Ulun Lampung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan Xqbot (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Swarabakti
Tag: Perubahan target pengalihan Pengembalian
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{gabungkepada|#ALIH [[Suku Lampung}}]]
 
'''Ulun Lampung''' secara tradisional geografis adalah suku yang menempati seluruh provinsi Lampung dan sebagian provinsi [[Sumatra Selatan]] bagian selatan dan tengah yang menempati daerah Martapura, Muaradua di OKU, Kayu Agung, Komering di OKI, Merpas diselatan [[Bengkulu]] serta Cikoneng di pantai barat [[Banten]].
 
== Asal usul ==
Asal usul ulun Lampung (Orang Lampung atau Etnis Lampung) belum diketahui secara meyakinkan.
 
Prof Hilman Hadikusuma di dalam bukunya (Adat Istiadat Lampung:1983) mengungkapkan bahwa menurut riwayat di sebagian wilayah Lampung, generasi awal Ulun Lampung berasal dari beberapa tempat, salah satunya berasal dari Sekala Brak, di kaki Gunung Pesagi, Lampung Barat. Penduduknya dihuni oleh Buay Tumi yang dipimpin oleh seorang wanita bernama Ratu Sekerummong. Negeri ini menganut kepercayaan dinamisme, yang dipengaruhi ajaran Hindu Bairawa.
 
Buay Tumi kemudian dipengaruhi empat orang pembawa Islam yang berasal dari Pagaruyung, Sumatra Barat yang datang ke sana. Mereka adalah Umpu Bejalan di Way, Umpu Nyerupa, Umpu Pernong dan Umpu Belunguh. Keempat Umpu inilah yang merupakan cikal bakal Paksi Pak Sekala Brak sebagaimana diungkap kitab Kuntara Raja Niti. Namun dalam versi buku Kuntara Raja Niti, nama puyang itu adalah Inder Gajah, Pak Lang, Sikin, Belunguh, dan Indarwati. Berdasarkan Kuntara Raja Niti, Prof Hilman Hadikusuma menyusun hipotesis keturunan Ulun Lampung sebagai berikut:
 
* Inder Gajah{{br}}
Gelar: Umpu Lapah di Way{{br}}
Kedudukan: Puncak Dalom, Balik Bukit{{br}}
Keturunan: Orang Abung{{br}}
 
* Pak Lang{{br}}
Gelar: Umpu Pernong{{br}}
Kedudukan: Hanibung, Batu Brak{{br}}
Keturunan: Orang Pubiyan{{br}}
 
* Sikin{{br}}
Gelar: Umpu Nyerupa{{br}}
Kedudukan: Tampak Siring, Sukau{{br}}
Keturunan: Jelma Daya{{br}}
 
* Belunguh{{br}}
Gelar: Umpu Belunguh{{br}}
Kedudukan: Kenali, Belalau{{br}}
Keturunan: Peminggir{{br}}
 
* Indarwati{{br}}
Gelar: Puteri Bulan{{br}}
Kedudukan: Cenggiring, Batu Brak{{br}}
Keturunan: Tulang Bawang{{br}}
 
== Adat-istiadat ==
Pada dasarnya jurai Ulun Lampung adalah berasal dari Sekala Brak, namun dalam perkembangannya, secara umum masyarakat adat Lampung terbagi dua yaitu masyarakat adat Lampung Saibatin dan masyarakat adat Lampung Pepadun. Masyarakat Adat Saibatin kental dengan nilai aristokrasinya, sedangkan Masyarakat adat Pepadun yang baru berkembang belakangan kemudian setelah seba yang dilakukan oleh orang abung ke banten lebih berkembang dengan nilai nilai demokrasinya yang berbeda dengan nilai nilai Aristokrasi yang masih dipegang teguh oleh Masyarakat Adat Saibatin.
 
=== Masyarakat adat Lampung Saibatin ===
Masyarakat Adat Lampung Saibatin mendiami wilayah adat: Labuhan Maringgai, Pugung, Jabung, Kalianda, Raja Basa, Teluk Betung, Padang Cermin, Cukuh Balak, Way Lima, Talang Padang, Kota Agung, Semaka, Suoh, Sekincau, Batu Brak, Belalau, Liwa, Pesisir Krui, Ranau, Martapura, Muara Dua, Kayu Agung, empat kota ini ada di Provinsi [[Sumatra Selatan]], Cikoneng di Pantai [[Banten]] dan bahkan Merpas di Selatan [[Bengkulu]]. Masyarakat Adat Saibatin seringkali juga dinamakan Lampung Pesisir karena sebagian besar berdomisili di sepanjang pantai timur, selatan dan barat lampung, masing masing terdiri dari:
 
* Keratuan Melinting (Lampung Timur)
 
* Keratuan Darah Putih (Lampung Selatan)
 
