Anathapindika: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
|||
(15 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 29:
|website =
}}
'''Anathapindika''' (Pāli: Anāthapiṇḍika; Sanskerta: Anāthapiṇḍada) adalah seorang saudagar dan bankir kaya, diyakini merupakan saudagar terkaya di [[Shravasti|Savatthi]] pada masa [[Buddha Gautama]]. Lahir dengan nama '''Sudatta''', dia mendapat julukan ''Anathapindika'', arti harfiah "seseorang yang memberi sedekah kepada orang miskin", karena reputasinya yang gemar bederma kepada mereka yang membutuhkan. Anathapindika adalah murid awam utama dan [[Patronase|penyokong]] terbesar Buddha Gautama, dan dikenal sebagai murid awam Sang Buddha yang terkemuka dalam kemurahan hati. Anathapindika sering disebut sebagai Anathapindika-''setthi'' (''setthi'' berarti "hartawan" atau "jutawan"), dan kadang-kadang disebut sebagai Mahā Anāthapindika untuk membedakannya dari Cūla Anāthapindika, murid Buddha yang lain.
== Biografi ==
=== Bertemu dengan Buddha ===
[[Berkas:Anathapindika's great act of charity.jpg|
[[Kanon Pāli|Kanon Pali]] menggambarkan pertemuan pertama Anathapindika dengan Buddha terjadi di [[Rajgir|Rājagaha]]. Saat berbisnis, Anathapindika pergi mengunjungi saudara iparnya, yang sudah menjadi pengikut
Mendengar ini, Anathapindika menjadi sangat gembira, sambil berseru, "Maksud Anda bahwa makhluk yang tercerahkan sepenuhnya telah muncul di dunia?", dan segera memutuskan untuk menemuinya.<ref name=":
Keesokan harinya Anathapindika bangun pagi untuk menemui Buddha, namun menyadari bahwa hari masih gelap. Namun dia tetap melanjutkan, setelah seorang [[yaksa]] yang ramah berbisik di telinganya dan mendorongnya untuk melanjutkan. Sepanjang sisa malam itu, Anathapindika berjalan dengan tekad bulat. Selang beberapa waktu, dia melihat dalam kabut fajar sesosok orang berjalan dengan tanpa suara ke belakang dan ke depan. Anathapindika berhenti. Anathapindika akhirnya mencapai sosok yang memanggilnya "Sudatta" dan memintanya untuk maju. Terkejut mendengar nama lahirnya, yang tidak diketahui masyarakat umum, dia menyimpulkan bahwa sosok tersebut pastilah Buddha, dan maju ke depan. Buddha kemudian berdiskusi dengannya dan menjelaskan [[Empat Kebenaran Mulia]], kemudian Anathapindika
=== Membangun Vihara Jetavana ===
Setelah pertemuan pertama Anathapindika dengan Buddha, dia mengundang untuk mempersembahkan makanan kepadanya, yang diterima Sang Buddha, dan kemudian bertanya kepada Buddha apakah dia boleh membangun sebuah vihara untuknya dan para bhikkhu di kampung halamannya, Savatthi, yang disetujui oleh Buddha.<ref name=":12"/>[[Berkas:Jetavana - Buildings, Shravasti (9237067203).jpg|jmpl|Pemandangan reruntuhan [[Jetavana|Vihara Jetavana]].]] Tak lama kemudian, Anathapindika kembali ke Savatthi untuk mencari tempat untuk membangun vihara. Mencari tempat yang mudah dijangkau oleh para umat awam sekaligus cocok untuk hidup bertapa, dia menemukan sebuah taman milik Pangeran Jeta, putra [[Pasenadi|Raja Pasenadi]] dari [[Kosala]]. Anathapindika menawarkan untuk membeli taman dari pangeran namun pangeran menolak, setelah Anathapindika bertahan, sang pangeran bercanda mengatakan bahwa dia akan menjual taman kepadanya jika dia menutupi taman tersebut dengan koin emas, dan hal ini disetujui oleh Anathapindika.<ref name=":02"/><ref>{{Cite web|url=http://www.
Anathapindika kemudian kembali dengan gerobak yang penuh dengan kepingan emas untuk menutupi taman. Ketika Pangeran Jeta menyatakan bahwa dia hanya bercanda, Anathapindika dan pangeran pergi ke penengah yang menyimpulkan bahwa Pangeran Jeta harus menjual taman itu dengan harga yang disepakati. Setelah melihat tekad Anathapindika, Pangeran Jeta juga menawarkan untuk membangun tembok dan gerbang untuk vihara tersebut. Setelah itu, Anathapindika menghabiskan beberapa juta kepingan emas lagi untuk membangun vihara dan perabotnya, dalam apa yang kemudian dikenal sebagai [[Jetavana|Vihara Jetavana]], juga sering disebut dalam kitab suci Buddhis sebagai "Vihara Anathapindika".<ref name=":12" /><ref name=":02"/>
==Referensi==▼
▲== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/hecker/wheel334.html
* http://What-Buddha-Said.net/library/DPPN/ay/anaathapindika.htm {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180202190353/https://what-buddha-said.net/library/DPPN/ay/anaathapindika.htm |date=2018-02-02 }}
* http://old.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/anathapindika-penyokong-utama-sang-buddha/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171107110541/http://old.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/anathapindika-penyokong-utama-sang-buddha/ |date=2017-11-07 }}
[[Kategori:Murid Buddha Gautama]]
[[Kategori:Tokoh abad ke-5 SM]]
[[Kategori:Sejarah
[[Kategori:Cerita Jataka]]
|