Aturan Trapesium Rekursif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muwachnur (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(17 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan}}
:::'''Aturan Trapesium [[Rekursif]]'''merupakan suatu metode pengintegralan dalam analisis numerik.
di'''Aturan Trapesium [[Rekursif]]''' merupakan suatu metode pengintegralan dalam analisis numerik. Di dalam Kalkulus, integral tentu didefinisikan sebagai sebuah limit jumlah [[jumlah Riemann]]. Selanjutnya, menurut [[Teorema Dasar Kalkulus]] integral tersebut dapat dihitung dengan rumus,
 
<math>\int_a^b f(x)\,dx = F(b)-F(a)</math>
 
Dengan ''F(x)'' adalah [[antiderivatif]] ''f(x)'' (yakni ''F’(x)=f(x)''). Banyak integral tentu yang dapat dihitung dengan rumus tesebut, namun demikian, tidak sedikit integral tentu yang tidak dapat dihitung dengan rumus diatasdi atas, hal itu dikarenakan integran ''f(x)''tidak mempunyai antiderivatif yang dapat dinyatakan dalam fungsi-fungsi elementer. Dalam hal ini perhitungan yang dapat dilakukan adalah secara numerik.
 
Integrasi numerik merupakan suatu alat utama yang digunakan para [[ilmuwan]] untuk mendapatkan nilai-nilai hampiran untuk integral tentu yang tidak dapat diselesaikan secara analitik. Dalam mendapatkan nilai-nilai hampiran integral tentu, digunakan banyak metode, salah satu metode yang dapat digunakan adalah [[Aturan Trapesium Rekursif]]. Berikut akan dijelaskan penghitungan integral tentu menggunakan Aturan Trapesium Rekursif.
 
 
== Aturan Trapesium Rekursif ==
 
Misalkan <math>f</math>
adalah suatu fungsi yang terdefinisi pada <math> [a,b]
Baris 18 ⟶ 19:
<math>k=0,1,2,3,...n </math>. Perhatikan aturan trapesium
untuk fungsi
<math>f</math> terhadap partisi diatasdi atas (untuk keperluan
pembahasan pada bagian ini, kita gunakan notasi kuadratur dengan
menyertekanmenyertakan cacah dan lebar subinterval),
 
<math>\ T_n(f,h)
=\frac{h}{2}(f_0+2f_1+2f_2+....+2f_{n-1} + f_n)</math>
 
:::<math>=\frac{h}{2}(f_0+ f_n)+h(f_1+f_2+....+f_(n-1))</math>
 
:::<math>=\frac{h}{2}(f_0+ f_n)+ h \sum_{k=1}^{n-1} f_k</math>...................(1)
 
Jika lebar setiap subinterval diperkecil separonya, maka didapat
Baris 33 ⟶ 34:
<math>\ T_{2n}(f,\frac{h}{2}) =\frac{h}{4}(f_0+f_{2n})+\frac{h}{2}\sum_{k=1}^{2n-1} f_k</math>
 
:::<math>=\frac{h}{4}(f_0+ f_{2n})+ \frac{h}{2}\sum_{j=1}^{n-1}f_{2j}+\frac{h}{2}\sum_{j=1}^n f_{2j-1}</math>...................(2)
 
<math>\ T_{2n}(f,\frac{h}{2}) =\frac{T_n(f,h}{2}+\frac{h}{2}\sum_{j=1}^n f_{2j-1}</math>...................(3)
Baris 39 ⟶ 40:
Pada (1) berlaku <math>f_k=f(x_0+kh)</math>, sedangkan pada
(2) berlaku <math>f_k=f(x_0+kh/2</math>,
sehingga <math>f_{2k}</math>, pada (2) sama
dengan <math>f_k</math> pada (1). Rumus (3) disebut rumus
trapesium rekursif. Rumus ini
memungkinkan penggunaan aturan trapesium majemuk secara efisien, tanpa
harus menghitung ulang nilai-nilai fungsi di beberapa absis yang sudah
dihitung sebelumnya. Untuk <math>h=(b-a)</math>, dan
<math>n=1,2,4,8,16.......</math> atau
<math>n=2^0,2^1,2^2,2^3,2^4,......,2^k......</math> Kita
akan mendapatkan barisan aturan trapesium <math>T_0,T_1,T_2,T_3,.....T_k,....</math> dengan,
 