* Keratuan Putih Bandakh Lima Teluk Semaka di Cukuh Balak, Limau, Kelumbayan, Kelumbayan Barat, Kedondong, Way Lima, Way Khilau, Pardasuka, Pardasuka Selatan, Bulok, Talang Padang, Gunung Alif, serta sebagian Padang Cermin, Punduh Pedada, Teluk Betung dan Kalianda (Tanggamus - Pesawaran - Pringsewu - Lampung Selatan) terdiri dari: BANDAKH SEPUTIH, yaitu: Buay Humakhadatu, Buay TambaKukha, Buay HuluDalung, Buay HuluLutung, Buay Pematu, Buay Akhong dan Buay Pemuka. BANDAKH SEBADAK, yaitu: Buay Mesindi (Tengklek). BANDAKH SELIMAU, yaitu: Buay Tungau, Buay Babok dan Buay Khandau. BANDAKH SEPERTIWI, yaitu: Buay Sekha, Buay Samba dan Buay Aji. BANDAKH SEKELUMBAYAN, yaitu: Buay Balau (Gagili), Buay Betawang dan Buay Bakhuga.
 
* Keratuan Komering (Provinsi [[Sumatra Selatan]])
 
* Cikoneng Pak Pekon (Provinsi [[Banten]])
* Paksi Pak [[Sekala Brak]] (Lampung Barat)
 
=== Masyarakat adat Lampung Pepadun ===
Masyarakat beradat Pepadun/Pedalaman terdiri dari:
 
* Abung Siwo Mego (Unyai, Unyi, Subing, Uban, Anak Tuha, Kunang, Beliyuk, Selagai, Nyerupa). Masyarakat Abung mendiami tujuh wilayah adat: Kotabumi, Bandar Buyut, Sukadana, Terbanggi Labuhan Maringgai, Gunung Sugih, dan Terbanggi Besar
 
* Mego Pak Tulangbawang (Puyang Umpu, Puyang Bulan, Puyang Aji, Puyang Tegamoan). Masyarakat Tulangbawang mendiami empat wilayah adat: Menggala, Mesuji, Panaragan, dan Wiralaga.
 
* Pubian Telu Suku (Minak Patih Tuha atau Suku Manyarakat, Minak Demang Lanca atau Suku Tambapupus, Minak Handak Hulu atau Suku Bukujadi). Masyarakat Pubian mendiami delapan wilayah adat: Tanjungkarang, Balau, Bukujadi, Tegineneng, Seputih Barat, Padang Ratu, Gedungtataan, dan Pugung.
 
* Sungkay-WayKanan Buay Lima (Pemuka, Bahuga, Semenguk, Baradatu, Barasakti, yaitu lima keturunan Raja Tijang Jungur). Masyarakat Sungkay-WayKanan mendiami sembilan wilayah adat: Negeri Besar, Ketapang, Pakuan Ratu, Sungkay, Bunga Mayang, Blambangan Umpu, Baradatu, Bahuga, dan Kasui.
 
== Falsafah Hidup Ulun Lampung ==
Falsafah Hidup Ulun Lampung termaktub dalam kitab ''Kuntara Raja Niti'', yaitu:
* ''Piil-Pusanggiri'' (malu melakukan pekerjaan hina menurut agama serta memiliki harga diri)
* ''Juluk-Adok'' (mempunyai kepribadian sesuai dengan gelar adat yang disandangnya)
* ''Nemui-Nyimah'' (saling mengunjungi untuk bersilaturahmi serta ramah menerima tamu)
* ''Nengah-Nyampur'' (aktif dalam pergaulan bermasyarakat dan tidak individualistis)
* ''Sakai-Sambaian'' (gotong-royong dan saling membantu dengan anggota masyarakat lainnya)
 
Sifat-sifat di atas dilambangkan dengan ‘lima kembang penghias ''sigor''’ pada lambang [[Provinsi Lampung]].
 
Sifat-sifat orang Lampung tersebut juga diungkapkan dalam ''adi-adi'' (pantun):
 
''Tandani Ulun Lampung, wat Piil-Pusanggiri''{{br}}
''Mulia heno sehitung, wat liom khega dikhi''{{br}}
''Juluk-Adok kham pegung, Nemui-Nyimah muakhi''{{br}}
''Nengah-Nyampur mak ngungkung, Sakai-Sambaian gawi.''{{br}}
 
== Bahasa Lampung ==
Artikel Lengkap di [[Bahasa Lampung]]
 
'''Bahasa Lampung''', adalah sebuah [[bahasa]] yang dipertuturkan oleh Ulun [[Lampung]] di Provinsi Lampung, selatan palembang dan pantai barat Banten.
 
Bahasa ini termasuk cabang Sundik, dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia barat dan dengan ini masih dekat berkerabat dengan [[bahasa Sunda]], [[bahasa Batak]], [[bahasa Jawa]], [[bahasa Bali]], [[bahasa Melayu]] dan sebagainya.
 
