Eder: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>") |
||
(26 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Eder''' merupakan salah satu tradisi di Kabupaten [[Kabupaten Jepara|Jepara]] tepatnya Desa [[Robayan, Kalinyamatan, Jepara|Robayan]], Eder adalah tradisi menabuh bedug di masjid pada waktu habis
== Pencipta ==
Tradisi Eder kemungkinan diciptakan oleh seorang wali ternama di wilayah
== Etimologi ==
Asal usul nama "Eder"
== Tujuan ==
Tujuan Tradisi Eder adalah untuk memberitahu kepada warga masyarakat Desa Robayan bahwa sudah ditetapkan nanti malam mulai takbiran karena sudah melihat hilal, jadi besok hari adalah Hari Raya Idul Fitri.
== Pengembangan ==
Eder sebenarnya hanya menabuh bedug yang di lakukan di masjid. Masyarakat Robayan berharap kedepannya '''Karang Taruna''' akan menggarap tradisi Eder lebih menarik dengan cara membuat acara arak-arakan semacam [[Pesta Baratan]] tetapi bukan menggunakan figur sebagai [[Ratu Kalinyamat]] melainkan menggunakan figur sebagai [[Sultan Hadlirin]] menunggang Kuda dan dibelakangnya ada Sebagai Santri dari Sultan Hadlirin dan juga sebagai Abdi dalem Kerajaan Kalinyamat yang mereka membawa banyak bungkusan bunga yang telah didoakan dan dibagi-bagikan kepada setiap orang yang menonton arak-arakan, dengan tujuan supaya warga selesai menonton arak-arakan warga langsung berziarah kubur ke sanak keluarganya yang telah meninggal. Yang digunakan figur Sultan Hadlirin karena dia merupakan seorang tokoh agama yang terkemuka, yang diadakan pada jam 4 sore lengkap dengan penabuh bedug acara tersebut dinamai Ederan (ahiran '''an''' yang artinya acara) seperti akhiran ''an'' pada [[Dhandhangan|Dhandhang-an]] dan [[Dugderan|Dugder-an]].
Rencananya arak-arakan "Ederan" diadakan dari Masjid Robayan sampai Kantor Kecamatan Kalinyamatan atau sampai Masjid Al-Makmur Kriyan. [[Masjid Jami' Baiturrohman 1 Robayan|Masjid Robayan]] dipilih sebagai garis awal dimulai arak-arakan karena masjid tersebut merupakan satu-satunya masjid buatan seorang wali, yang bangunannya tetap di pertahankan yaitu pada [[Masjid Jami' Baiturrohman 1 Robayan|Gapura Masjid Jami' Baiturrohman I]] yang masih asli seperti pada awal Masjid Robayan dibangun oleh seorang wali, Alasan Lembayung Production hal tersebut karena letak [[Robayan, Kalinyamatan, Jepara|Robayan]] merupakan batas tembok Benteng Kalinyamat juga perbatasan dari Kecamatan [[Kalinyamatan, Jepara|Kalinyamatan]] dengan Kecamatan [[Welahan, Jepara|Welahan]], begitu pula [[Purwogondo, Kalinyamatan, Jepara|Purwogondo]] yang merupakan merupakan batas tembok Benteng Kalinyamat juga perbatasan dari Kecamatan [[Kalinyamatan, Jepara|Kalinyamatan]] dengan Kecamatan [[Pecangaan, Jepara|Pecangaan]]. Rute arak-arakan berawal dari "Masjid Robayan" lewat jalan [[Akademi Perikanan Kalinyamat|APRIKA]] menuju "Masjid Al-Makmur Kriyan" kemudian melewati Makam Yek Nde, kemudian berahir di "Pendopo Kantor Kecamatan Kalinyamatan".
== Lihat pula ==
* [[Dugderan]], festival penyambutan Ramadan di [[Semarang]]
* [[Dhandhangan]], festival penyambutan Ramadan di [[Kudus]]
* [[Megengan Demak|Megengan]], festival penyambutan Ramadan di [[Demak]]
* [[Pesta Baratan|Baratan]], festival penyambutan Ramadan di [[Jepara]]
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
{{jepara-stub}}
{{budaya-stub}}
[[Kategori:
[[Kategori:Kabupaten Jepara]]
|