<math>T_0,T_1,T_2,T_3,.....T_k,....</math>
 
dengan,
 
<math>T_0 = T_1(f,h)=\frac{h}{2}(f(a)+f(b))</math>
dan,<math>T_k=T_{2^k}(f,\frac{h}{2^k})</math>, k=1,2,3,...
yang memenuhi hubungan <math>T_{k+1}=\frac{T_k}{2}+\frac{h}{2^{k+1}}\sum_{j=1}^{2^k}f_{2j-1}</math>,
dengan <math>f_1=f(a+i(\frac{h}{2^{k+1}})</math>............... (4)
 
== Langkah-langkah Aturan Trapesium Rekursif ==
dan,
 
<math>T_k=T_{2^k}(f,\frac{h}{2^k})</math>, k=1,2,3,...
 
yang memenuhi hubungan
 
<math>T_{k+1}=\frac{T_k}{2}+\frac{h}{2^{k+1}}\sum_{j=1}^{2^k}f_{2j-1}</math>,
dengan<math>f_1=f(a+i(\frac{h}{2^{k+1}})</math>............... (4)
 
 
==Langkah-langkah Aturan Trapesium Rekursif==
 
Dalam menghitung hampiran <math>\int_a^b f(x)\,dx</math>dengan aturan trapesium rekursif, kita lakukan langkah-langkah sebagai berikut;
 
 
'''<math>h=b-a</math>'''
 
<math>T_0=\frac{h}{2}(f(a)+f(b))</math>
Baris 79 ⟶ 68:
 
<math>T_3=\frac{T_2}{2}+\frac{h}{8}(f_1+f_3+f_5)</math>
.
.
.
dst
 
== Contoh Penghitungan Integral Menggunakan MATLAB ==
 
Misalkan kita akan menghitung integral <math>\int_1^5 f(x)\,dx</math>,dengan menggunakan Aturan Trapesium Rekursif. Untuk lebih memudahkan penghitungan dalam MATLAB, telebih dahulu kita buat fungsi dalam M file, berikut fungsinya
 
 
function Tn=trapesiumrekursif(f,n,a,b)
 
h=b-a;
 
if n==0, Tn=h*(f(a)+f(b))/2;
 
else if n>0,
 
index=[1:2:2^n-1];
 
x=a+h*index/(2^n);
 
F=f(x);
 
Jf=sum(F);
 
Tn=trapesiumrekursif(f,n-1,a,b)/2+Jf*h/(2^n);
 
end
 
end
 
 
Kita simpan fungsi ini dalam file trapesiumrekursi.m
untuk menghitung integral yang dimaksud, kita tinggal memasukan fungsinya dalam command window MATLAB, berikut caranya;
 
>> f=inline(‘exp(x)’)
 
kemudian akan munncul hasil sebagai berikut
 
f =
 
Inline function:
f(x) = exp(x)
selanjutnya kita panggil fungsi fungsi trapesiumrekursif,
 
>> T=[];
 
>> for n=0:10,
 
Tn=trapesiumrekursif(f,n,1,5);
 
T=[T;n Tn];
 
end
 
Selanjutnya kita tampilkan nilai T
 
>> T
 
kemudian akan muncul hasil sebagai berikut,
 
T =
 
0 302.2629
1.0000 191.3025
2.0000 157.6385
3.0000 148.7176
4.0000 146.4529
5.0000 145.8845
6.0000 145.7423
7.0000 145.7067
8.0000 145.6978
9.0000 145.6956
10.0000 145.6951
Maksud dari tabel penghitungan MATLAB di atas adalah, kolom pertama menyatakan nilai-nilai n, dan kolom kedua menyatakan Tn.
 
== Daftar Pustaka ==
 
Sahid. 2005. Pengantar Komputasi Numerik dengan MATLAB. ANDI, Yogyakarta
 
[[Kategori:Persamaan diferensial]]
[[Kategori:Persamaan matematika]]
[[Kategori:Persamaan]]