Tantu Panggelaran: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
(16 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Tantu Panggelaran''' adalah sebuah teks [[prosa]] yang menceritakan tentang kisah penciptaan manusia di pulau [[Jawa]] dan segala aturan yang harus ditaati manusia. ''Tantu Panggelaran'' ditulis dalam bahasa Jawa Pertengahan
== Perkembangan kisah ==
Baris 6:
'''1. Awal Keberadaan Pulau Jawa'''
Pada mulanya pulau [[Jawa]] tidak berpenghuni dan dalam keadaan khaotis, karena pulau Jawa selalu bergoncang (bandingkan dengan batu apung yang bergoncang di atas permukaan air).
'''2. Penciptaan Manusia'''
Baris 17:
Contoh yang dikutip dari kitab Tantu Panggelaran untuk Babak ini:
''Demikianlah kata Bhatara Mahakarana (istilah lain dari Batara Guru):''
* ''Anakku, Brahma, turunlah engkau ke Pulau Jawa.
* ''Lagi pesanku kepada anakku Wiswakarmma.
* ''Adapun engkau Iswara.
* ''Adapun engkau Wisnu.
* ''Adapun engkau Mahadewa, turunlah engkau ke Pulau Jawa.
* ''Bhagawan Ciptagupta hendaknya melukis dan mewarnai perhiasan, serta membuat hiasan yang serupa dengan ciptaan, menggunakan alat ibu jari tanganmu.
==
'''Tantu Panggelaran''' berisi tentang [[etiologi]] alam semesta. '''Tantu Panggelaran''' ditulis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan etiologis, misalnya, mengapa ada gempa bumi, mengapa ada gerhana matahari, mengapa ada gunung-gunung yang tersebar di pulau Jawa, mengapa ada manusia di pulau Jawa, mengapa ada biji hijau, hitam, putih, tetapi
Selain itu cerita ini mementingkan proses pengaturan alam semesta, dari dunia yang khaos menjadi dunia yang teratur (kosmos). Hal ini juga dapat ditemui dalam cerita-cerita [[orientalis]]
Juga terdapat
Di samping itu terdapat perbedaan teologis antara cerita Jawa Pertengahan ini dengan teologi Hindu di India. Di dalam kisah ini diceritakan bahwa Batara Guru adalah ayah dari dewa-dewa yang lainnya.
Gunung menjadi tempat yang keramat, tempat para dewa. Motif ini juga terdapat dalam dunia teologis orientalis. [[Ishak]] dipersembahkan di gunung [[Moria]] (Yerusalem). [[Zarathustra]] atau [[Zoroaster]] ketika berkotbah juga naik ke gunung. [[Firaun]] membuat [[piramida]] yang juga melambangkan gunung. Agama masyarakat Indonesia kuno juga membuat punden berundak-undak yang juga melambangkan gunung. Dsb.
Singkat kata, Tantu Panggelaran adalah sebuah produk bagian dari orientalis kuno? Ini adalah sebuah hipotesis yang dapat diuji ulang.
== Pranala luar ==
{{wikisource|{{PAGENAME}}}}
* {{id}} [http://www.isi-dps.ac.id/wp-content/uploads/2009/08/SIMBOLISME-AIR-DALAM-TEKS-TANTU-PANGGELARAN-3rd-SSEASR.pdf Artikel pada Seminar Internasional Waters in South and Southeast Asia: Interaction of Culture and Religion 3rd SSEASR Conference, Bali Island, Indonesia "Simbolisme Air Dalam Teks Tantu Panggelaran"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140801190110/http://www.isi-dps.ac.id/wp-content/uploads/2009/08/SIMBOLISME-AIR-DALAM-TEKS-TANTU-PANGGELARAN-3rd-SSEASR.pdf |date=2014-08-01 }}
* {{en}} [http://www.gunungbagging.com/wp-content/documents/How-Java-Got-Its-Mountains.pdf Artikel "How Java Got Its Mountains (and Stopped Wobbling)"]
[[Kategori:Sastra Jawa Pertengahan]]
|