Berdasarkan peta bahasa, Bahasa Lampung memiliki dua subdilek. Pertama, dialek A (api) yang dipakai oleh ulun Sekala Brak, Melinting Maringgai, Darah Putih Rajabasa, Balau Telukbetung, Semaka Kota Agung, Pesisir Krui, Ranau, Komering dan Daya (yang beradat Lampung Saibatin), serta Way Kanan, Sungkai, dan Pubian (yang beradat Lampung Pepadun). Kedua, subdialek O (nyo) yang dipakai oleh ulun Abung dan Tulangbawang (yang beradat Lampung Pepadun).
 
Dr Van Royen mengklasifikasikan Bahasa Lampung dalam Dua Sub Dialek, yaitu Dialek Belalau atau Dialek Api dan Dialek Abung atau Nyow.
 
== Aksara Lampung ==
Artikel Lengkap di [[Aksara Lampung]]
 
'''Aksara lampung''' yang disebut dengan '''Had Lampung''' adalah bentuk tulisan yang memiliki hubungan dengan aksara Pallawa dari India Selatan. Macam tulisannya fonetik berjenis suku kata yang merupakan huruf hidup seperti dalam Huruf Arab dengan menggunakan tanda tanda fathah di baris atas dan tanda tanda kasrah di baris bawah tapi tidak menggunakan tanda dammah di baris depan melainkan menggunakan tanda di belakang, masing-masing tanda mempunyai nama tersendiri.
 
Artinya Had Lampung dipengaruhi dua unsur yaitu Aksara Pallawa dan Huruf Arab. Had Lampung memiliki bentuk kekerabatan dengan [[aksara Rencong]], Aksara Rejang Bengkulu dan Aksara Bugis. Had Lampung terdiri dari huruf induk, anak huruf, anak huruf ganda dan gugus konsonan, juga terdapat lambing, angka dan tanda baca. Had Lampung disebut dengan istilah KaGaNga ditulis dan dibaca dari kiri ke kanan dengan Huruf Induk berjumlah 20 buah.
 
Aksara lampung telah mengalami perkembangan atau perubahan. Sebelumnya [[Had]] [[Lampung]] kuno jauh lebih kompleks. Sehingga dilakukan penyempurnaan sampai yang dikenal sekarang. [[Huruf]] atau Had Lampung yang diajarkan di sekolah sekarang adalah hasil dari penyempurnaan tersebut.
 
== Marga di Lampung ==
Artikel Lengkap di [[Marga di Lampung]]
ada 4 marga di kerajaan tulang bawang tepatnya di lampung . yaiutu:
Buai Bulan,
Buai Tegamoan,
Buai Umpu dan
--[[Istimewa:Kontribusi pengguna/103.10.67.146|103.10.67.146]] 7 Oktober 2014 07.35 (UTC)Buai Aji,
 
== Sastra ==
Artikel Lengkap di [[Sastra Lampung]]
 
== Tokoh Tokoh Suku Lampung ==
 
Negarawan dan Politisi:
 
* [[Aburizal Bakrie]]
* [[Ryamizard Ryacudu]]
* [[Alzier Dianis Tabranie]]
* [[Bagir Manan]]
* [[Tursandi Alwi]]
* [[Pangeran Edward Syah Pernong|Edward Syah Pernong]]
* [[Sjafrudin Ratuprawiranegara]]
 
Praktisi dan Profesional:
 
* [[Henry Yosodiningrat]]
* [[Andi Arief]]
* DR. Suparman Marzuki, SH, MH
 
Seniman dan Budayawan:
 
* [[Andi Ahmad Sampoerna Jaya]]
* [[Hila Hambala]]
* Firman Al Hakim (Gitaris Tercepat di Indonesia)
 
Akademisi dan Tokoh Pendidikan:
 
* [[Borisman]]
* [[Irfan Anshori]]
* [[Hilman Hadikusuma]]
 
Wartawan dan Jurnalis:
 
* [[Sazeli Rais]]
* [[Herman Zuhdi]]
* [[Yasir Denhas]]
* [[Udo Z. Karzi]]
 
Pahlawan Pejuang Kemerdekaan:
 
* [[Radin Inten II]]
* [[Pangeran Siagul Agul]]
* [[Batin Mangunang]]
 
== Referensi ==
* Hilman Hadikusuma dkk. 1983. ''Adat-istiadat Lampung''. Bandar Lampung: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung.
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://ulunlampung.blogspot.com/2007/05/teori-asal-usul-ulun-lampung.html Teori Asal Usul-ulun Lampung]
 
* {{id}} [http://www.pariwisata.lampung.go.id/sejarah.php Sejarah Kerajaan Sekala Brak]
* {{id}} [http://history.melayuonline.com/?a=SlZ1L29QTS9VenVwRnRCb20%3D= Kerajaan Skala Brak]
 
== Lihat pula ==
* [[Kepaksian Sekala Brak]]
 
[[Kategori:Lampung]]
[[Kategori:Suku bangsa di Indonesia]]