Sinusitis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Vandal
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 35:
Sedangkan berdasarkan penyebabnya sinusitis:
 
1. Rhinogenik (penyebab kelainan atau masalah di hidung), segala sesuatu yang menyebabkan sumbatan pada hidung dapat menyebabkan sinusitis. Termasuk flu biasa, rhinitis alergi (pembengkakan pada lapisan hidung), polip hidung (pertumbuhan kecil di lapisan hidung), atau septum menyimpang (pergeseran di rongga [[hidung]]).
 
2. Dentogenik/Odontogenik (penyebabnya kelainan gigi), yang sering menyebabkan sinusitis infeksi pada [[gigi]] geraham atas (pre molar dan molar)
 
== Pemeriksaan Sinusitis ==
Baris 49:
1. Sinusitis karena virus
 
Untuk sinusitis yang disebabkan oleh karena virus tidak diperlukan pemberian [[antibiotikaantibiotik]]. Obat yang biasa diberikan untuk sinusitis virus adalah penghilang rasa nyeri seperti [[parasetamol]] dan dekongestan.
 
2. Sinusitis karena bakteri
 
Curiga telah terjadi sinusitis infeksi oleh bakteri apabila terdapat gejala nyeri pada wajah, ingus yang bernanah, dan gejala yang timbul lebih dari seminggu. Sinusitis infeksi bakteri umumnya diobati dengan menggunakan antibiotikaantibiotik. Pemilihan antibiotikaantibiotik berdasarkan jenis bakteri yang paling sering menyerang sinus karena untuk mendapatkan antibiotikaantibiotik yang benar benar pas harus menunggu hasil dari biakan kuman yang memakan waktu 5-7 hari. Tetapi ini tidak menjamin bahwa obat yang diberikan akan cocok dengan bakterinya, apalagi sekarang ini banyak [[resistensi obat berganda]], sehingga sebaiknya sebelum minum pertama kali obat antibiotik dilakukan terlebih dahulu [[kultur mikrobiologi|kultur swab hidung]], di mana hasil kultur bisa saja cocok/tidak dengan pengobatan yang diberikan.
 
Lima jenis bakteri yang paling sering menginfeksi sinus adalah [[''Streptococcus pneumoniae'']], [[''Haemophilus influenzae'']], [[''Moraxella catarrhalis'']], [[''Staphylococcus aureus'']], dan [[''Streptococcus pyogenes'']].
 
AntibiotikaAntibiotik yang dipilih harus dapat membunuh kelima jenis kuman ini. Beberapa pilihan antiobiotika seperti [[amoxicillin]], [[cefaclor]], [[azithromycin]], dan [[cotrimoxazole]].
Jika tidak terdapat perbaikan dalam lima hari maka perlu dipertimbangkan untuk memberikan [[amoxicillin]] plus [[asam klavulanat]]. Pemberian antibiotikaantibiotik dianjurkan minimal 10 sampai 14 hari.
 
Pemberian dekongestan dan mukolitik dapat membantu untuk melancarkan drainase cairan mukus. Pada kasus kasus yang kronis, dapat dipertimbangkan melakukan drainase cairan mukus dengan cara pembedahan. Cara lainnya yaitu memasukkan kain kasa yang berfungsi sebagai penyerap dan mengeluarkannya kembali, hal ini dilakukan terutama bagi mereka yang tak mampu membuang/mengeluarkan ingusnya sendiri.
Baris 105:
Akut sinusitis jamur (misalnya, ''[[mucormycosis]]''). Pasien biasanya datang dengan penyakit lanjut.
Prognosis buruk, terutama dalam kasus-kasus otak, [[sinus kavernosus]], atau keterlibatan karotis. Angka kematian keseluruhan dari ''[[mucormycosis rhinocerebral]]'' adalah 25-50%.
Sinusitis jamur kronis sering berulang.<ref name="http://www.harrisonspractice.com/practice/ub/view/Harrisons%20Practice/141014/3.2/sinusitis"> [http://www.harrisonspractice.com/practice/ub/view/Harrisons%20Practice/141014/3.2/sinusitis www.harrisonspractice.com]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, Sinusitis. Diakses pada 20 Agustus 2012.</ref>
</ref>
 
== Referensi ==