rintojiang (bicara | kontrib) k Suntingan Manualsamsung (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Great achievement Tag: Pengembalian |
||
(35 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{refimprove}}
{{Desa
|nama = Buniayu,
Baris 10:
}}
'''Buniayu''' adalah sebuah [[
Desa Buniayu tergolong sebagai desa agraris karena sebagian penduduknya berpencaharian sebagai petani.
[[Berkas:Buniayu.jpg|300px|thumb|center]]▼
== Kondisi geografis ==
Wilayah Desa Buniayu berbukit-bukit serta bertanah subur karena diapit oleh dua sungai kecil, yaitu Sungai Ijo dan Sungai Manggis.
== Perekonomian penduduk ==
Mayoritas penduduk Desa Buniayu adalah petani, sementara sebagian kecil adalah PNS dan wirausahawan. Namun, sebagian besar pemudanya pergi merantau ke kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan kota besar lainnya di Sumatera, Kalimantan, dan Bali. Sebagian juga bekerja sebagai TKI di mancanegara. Para perantau sangat memberikan sumbangan terhadap kemajuan perekonomian Desa Buniayu.
[[Berkas:Angsa_di_halaman_warga.jpg|300px||thumb|center]]▼
=== Pertanian ===
Dengan luas persawahan yang menyebar di sekeliling desa, rata-rata panen padi di Desa Buniayu adalah 2 kali per tahun dan diikuti dengan penanaman palawija.▼
▲[[Berkas:Angsa_di_halaman_warga.jpg|
▲
=== Objek wisata ===
Desa Buniayu di apit oleh 2 sungai kecil, Sungai Ijo dan Sungai Manggis. Terowongan Ijo yang pernah di pakai sebagai lokasi syuting film Kereta Api Terakhir hanya berjarak sekitar 50 meter dari tepi timur Desa Buniayu.▼
Desa Buniayu hanya berjarak sekitar 40 km dari Objek Wisata Pantai Ayah/Logending, Kebumen. Desa juga dekat dengan Objek Wisata Goa Jatijajar dan Goa Petruk, Kebumen.
== Administrasi ==
=== Lokasi ===
▲Desa Buniayu
=== Pembagian Wilayah ===
Desa Buniayu terbagi dari empat ''grumbul'' (dukuh), yaitu Bengkek, Binayu, Gandu, dan Guntur. Dukuh Bengkek merupakan dukuh yang paling padat dan maju secara fisik bangunan rumahnya. Namun dari sisi ekonomi, gerumbul Sigandu dan Guntur merupakan wilayah dengan ekonomi yang paling mapan, hal ini diketahui dari data bahwa lahan persawahan di Desa Buniayu, sebagian besar dimiliki oleh warga Sigandu dan Guntur. Wilayah desa Buniayu, terutama Sigandu dan Guntur adalah lahan subur, sementara wilayah Gerumbul Bengkek merupakan dataran yang berbukit, dengan kontur tanah miring dan tanah liat.
Hal lain juga dapat dilihat dari Jamaah Haji yang berasal dari Desa Buniayu, umumnya berasal dari Sigandu dan Guntur, adapun strata ekonomi peringkat 3 ada di gerumbul Buniayu.
Legenda dari Buniayu cukup unik, Kata Buniayu berasal dari kata "Ibune + Ayu" = Ibunya Cantik, Kecantikannya begitu mempesona. Buniayu, sebutan ini awalnya adalah dari para pengagum sang pemimpin desa ini dimasa awal, seorang Ibu pemimpin yang rela untuk tidak menikah demi memimpin sebuah desa. Ibu inilah yang kemudian disebut "Perawan Sunti" atau Perawan Suci. Seorang gadis yang bertahan hidup tanpa menikah hingga akhir hayatnya, dan tetap mempertahankan kesuciannya.▼
Konon Ibu Sunti ini adalah anak dari "Mbah Buyut Lekor". Mbah Buyut Lekor merupakan orang yang pertama kali babat desa Buniayu. Kepemimpinan Ibu Sunti tidak perlu diragukan lagi. Seorang Pemimpin Desa yang begitu bijaksana namun tegas dalam bersikap, rela mengorbankan kehidupannya demi warga desanya. Ibu Sunti begitu mempesona, keliling desa naik kuda menyambangi warganya.▼
Makam dari Ibu Sunti berada di Grumbul Sigandu, makamnya sebelah barat jalan. Sedangkan Orang Tuanya, "Mbah Buyut Lekor" ada disisi timur dipinggir kali Ijo. Makam inilah yang saat ini disebut sebagai Panembahan. Makam Ibu Sunti disebut "Panembahan Perawan Sunti" dan dan Makam Mbah Buyut Lekor disebut "Panembahan Buyut Lekor".▼
