Etika Perjanjian Lama: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up, replaced: kadangkala → kadang kala |
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>") |
||
Baris 14:
Tindakan menurut sabda [[Allah]] adalah landasan utama yang melandasi segala tindakan yang lahir dari komunitas ini. [[Hukum Taurat]] menjadi dasar yang paling utama yang mengatur seluruh keberlangsungan kehidupan mereka dalam segala aspek. [[Hukum Taurat]] dipandang sebagai bentuk yang paling penting karena keseluruhan isinya mengatur tentang bagaimana seharusnya mereka melaksanakan tugasnya sebagai umat pilihan [[Allah]] baik dalam hubungannya secara individual, kolektif maupun sebagai bangsa. [[Christoph Barth]] menjelaskan bahwa, [[Taurat]] sebagai pengajaran atau hukum yang berkembang di kalangan [[Israel]] dan penekanan terhadap penggunaannya terjadi pada masa [[Israel]] berada di [[pembuangan]]. [[Hukum Taurat]] mengacu kepada kelima kitab Taurat yang diajarkan oleh [[Musa]], yaitu [[Kitab Kejadian]] sampai dengan [[Kitab Ulangan]]. Taurat merupakan sebutan bagi seluruh hukum yang terdapat dalam Perjanjian Lama. Hukum taurat lahir bukan untuk menduduki keberadaannya sebagai hukum yang terpisah. Hukum taurat lahir bersama-sama dengan kisah perjanjian antara Allah dengan umat pilihan-Nya. Melalui keberadaan hukum inilah, tindakan manusia sebagai umat Allah diberitahukan oleh Allah. Allah memberikan hukum-Nya agar umat-Nya bertindak sesuai kekudusan Allah.<ref>Christoph Barth, ''Teologi Perjanjian Lama''. (Jakarta: BPK GM, 1984), hal. 291-292.</ref>
Dalam Perjanjian Lama, pengelompokan terhadap jenis hukum terdiri atas empat bagian. Wright menjelaskan bahwa keempatnya adalah, '''[[Dasa Titah]]''' yang isinya merupakan perintah Allah yang diberikan pada peristiwa Sinai. Kitab Perjanjian menempati posisinya yang kedua, seluruh isinya berkaitan dengan ketetapan-ketetapan yang mengatur kehidupan masyarakat secara sosial. Selain itu, terdapat pula '''Kumpulan Imamat''' yang isinya menekankan tentang bagaimana sebagai komunitas yang menjaga kekudusan dihadapan Allah melalui tindakan kepada Allah dalam peribadahan maupun kepada sesama. Terakhir, yaitu '''Kumpulan Ulangan''' adalah pengulangan terhadap bentuk hukum yang sebelumnya telah diungkapkan serta memberikan penekanan langsung terhadap penggunaan berbagai hukum tersebut. Berbagai bentuk hukum yang telah klasifikasikan di atas tetap menjadi suatu hukum yag terikat dalam satu bentuk hukum yaitu, Hukum Taurat.<ref>Christophel Wright, ''Hidup sebagai Umat Allah''. (Jakarta: BPK GM, 1993)</ref>
Dengan demikian, dapat dilihat dengan jelas bahwa hukum Taurat menduduki peranan yang sangat penting dalam kehidupan bangsa Israel. Hukum taurat merupakan landasan paling utama yang mengatur seluruh kehidupan bangsa Israel dalam tatanan hidup yang berarah pada kekudusan di hadapan Allah. Hukum taurat mengatur bagaimana umat pilihan Allah bertindak sesuai dengan ketetapan Pemiliknya.
|