Resi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
(44 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Vyasa-naimisharanya.jpg|jmpl|220px|Patung Resi [[Byasa]] di Naimisharanya.]]
'''Resi'''
== Etimologi ==
Secara tradisional kata "resi" diperkirakan diambil dari akar ''ṛṣ'' atau ''rsh'' yang pada hakekatnya adalah dua kata kerja dalam tatabahasa Sanskerta. Semua ahli bahasa tradisional bahasa Sanskerta menderivasikan arti kata ini dari akar kedua yang artinya adalah "pergi" atau "bergerak".<ref>Dhatupāth dari Pānini,xxviii</ref> Sementara itu V.S. Apte <ref>Sanskrit-Hindi Kosh,1890, cetakan 1997 oleh Motilāl Banārasidās Publishers Pvt Ltd, Bungalow Road, Jawāhar Nagar, Delhi-7</ref> juga memberikan arti ini. Lalu ahli bahasa Sanskerta ternama [[Monier-Williams]] juga memberikan arti yang sama dengan beberapa catatan.
Beberapa bentuk lain akar ini artinya adalah 'mengalir, mendekat dengan mengalir', yang tampaknya mirip dengan arti perama. Arti kedua ialah 'mendorong' dan 'membunuh' yang tidak ada hubungannya dengan resi. Semua arti dan turunan kata ini yang dikutip di atas terdapat dalam Kamus Sanskerta-Inggris karangan Monier-Williams. [[Monier-Williams]] mengutip Tārānātha yang menyusun kamus terbesar Sanskerta-Sanskerta berjudulkan ''Vāchaspatyam: rishati jnānena samsāra-pāram'' (artinya: seseorang yang sampai di batas dunia fana berkat pengetahuan spiritual).[[Monier-Williams]] juga menduga bahwa akar kata ''dṛṣ'' atau ''drsh'' ("melihat") kemungkinan membuat munculnya sebuah akar mubazir ''ṛṣ'' atau ''rish'' yang artinya adalah "melihat", meski tidak ada tatabahasawan Sanskerta termasuk Pānini yang mendukung pendapat semacam ini.
[[Kategori:Hindu]]▼
Etimologi Indo-Eropa kata ini tidak diketahui secara pasti. Kata ini memiliki kata kerabat dalam [[bahasa Avesta]] ''{{Unicode|ərəšiš}}'' ([[Yasna]] 31.5) "sebuah ekstasi religius" (lihat pula [[Yurodivy]], [[Vates]]). [[Monier-Williams]] secara tentatif memberikan sugesti bahwa kata ini diturunkan dari ''drś'' "melihat"[http://flaez.ch/cgi-bin/mw.pl?query=RSi]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Sebuah sugesti lain yang dirujuk oleh [[Julius Pokorny]] menghubungkan kata ini kepada kata dasar bahasa Proto-Indo-Eropa ([[PIE]]) ''{{PIE|*h<sub>3</sub>er-s}}'' yang artinya adalah "memuncak, masuk", dalam arti "istimewa, bagus". [[Manfred Mayrhofer]] dalam kamus etimologinya lebih suka untuk menghubungkan kata ini dengan ''ṛṣ'' "siram, mengalir" ([[PIE]] ''{{PIE|*h<sub>1</sub>ers}}''), atau ''ras'' "berteriak".
== Tradisi Weda ==
Dalam kitab [[Weda]], kata ini merujuk kepada penyanyi himne-himne suci, seorang penyair atau seorang bijak yang mendapat wahyu, atau siapapun yang secara sendiri atau dengan orang lain bisa memanggil Dewa dengan pengajian atau penyanyian lagu suci. Terutama nama ini merujuk kepada para pencipta himne-himne [[Rgweda]].
Generasi kemudian menganggap para Resi sebagai patriark pandai atau orang suci dan mereka menduduki posisi yang sama dalam sejarah India seperti pahlawan dan patriark di negara-negara lain. Mereka termasuk makhluk berkategori khusus dalam sistem mistik awal, dan berbeda dari kaum Asuta, Dewa dan orang biasa. Struktur patriarkalnya bisa terlihat dalam nama-nama gotra saga-saga Weda. Namun pada periode yang lebih kemudian, ada dua jenis Saptarsi (Saptaresi atau Tujuh Resi).
== Saptaresi ==
{{main|Saptaresi}}
== Resi dalam budaya Indonesia ==
''Kamus Jawa Kuno - Indonesia'' susunan [[P.J. Zoetmulder]] (1995:pada entri ''ṛṣi'') memberikan arti tambahan dari kata "Resi" ini. Selain pengertian tradisional seperti ditulis di atas ini, Zoetmulder juga memberikan artinya dalam konteks Nusantara. Di Jawa dahulu kala, menurutnya kata "Resi" berarti:
{{cquote|kelompok orang-orang religi ("pendeta") yg khas, berbeda dengan kependetaan śīwa dan Buddha, brkl lebih asli dan kurang terpengaruh India.}}
Biasanya kaum resi disebut bersama dengan ''śaiwa boddha''. Namun tidak jelas apakah kata ini harus dibaca lepas atau tidak.
== Referensi ==
{{reflist}}
== Sumber ==
{{commonscat|Hindu sages|Resi}}
* [[P.J. Zoetmulder]] - [[1995]] - ''Kamus Jawa Kuno - Indonesia''. Jakarta: Gramedia. ISBN 979-605-346-4
{{Tokoh mitologi hindu}}
[[Kategori:Kata dan frasa Sanskerta]]
|