Panembahan Perawan Sunti banyak didatangi para Gadis yang nyekar, bertawasul dan berdo'a disana untuk dimudahkan mendapatkan Jodohnya. Ada himbauan dari Mbah Juru Kunci bahwa bila ada gadis yang disakiti oleh lelaki karena cinta, sangatlah "DILARANG DATANG" ke Panembahan Perawan Sunti, karena kalo bila ia bertawasul dan berdo'a di Makam ini dan menyebut nama Lekaki yang menyakitinya maka lelaki itu akan tergila-gila, obatnya adalah hanya dengan menikahinya.▼
Ibu Sunti tidak ingin anak cucunya tidak menikah karena sakit hati, Ibu Sunti tidak menikah karena perjuangannya dan lebih mementingkan warga desanya daripada dia menikah dan meninggalkan warga yang dicintainya. "Ibu Sunti tidak menikah bukan karena patah hati atau kecewa dengan Lelaki" Makanya Ibu Sunti tidak rela kalo anak cucunya ada yang tidak nikah. Mitos bahwa akan ada yang meneruskan perjuangan dalam bidang sosial itu mungkin benar adanya. Mengorbankan diri sendiri untuk tidak menikah dan menjadi perawan sunti adalah suatu pilihan. Kita harus menghormatinya, asal bukan karena alasan sakit hati lalu tidak menikah. Ibu Sunti sangat membencinya, dan itu tidak bisa dijadikan alasan. Pesannya : "Biarlah Ibu sendiri yang menjadi perawan suci hingga akhir hayat".▼
5. Ritual Limolasan di Talang, setiap bulan purnama di bulan Sya'ban, menjelang Ramadhan.▼
▲Bila anda tertarik dengan kisah ini, datanglah ke Desa Buniayu. Lokasinya ada di Lintas Selatan Pulau Jawa, sekitar 27 Km dari Kota Banyumas menuju Magelang via Buntu, atau 10 KM sebelum kota Gombong. Bila anda dari arah Jakarta maka desa ini ada disisi kanan. Jalan utama desa ini ada di tengah-tengah lintasan Pereng, antara Kali Manggis dan Kali Ijo.
{| class="Tabel Kategori Jumlah Penduduk"
|-
! No !! Nama Dukuh !! Jumlah Penduduk !! Kategori
|-
| 1. || Sigandu || jiwa || Padat
|-
| 2. || Bengkek || jiwa || Padat
|-
| 3. || Guntur || jiwa || Padat
|-
| 4. || Binayu || jiwa || Padat
|}
== Sarana dan prasarana ==
=== Transportasi dan Komunikasi ===
Jalan di desa Buniayu sebagian sudah beraspal. Pada wilayah yang digunakan sebagai lahan pertanian, hampir seluruh jalan sudah dilapisi aspal.
Desa Buniayu sudah memiliki saluran listrik dan telepon.
=== Kesehatan ===
Sarana Bidan Desa tersedia di Desa Buniayu, bahkan Bidan yang sebelumnya menjadi Bidan Desa, saat ini masih menetap di Desa Buniayu, sehingga ada 2 bidan yang praktek di desa ini.
=== Pendidikan ===
[[Berkas:Sd n 3 buniayu.jpg|kiri|240px|jmpl|Bangunan SDN Buniayu 3]]
Desa Buniayu memiliki fasilitas pendidikan berupa tiga SD Negeri, yaitu SDN Buniayu 1 sampai 3. Selain itu, juga tersedia satu TK dan satu SMP Swasta serta Pondok Pesantren.
SDN Buniayu 1 termasuk ke dalam SD favorit hingga ke tingkat Kabupaten Banyumas.
Para santri di Pondok Pesantren Miftahul Falah juga berasal dari desa-desa sekitar. Sebagian juga berasal dari luar [[Pulau Jawa]], misalnya Palembang dan Lampung. Pendidikan yang diberikan setingkat dengan SLTP.
=== Keagamaan ===
Tempat ibadah yang tersedia adalah lima Masjid Jami'e.
== Legenda ==
Penduduk Desa Buniayu memiliki banyak cerita rakyat yang turun-temurun. Misalnya adalah legenda Panembahan Perawan Sunti yang konon menyatakan bahwa di Desa Buniayu akan selalu ada pemuda ataupun pemudi yang tidak menikah dalam satu masa.
=== Asal Mula Nama Desa Buniayu ===
▲
▲Konon, Ibu Sunti
▲Makam
▲Makam Panembahan Perawan Sunti banyak didatangi para
▲Ibu Sunti tidak ingin anak
Namun, terdapat mitos bahwa akan ada yang meneruskan perjuangan Ibu Sunti dalam bidang sosial, yaitu dengan mengorbankan diri sendiri untuk tidak menikah.
=== Ritual Limolasan di Talang ===
▲
Tradisi ini mulai menghilang perlahan sejak kurang lebih tahun 2005. Masyarakat sudah mulai melupakan seiring dengan perubahan generasi. Kondisi Talang sendiri sekarang sudah tidak seramai dulu.
|