(7 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Eder''' merupakan salah satu tradisi di Kabupaten [[Kabupaten Jepara|Jepara]] tepatnya Desa [[Robayan, Kalinyamatan, Jepara|Robayan]], Eder adalah tradisi menabuh bedug di masjid pada waktu habis ashar[[Salat Asar|Shalat Ashar]] yaitu sekitar jam 4 sore atau jam setengah 5. Bedug di tabuh untuk tanda bahwa sudah ditetapkan nanti malam mulai shalat tarawih pertama, Eder juga dilakukan untukBedug di tabuh untuk tanda bahwa sudah ditetapkan nanti malam takbiran karena sudah melihat hilal. Tradisi Eder untuk menyambut datangnya [[Ramadhan]] juga untuk menyambut datangnya [[Lebaran]]. Tradisi Eder merupakan tradisi yang sudah ada di daerah Desa [[Robayan, Kalinyamatan, Jepara|Robayan]] dan sekitarnya sejak pada zaman wali.<ref>http://jepara-news.blogspot.com/2014/06/eder.html</ref>.
== Pencipta ==
Baris 11:
== Pengembangan ==
Eder sebenarnya hanya menabuh bedug yang di lakukan di masjid. NamunMasyarakat Robayan berharap kedepannya '''LembayungKarang ProductionTaruna''' akan menggarap tradisi Eder lebih menarik dengan cara membuat acara arak-arakan semacam [[Pesta Baratan]] tapitetapi bukan menggunakan figur sebagai [[Ratu Kalinyamat]] melainkan menggunakan figur sebagai [[Sultan Hadlirin]] menunggang Kuda dan dibelakangnya ada Sebagai Santri dari Sultan Hadlirin dan juga sebagai Abdi dalem Kerajaan Kalinyamat yang mereka membawa banyak bungkusan bunga yang telah didoakan dan dibagi-bagikan kepada setiap orang yang menonton arak-arakan, dengan tujuan supaya warga selesai menonton arak-arakan warga langsung berziarah kubur ke sanak keluarganya yang telah meninggal. Yang digunakan figur Sultan Hadlirin karena dia merupakan seorang tokoh agama yang terkemuka, yang diadakan pada jam 4 sore lengkap dengan penabuh bedug acara tersebut dinamai Ederan (ahiran '''an''' yang artinya acara) seperti akhiran ''an'' pada [[Dhandhangan|Dhandhang-an]] dan [[Dugderan|Dugder-an]].
Rencananya arak-arakan "Ederan" diadakan dari Masjid Robayan sampai Kantor Kecamatan Kalinyamatan atau sampai Masjid Al-Makmur Kriyan. [[Masjid Jami' Baiturrohman 1 Robayan|Masjid Robayan]] dipilih '''Lembayung Production''' sebagai garis awal dimulai arak-arakan karena masjid tersebut merupakan satu-satunya masjid buatan seorang wali, yang bangunannya tetap di pertahankan yaitu pada [[Masjid Jami' Baiturrohman 1 Robayan|Gapura Masjid Jami' Baiturrohman I]] yang masih asli seperti pada awal Masjid Robayan dibangun oleh seorang wali, Alasan Lembayung Production tidak memakai Masjid Al Makmur Kriyan Karena Bentuk asli dari masjid sudah tidak nampak, bahkan kini direnovasi dengan bentuk modern sehingga tak tersisa satu pun bentuk asli masjid dari peninggalan seorang wali. Selain hal tersebut juga karena letak [[Robayan, Kalinyamatan, Jepara|Robayan]] merupakan batas tembok Benteng Kalinyamat juga perbatasan dari Kecamatan [[Kalinyamatan, Jepara|Kalinyamatan]] dengan Kecamatan [[Welahan, Jepara|Welahan]], begitu pula [[Purwogondo, Kalinyamatan, Jepara|Purwogondo]] yang merupakan merupakan batas tembok Benteng Kalinyamat juga perbatasan dari Kecamatan [[Kalinyamatan, Jepara|Kalinyamatan]] dengan Kecamatan [[Pecangaan, Jepara|Pecangaan]]. Rute arak-arakan berawal dari "Masjid Robayan" lewat jalan [[Akademi Perikanan Kalinyamat|APRIKA]] menuju "Masjid Al-Makmur Kriyan" kemudian melewati Makam Yek Nde, kemudian berahir di "Pendopo Kantor Kecamatan Kalinyamatan".